Detail Cantuman

Image of Pemberdayaan perempuan dalam tridaya pembangunan melalui pendekatan komunikasi antarpribadi (kajian fenomenologis mengenai kontruksi realitas sosial pemberdayaan perempuan melalui pnpm mandiri p2kp)

 

Pemberdayaan perempuan dalam tridaya pembangunan melalui pendekatan komunikasi antarpribadi (kajian fenomenologis mengenai kontruksi realitas sosial pemberdayaan perempuan melalui pnpm mandiri p2kp)


Rini Rinawati: 170130060008; Pemberdayaan perempuan dalam tridaya

pembangunan melalui pendekatan komunikasi antarpribadi (Kajian

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    01001100100167305.4 Rin p/R.17.179Perpustakaan Pusat (REF.17.179)Tersedia
  • Perpustakaan
    Perpustakaan Pusat
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    305.4 Rin p/R.17.179
    Penerbit Program Pascasarjana Unpad : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    xiii,;454 hlm,;29 cm
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    305.4 Rin p
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Rini Rinawati: 170130060008; Pemberdayaan perempuan dalam tridaya

    pembangunan melalui pendekatan komunikasi antarpribadi (Kajian
    Fenomenologis mengenai Konstruksi Realitas Sosial Pemberdayaan Perempuan
    melalui Program PNPM Mandiri P2KP); Program Pascasarjana UNPAS, 2010;
    Promotor: Prof.Dr.Hj. Nina Winangsih Syam,Dra.,MS; Prof.Dr.Hj. Mien S.
    Hidayat,Dra.,MS; Prof.Dr.H. Djuhaya S. Pradja,MA

    Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menjelaskan pemaknaan
    perempuan mengenai pemberdayaan perempuan, mendeskripsikan tindakan
    komunikasi yang dilakukan perempuan dalam proses pemberdayaan perempuan,
    menjelaskan hasil keberdayaan perempuan dan faktor yang menghambatnya, serta
    cara menyelesaikan hambatan yang ditemui. Kajian penelitian ini dilakukan dalam
    paradigma interpretif melalui metode fenomenologis. Subjek penelitian terdiri dari
    16 orang perempuan sebagai aktivis P2KP yang diambil secara purposive.
    Wawancara mendalam dan observasi dilakukan dalam penelitian ini untuk
    menggali data yang diperlukan bagi penelitian.

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa perempuan mengkonstruksi proses
    pemberdayaan sesuai dengan pandangan subjektif mereka, sehingga melahirkan
    keterlibatan yang berbeda. Terdapat tiga kategori perempuan aktivis P2KP yang
    menjadi berbeda dalam menampilkan perilaku komunikasinya Ketiga kategori
    perempuan tersebut yaitu perempuan religius, perempuan pragmatis, dan
    perempuan pengabdi. Ketiga perempuan aktivis P2KP tersebut mempunyai
    pemaknaan yang berbeda mengenai pemberdayaan perempuan yang dilakukan,
    yaitu pertama, sebagai kegiatan yang memungkinkan adanya kesejajaran antara
    laki-laki dan perempuan. Kedua, sebagai peran serta atau partisipasi perempuan
    yang merupakan wujud dari aktualisasi diri perempuan dalam masyarakat. Ketiga,
    sebagai bentuk kepedulian pemerintah terhadap masyarakat khususnya perempuan
    untuk meningkatkan kesejahteraannya. Perempuan mengkonstruksi tindakan
    komunikasi melalui pesan verbal dan non verbal dengan didasari oleh budaya
    sunda dan agama islam.

    Komunikasi silih asih, silih asah, dan silih asuh menjadi cerminan kearifan
    lokal dari perempuan aktivis P2KP dalam melaksanakan kegiatan pemberdayaan
    perempuan. Konstruksi keberdayaan perempuan dipahami sesuai pandangan
    subjektif perempuan mengenai kondisi perempuan dari tiga sisi, yaitu: adanya
    peningkatan ekonomi. Kedua, kesejajaran antara laki-Iaki dan perempuan dalam
    kegiatan pemberdayaan, dan ketiga, adanya tanggung jawab terhadap pekerjaan,
    jujur,dapat dipercaya, dan adil. Keberdayaan yang diperoleh perempuan sejalan
    dengan konsep keberdayaan yang dipahami secara subjektif, yaitu adanya
    kemajuan usaha dari para perempuan sehingga membantu kesejahteraan keluarga,
    perempuan banyak terlibat dalam kegiatan pemberdayaan dan dipercaya untuk
    menempati posisi tertentu dalam kepengurusan. Hambatan yang ditemui
    perempuan di lapangan tidak menganggu kegiatan pemberdayaan yang dilakukan.

  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi