Detail Cantuman

No image available for this title

Manuscript  

Gambaran Proporsi Gigi Berlubang berdasarkan Karakteristik Sosiodemografi di Kota Bandung menurut Riskesdas 2018


Pendahuluan: Gigi berlubang merupakan suatu penyakit kronis, multifaktorial dan saat ini masih merupakan
penyakit gigi terbesar di Indonesia. ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    IKM1 - 103103 614 Ern GJatinangor (IKM)Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan
  • Perpustakaan
    Fakultas Kedokteran Gigi
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    614 Ern G
    Penerbit FKG Unpad : FKG UNPAD JATINANGOR.,
    Deskripsi Fisik
    -
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    160110170164
    Klasifikasi
    614
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Pendahuluan: Gigi berlubang merupakan suatu penyakit kronis, multifaktorial dan saat ini masih merupakan
    penyakit gigi terbesar di Indonesia. Faktor sosiodemografi merupakan salah satu faktor penyebab tidak
    langsung dari gigi berlubang. Setiap karakteristik sosiodemografi memiliki perbedaan dalam memengaruhi
    atau memperparah gigi berlubang. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan Gambaran Proporsi Gigi
    Berlubang Berdasarkan Karakteristik Sosiodemografi di Kota Bandung Menurut Riskesdas 2018 Metode:
    Penelitian ini dilaksanakan dengan metode observasional deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Sampel
    penelitian adalah seluruh anggota rumah tangga (ART) terpilih di Kota Bandung yang mengalami gigi
    berlubang. Data terdiri atas variable proporsi gigi berlubang, usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan dan
    wilayah tempat tinggal. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Purposive Sampling. Penelitian ini
    dilakukan pada bulan April sampai Mei 2021. Hasil: Gigi berlubang paling banyak ditemukan pada usia 30-44
    tahun (24,9%) yang merupakan responden terbanyak di Kota Bandung. Perempuan memiliki gigi berlubang
    51,5% lebih besar dibandingkan laki-laki. Responden tamat SD (23,5%) dan tidak bekerja (38,4%) memiliki
    persentase gigi berlubang yang tinggi. Wilayah perdesaan memiliki persentase 60,2% lebih tinggi
    dibandingkan perkotaan. Simpulan: Penelitian ini menunjukan bahwa hanya terdapat 30,1% responden yang
    mengalami gigi berlubang di Kota Bandung. Usia 30-44 tahun, jenis kelamin perempuan, tingkat pendidikan
    akhir tamat SD, responden yang tidak bekerja, dan wilayah tempat tinggal perdesaan memiliki angka yang lebih
    tinggi mengalami gigi berlubang dibandingkan dengan kategori lainnya.
    Kata Kunci: Gigi Berlubang, Kesehatan Gigi dan Mulut, Riskesdas 2018
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi