Detail Cantuman

No image available for this title

Manuscript  

Intake of Foods Containing Phosphorus and Oral Cavity Conditions in Menopause and Non-Menopause Groups


Pendahuluan: Menopause merupakan kondisi berhentinya siklus
menstruasi yang terjadi pada wanita. Dampak terjadinya menopause yaitu ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    OB1 - 227227 611 Ald IJatinangor (Oral Biologi)Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan
  • Perpustakaan
    Fakultas Kedokteran Gigi
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    611 Ald I
    Penerbit FKG Unpad : FKG UNPAD JATINANGOR.,
    Deskripsi Fisik
    -
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    160110180155
    Klasifikasi
    611
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Pendahuluan: Menopause merupakan kondisi berhentinya siklus
    menstruasi yang terjadi pada wanita. Dampak terjadinya menopause yaitu defisiensi
    estrogen yang dapat menyebabkan kerentanan jaringan periodontal dan penurunan
    laju saliva. Kondisi tersebut memengaruhi kesehatan rongga mulut seperti penyakit
    periodontal, plak, kalkulus, gangguan mukosa mulut, dan Burning Mouth Syndrome
    (BMS). Fosfor bekerja dalam metabolisme tulang bersamaan dengan kalsium pada
    rasio seimbang. Asupan fosfor tidak seimbang memengaruhi kondisi rongga mulut
    seperti gingivitis, karies, dan hypoplasia email atau dentin. Tujuan penelitian ini
    untuk mengetahui asupan makanan yang mengandung fosfor dan gambaran kondisi
    rongga mulut pada kelompok menopause dan non-menopause. Metode: Jenis
    penelitian ini adalah deskriptif observasional. Sampel diambil terdiri dari 39 wanita
    menopause dan 53 wanita non-menopause. Penelitian dilakukan dengan
    pengamatan rongga mulut secara langsung dan wawancara tatap muka berdasarkan
    kuesioner kondisi rongga mulut dan Food Frequency Questionnaire (FFQ) Hasil:
    Wanita menopause lebih banyak mengalami masalah kesehatan rongga mulut yaitu
    pada plak, kalkulus, xerostomia, BMS, resesi gingiva, gusi merah terang, nyeri gigi,
    dan gigi goyang. Permasalahan rongga mulut tertinggi yaitu gigi berlubang pada
    94,87% wanita menopause dan 75,47% wanita non-menopause. Rerata asupan
    fosfor wanita menopause yaitu 936,54 mg dan wanita non-menopause 1068,68 mg.
    Simpulan: Permasalahan rongga mulut lebih banyak dialami wanita menopause
    dibanding wanita non-menopause dengan persentase tertinggi yaitu pada gigi
    berlubang dan terendah BMS. Wanita menopause dan non-menopause memiliki
    kategori tinggi pada asupan fosfor dengan rerata lebih rendah pada wanita
    menopause.
    Kata kunci: Wanita menopause dan non-menopause, kondisi rongga mulut, asupan
    fosfor
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi