Detail Cantuman

No image available for this title

Text  

Penanganan dan performa reproduksi kambing perah betina (Studi Kasus pada Kelompok Kasus pada Kelompok Tani Simpay Tampomas Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang)


PENANGANAN DAN PERFORMA REPRODUKSI KAMBING PERAH
BETINA
(Studi Kasus pada Kelompok Tani Simpay Tampomas Kecamatan Cimalaka

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    SKR001853Skr.6356Perpustakaan Fakultas PeternakanTersedia
  • Perpustakaan
    Fakultas Peternakan
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    Skr.6356
    Penerbit Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran : Sumedang.,
    Deskripsi Fisik
    xii, 79 hlm.: ilus.; 29 cm.
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    636.391 2
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • PENANGANAN DAN PERFORMA REPRODUKSI KAMBING PERAH
    BETINA
    (Studi Kasus pada Kelompok Tani Simpay Tampomas Kecamatan Cimalaka
    Kabupaten Sumedang)

    Suci Rahayu Safitri
    vi


    ABSTRAK

    Peternakan kambing di Indonesia sebagian besar diusahakan oleh peternak
    rakyat dan menjadi penyangga pendapatan masyarakat pedesaan. Karakteristik
    demografi peternak rakyat berpengaruh pada manajemen peternakan dan
    keberhasilan usaha. Bagian dari manajemen peternakan kambing adalah
    manajemen reproduksi terutama kambing betina yang berpengaruh pada
    keberlangsungan, produktivitas, dan keberlanjutan usaha peternakan. Kelompok
    Simpay Tampomas merupakan salah satu kelompok tani yang belum
    memerhatikan aspek manajemen reproduksi pada usaha ternak kambing perah,
    untuk itu perlu dilakukan identifikasi penanganan dan performa reproduksi
    kambing perah betina pada Kelompok Tani Simpay Tampomas. Penelitian ini
    menggunakan pendekatan studi kasus, dengan pengambilan data secara sensus.
    Pengambilan data dilakukan terhadap peternak yang memenuhi kriteria : anggota
    kelompok tani; memiliki kambing betina umur 2-6 tahun; telah beternak minimal
    3 tahun; sedangkan kambing yang diamati dengan kriteria : betina umur 2-6
    tahun; sudah pernah beranak minimal 2 kali; dan sehat. Data yang diperoleh
    kemudian ditabulasi dan dianalisis deskriptif dengan bantuan MS Excel dan
    SPSS versi 16.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para peternak secara
    umum telah mengetahui tatakelola peternakan yang meliputi pakan, kandang,
    kesehatan dan sanitasi serta reproduksi namun belum terimplemantasi dalam
    bentuk tindakan. Umur pertama kawin tidak sesuai dengan Kepmentan 2013,
    umur pertama beranak, days open, dan kidding interval belum memenuhi referensi
    yang ditentukan.

    Kata Kunci : Penanganan, Performa, Kambing PE, Peternak
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi