Detail Cantuman

Image of Dinamika Sistem Kemitraan Setaradan Koperasi Generasi Baru Sebagai Alternatif Untuk Meningkatkan Posisi Tawar Petani Pada Rantai Pasokan Cabai Merah Besar (Kasus di Jawa Barat)

 

Dinamika Sistem Kemitraan Setaradan Koperasi Generasi Baru Sebagai Alternatif Untuk Meningkatkan Posisi Tawar Petani Pada Rantai Pasokan Cabai Merah Besar (Kasus di Jawa Barat)


Penelitian dilakukan di daerah sentra produksi cabai di Jawa Barat dimana
petaninya telah melakukan kerjasama kemitraan dalam pemasaran cabai ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    01001140100106630 Per D/r.15.14Perpustakaan Pusat (7 JULI 2014)Tersedia
  • Perpustakaan
    Perpustakaan Pusat
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    630 Per D/r.15.14
    Penerbit Program Pascasarjana Unpad : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    xx,;299 hlm,;29 cm
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    630 Per D
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Penelitian dilakukan di daerah sentra produksi cabai di Jawa Barat dimana
    petaninya telah melakukan kerjasama kemitraan dalam pemasaran cabai dengan
    industri pengolahan cabai. Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan memodelkan
    sistem kemitraan pada rantai pasok cabai merah besar di Jawa Barat. Pendekatan
    dinamika sistem digunakan untuk membangun model kemitraan pada rantai pasok
    cabai merah yang dinamis dan kompleks. Sebuah sistem termasuk dinamika sistem,
    memuat sejumlah komponen dan hubungan diantara komponen-komponennya
    menggunakan hubungan sebab akibat (causa!) sebagai dasar dalam mengenali dan
    memahami tingkah laku dinamis dari sebuah sistem yang kompleks. Berdasarkan hasil
    penelitian, dapat dikemukakan bahwa hubungan kemitraan nonformal dalam rantai
    pas ok cabai merah besar berawal dari kesenjangan kepemilikan modal antara petani
    dan pedagang perantara, sehingga memunculkan motivasi untuk mengontrol petani
    dengan cara memberi pinjaman keuangan kepada petani. Petani penerima pinjaman
    harus berkomitmen menjual cabai hanya ke pedagang pemberi bantuan keuangan. Hal
    ini menyebabkan hilangnya kesempatan menjual cabai ke pihak lain, dan terjadi
    tekanan terhadap harga jual cabai petani. Petani menghadapi asimetri informasi
    terutama mengenai harga jual yang berlaku dipasar. Sedangkan pada kemitraan formal
    berawal dari adanya motivasi pihak industri untuk memperoleh bahan baku yang
    memenuhi persyaratan kualitas secara berkesinambungan. Pada kemitraan formal
    terjadi transfer teknologi dari mitra kepada petani. Petani memperoleh kepastian
    pemasaran dan kepastian harga, akses pemasaran yang lebih luas dan memiliki peiuang
    memperoleh keuntungan yang lebih tinggi.

    Pada skenario kebijakan kemitraan setara, kedalam model kemitraan formal
    ditambahkan struktur pinjaman untuk petani dari mitra dan menghilangkan struktur
    piutang. Berdasarkan hasil simulasi setelah penerapan kebijakan kemitraan setara
    antara petani dengan mitra, kas, keuntungan dan tingkat efisiensi usahatani cabai
    meningkat dari sebelumnya. Demikian pula pada skenario penerapan koperasi generasi
    baru (koperasi processing), yang bertujuan untuk menanggulangi dampak fluktuasi
    harga cabai yang merugikan petani, kedalam model keuangan petani cabai
    ditambahkan struktur pembelian saham dan perubahan nilai parameter harga jual cabai
    petani dari rata-rata Rp 5 000,- menjadi Rp 12 500,-. Harga cabai merah Rp 12 500,­
    merupakan harga jual yang rasional menurut para pakar di bidang pertanian.
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi