bahasa jurnalisme koran tempo (studi kuantiatif-deskriptif tentang bahasa jurnalisme wartawan tabloid harian koran tempo Jakarta
Sahat Sahala Tua Saragih, 210120090006, 2012. Tesis ini berjudul, Bahasa Jumalisme Koran
Tempo, subjudul, Studi kuantitatif-deskriptif ...
-
Code CallNo Lokasi Ketersediaan 010011207004 070.4 Sar b/ 21.42 Perpustakaan Pusat (REF 21.42) Tersedia -
Perpustakaan Perpustakaan PusatJudul Seri -No. Panggil 070.4 Sar b/ 21.42Penerbit Magister Ilmu Komunikasi : Bandung., 2012 Deskripsi Fisik xvii, 658 hlm. ; ill. ; 29 cmBahasa IndonesiaISBN/ISSN -Klasifikasi 070.4 sa bTipe Isi -Tipe Media -Tipe Pembawa -Edisi -Subyek Info Detil Spesifik -Pernyataan Tanggungjawab Sahat Sahala Tua Saragih -
Sahat Sahala Tua Saragih, 210120090006, 2012. Tesis ini berjudul, Bahasa Jumalisme Koran
Tempo, subjudul, Studi kuantitatif-deskriptif tentang bahasa jumalisme wartawan tabloid
harian Koran Tempo Jakarta. Ketua Tim Pembimbing: Dr. Hj. Betty R. F. S. Soemirat, Ora.,
M.S. dan anggota Tim Pembimbing: Drs. Dian Wardiana S., M. S. Program Pascasarjana
I1mu Komunikasi Universitas Padjadjaran Bandung.
Penelitian ini bertujuan mengetahui karakteristik (ciri-ciri) khas bahasa jumalisme
Koran Tempo, mengetahui prinsip dan teknik berbahasa jumalisme, serta mekanisme kerja
redaktur bahasa Koran Tempo, dan mengetahui penilaian Badan Pengembangan dan
Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, terhadap bahasa jumalisme
Koran Tempo.
Dalam penelitian ini digunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskripsi dan
analisis isi. Penulis meneliti 167 kepala berita (headline) berita langsung karya asli para
wartawan Koran Tempo, yang dimuat pada Oktober 2010.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa judul beritanya berukuran sedang, teras
beritanya berukuran pendek, tubuh beritanya berukuran sedang, dan ekor beritanya tergolong
sedang. Umumnya kalimatnya berbentuk tunggal, aktif, positif, hemat menggunakan kata
kata, tidak menggunakan kata-kata klise (penat), memilih kata-kata dengan tepat, jarang
memakai kata-kata asing dan daerah, menggunakan sedikit singkatan dan akronim, tidak taat
asas dalam pembentukan kata-kata dan penerapan kaidah ejaan yang disempumakan. Hasil
penelitian ini juga mengungkapkan bahwa karena keterbatasan jumlah dan kualitas redaktur
bahasanya, kadang-kadang tidak semua naskah laporan wartawan terbaca dan tersunting
-
Tidak tersedia versi lain
-
Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.