Detail Cantuman

Image of Pengaruh potensi wilayah kerja dan regulasi terhadap bentuk kemitraan bisnis hulu minyak dan gas bumi serta dampaknya  pada kinerja pemasaran (studi pada kontraktor kontrak kerja sama di indonesia)

 

Pengaruh potensi wilayah kerja dan regulasi terhadap bentuk kemitraan bisnis hulu minyak dan gas bumi serta dampaknya pada kinerja pemasaran (studi pada kontraktor kontrak kerja sama di indonesia)


Saat ini, posisi lembaga keuangan dan perbankan di Indonesia sangatlah
strategis, karena memiliki fungsi yang sangat penting dalam ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    01001110100034658.8 Wag P/R.12.286Perpustakaan Pusat (REF.12.286)Tersedia
  • Perpustakaan
    Perpustakaan Pusat
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    658.8 Wag P/R.12.286
    Penerbit Program doktor fakultas ekonomi UNPAD : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    xii,;212 hlm,;29 cm
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    658.8 Wag P
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Saat ini, posisi lembaga keuangan dan perbankan di Indonesia sangatlah
    strategis, karena memiliki fungsi yang sangat penting dalam perekonomian suatu
    negara, fungsi yang dimaksud yakni fungsi sebagai lembaga intermediasi
    keuangan. Menurut Undang-Undang RI. No. 10 tahun 1998 bank dibedakan
    menjadi dua kategori yaitu bank umum dan bank perkreditan Rakyat ( BPR).
    Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvesional
    dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa
    dalam lalu lintas pembayaran. Sedang BPR adalah bank yang melaksanakan
    kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan syariah yang dalam
    kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Artinya
    kegiatan BPR lebih sempit jika dibandingkan dengan kegiatan bank umum.
    Dalam penghimpunan dana BPR hanya diperbolehkan menghimpun dana
    masyarakat berupa simpanan dalam bentuk tabungan dan deposito, dan dilarang

    membuka simpanan giro, ikut kliring dan transaksi valuta asing. .

    Industri BPR menempati peran yang cukup strategis dalam perekonomian
    Indonesia terutama dalam mendorong perkembangan usaha mikro, kecil dan
    menengah (UMKM). Hal utama yang menjadi kunci sukses BPR dalam
    memberikan pelayanan tersebut adalah lokasi BPR yang dekat dengan masyarakat
    yang membutuhkan prosedur pelayanan yang sederhana dan lebih mengutamakan
    pendekatan personal serta fleksibilitas pola dan model pinjaman. Apabila kita
    amati, perkembangan yang terjadi pada industri BPR selama beberapa tahun
    terakhir perlu kita berikan apresiasi tersendiri.

    Namun demikian, BPR masih memiliki kendala, yakni dalam hal
    persaingan, dimana kontribusi BPR secara nasional hanya 4% dibandingkan
    dengan kontribusi bank umum, selain itu strategi segmenting, targeting, dan
    positioning masih dilakukan secara sporadis belum mengarah pada strategi
    penciptaan nilai, yakni menciptakan suatu unique product, yang berbeda
    dibandingkan dengan produk pesaing. Selanjutnya berkaitan dengan masalah
    citra, BPR masih di citrakan relatif kurang baik, khususnya dalam hal pengelolaan
    maupun dalam hal layanan, begitupun terhadap masalah kinerja pemasaran,
    nasabah masih mempersepsikan kinerja BPR secara umum relatif sesuai dengan
    harapan. Penelitian ini diharapkan dapat mengungkap variabel-variabel yang
    mempengaruhi kinerja pemasaran dan citra BPR. Variabel-variabel dimaksud
    adalah Strategi pasar produk, penciptaan nilai, dan keunggulan bersaing.

    Karakteristik yang akan di uji dalam penelitian ini adalah strategi pasar
    produk dan penciptaan nilai yang diduga berpengaruh secara signifikan terhadap
    keunggulan bersaing serta berimplikasi pada citra BPR maupun kinerja
    pemasarannya. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif untuk variabel
    yang bersifat kualitatif dan analisis verifikatif berupa pengujian hipotesis dengan
    menggunakan uji statistik untuk hal-hal yang bersifat kausalitas. Alat analisis
    yang digunakan adalah Structural Equation Modeling (SEM) dengan unit analisis
    BPR. Jumlah sampel sebanyak 300 responden yang ditentukan secara Stratified
    Random Sampling terhadap BPR di Provinsi Jawa Barat.
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi