Text
[SKRIPSI] STIGMATISASI PUBLIK TERHADAP PASIEN COVID-19 DENGAN GEJALA RINGAN
"ABSTRAK
Penelitian-penelitian sebelumnya telah membuktikan fenomena stigma yang erat kaitannya dengan penyakit menular, seperti SARS, Ebola, ...
-
Code CallNo Lokasi Ketersediaan 19012021S3442 S3442 Nau s Perpustakaan Fakultas Psikologi UNPAD (-) Tersedia -
Perpustakaan Fakultas PsikologiJudul Seri -No. Panggil S3442 Nau sPenerbit Fakultas Psikologi UNPAD : Jatinangor., 2021 Deskripsi Fisik xiii., 115 hlm.: ill.; 30 cmBahasa IndonesiaISBN/ISSN 190110170044Klasifikasi S3442 Nau sTipe Isi -Tipe Media -Tipe Pembawa -Edisi -Subyek Info Detil Spesifik SKRIPSIPernyataan Tanggungjawab NAURA NIDA HANIFAH -
"ABSTRAK
Penelitian-penelitian sebelumnya telah membuktikan fenomena stigma yang erat kaitannya dengan penyakit menular, seperti SARS, Ebola, HIV/AIDS, dan lain-lain. Pada konteks penelitian ini, COVID-19 yang tergolong pada penyakit menular juga telah memicu munculnya stigma. Salah satu fenomena yang muncul yaitu stigma publik terhadap pasien COVID-19, khususnya yang memiliki gejala ringan dimana merupakan gejala yang paling sering dan umum ditemukan. Dampak stigma terhadap orang yang terinfeksi sangatlah beragam, seperti turunnya perilaku mencari bantuan, kekerasan, penolakan layanan medis, dan lainnya. Jakarta yang memiliki kepadatan dan mobilitas penduduk yang tinggi menjadi kota dengan kasus COVID-19 paling banyak di Indonesia. Berdasarkan Williams & Gonzales-Medina (2011; dikutip oleh Tomczyk, Rahn & Schmidt, 2020), peningkatan jumlah kasus memiliki hubungan dengan meningkatnya sikap stigmatisasi. Per 17 September 2021, total kasus positif di Jakarta sebanyak 855,119 (20.5%) kasus. Oleh karena itu, diasumsikan bahwa masyarakat Jakarta dapat memunculkan stigma publik terhadap pasien COVID-19, terutama dengan gejala ringan.
Peneliti menggunakan alat ukur Attribution Questionnaire AQ-9 oleh Patrick W. Corrigan (2012) yang telah diadaptasi bertujuan untuk mendapatkan gambaran stigmatisasi publik terhadap pasien COVID-19 dengan gejala ringan pada individu yang tinggal di Jakarta. Hasil dari penelitian yaitu mayoritas responden (81.4%) memiliki tingkat stigma publik yang tinggi terhadap pasien COVID-19 dengan gejala ringan. Rentang umur remaja serta jenis kelamin perempuan merupakan data demografi dengan jumlah responden paling banyak yang berada pada kategori stigma publik tinggi.
Kata Kunci: Stigmatisasi Publik; COVID-19; Stigma"
-
Tidak tersedia versi lain
-
Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.