Detail Cantuman

No image available for this title

Manuscript  

Evaluasi Peresepan Antibiotik dengan Metode Gyssens pada Kasus Abses Periapikal Pasien Anak di RSGM Unpad


Pendahuluan: Antibiotik merupakan obat yang diresepkan untuk mengatasi penyakit
infeksi bakteri. Peresepan antibiotik yang tidak tepat akan ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    Ped1 - 208208 617.64 Ali EJatinangor (Pedodonsia)Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan
  • Perpustakaan
    Fakultas Kedokteran Gigi
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    617.64 Ali E
    Penerbit FKG Unpad : FKG UNPAD JATINANGOR.,
    Deskripsi Fisik
    -
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    16011018114
    Klasifikasi
    617.64
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Pendahuluan: Antibiotik merupakan obat yang diresepkan untuk mengatasi penyakit
    infeksi bakteri. Peresepan antibiotik yang tidak tepat akan berpengaruh terhadap
    penggunaan antibiotik yang tidak rasional, sehingga menimbulkan dampak negatif,
    salah satunya adalah resistensi antibiotik. Salah satu penyakit infeksi bakteri yang
    membutuhkan perawatan antibiotik adalah abses periapikal. Tujuan: Tujuan
    penelitian ini yaitu mengevaluasi peresepan antibiotik pada kasus abses periapikal
    pasien anak di RSGM Unpad. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif
    retrospektif dengan desain cross sectional serta dilakukan analisis dengan alur
    Gyssens. Metode Gyssens merupakan metode kualitatif yang umum digunakan untuk
    mengevaluasi peresepan antibiotik dengan 6 kategori. Prosedur penelitian dilakukan
    dengan menganalisis rekam medis dan resep obat. Hasil: Dari 46 peresepan antibiotik,
    amoksisilin merupakan antibiotik yang paling banyak digunakan, yaitu sebesar 65,2%,
    diikuti oleh kombinasi amoksisilin-metronidazole 19,5%, klindamisin 8,7%,
    sefadroksil 2,2%, kombinasi sefadroksil-metronidazole 2,2% dan kombinasi
    amoksisili-klavulanat 2,2%. Evaluasi peresepan antibiotik diperoleh hasil tepat
    pemberian (I; 21,8%), salah dosis, interval, atau rute pemberian (II; 67,3%), pemberian
    terlalu lama atau singkat (III; 4,4%), dan penulisan resep tidak lengkap (VI; 6,5%).
    Simpulan: Berdasarkan hasil evaluasi terdapat 21,8% peresepan antibiotik pada kasus
    abses periapikal pasien anak di RSGM Unpad yang tepat pemberian. Terdapat
    beberapa kesalahan dalam pemberian penulisan resep, dosis, interval dan durasi.
    Kata Kunci : Peresepan antibiotik, anak, metode gyssens, abses periapikal
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi