Budaya organisasi satuan polisi pamong praja ( studi pada satuan polisi pamong praja kota Bandung)
Budaya organisasi merupakan determinan utama dalam efektivitas pelaksanaan
tugas satuan polisi pamong praja Kota Bandung. Penelitian ini ...
-
Code CallNo Lokasi Ketersediaan 01001100100117 351.74 Ism b/R.17.406 Perpustakaan Pusat (REF.17.406) Tersedia -
Perpustakaan Perpustakaan PusatJudul Seri -No. Panggil 351.74 Ism b/R.17.406Penerbit Program Pascasarjana Unpad : Bandung., 2010 Deskripsi Fisik viii,;321 hlm,;29 cmBahasa IndonesiaISBN/ISSN -Klasifikasi 351.74 Ism bTipe Isi -Tipe Media -Tipe Pembawa -Edisi -Subyek Info Detil Spesifik -Pernyataan Tanggungjawab Ismail -
Budaya organisasi merupakan determinan utama dalam efektivitas pelaksanaan
tugas satuan polisi pamong praja Kota Bandung. Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui isi budaya dan kemampuan adaptasi lingkungan eksternal dan keutuhan
internal budaya organisasi. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode
deskriptif-kualitatif Sumber data diperoleh dari informan dengan teknik wawancara,
observasi, diskusi kelompok terfokus dan dokumentasi.
Penelitian ini menemukan bahwa budaya organisasi polisi pamong praja dapat
dipahami dari dari 3 (tiga) lapisan budaya organisasi, yakni pertama, asumsi dasar
sebagai paradigma berpikir anggota organisasi yang hubungan selaras dengan
lingkungan, realitas sosial sebagai kenyataan, waktu sangat berharga, manusia baik
dan dapat dirubah, menjaga harmoni, kekelurgaan dan kebersamaan, serta kesatuan
dalam perbedaan.; kedua, lapisan nilai budaya organisasi sebagai pedoman bersikap
dan bertindak yang terkristalisasi dari nilai budaya organisasi formal, budaya lokal,
budaya pimpinan organisasi; ketiga, lapisan artefak sebagai wujud fisik dari budaya
organisasi polisi pamong praja adalah tipe organisasi pelayan plus organisasi penekan,
struktur organisasi hirarkis/komando, prosedur kerja mekanistik, aktivitas utama
pelayanan, pencegahan dan penindakan, uniform dan perlengkapan kerja formalistik,
po la pendekatan kerja persuasif, koersif yang terbentuk dari sejarah pembentukannya
dan peraturan perundangan-undangan yang mengaturnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya organisasi belum kondusif karena
belum mampu melakukan adaptasi terhadap perubahan lingkungan eksternal, seperti :
belum dikembangkannya secara adaptif rumusan vi si dan misi, tujuan organisasi,
strategi organisasi, sarana prasarana, pengembangan pengukuran kinerja dan perbaikan
kelembagaan. Belum efektifnya keutuhan integrasi internalnya, seperti :
pengembangan kebersamaan dan konsensus anggota, hubungan antar anggota,
mekanisme penghargaan dan hukuman yang belum optimal.
Mengembangkan budaya organisasi dilakukan melalui komunikasi budaya,
sosialisasi budaya, internalisasi budaya, pengawasan pelaksanaan budaya.
Terbangunnya dan efektifnya budaya organisasi dimulai dari keteladanan, komitmen
dan konsistensi pimpinan organisasi sehingga mendorong dianutnya secara luas
budaya organisasi oleh anggota organisasi.
-
Tidak tersedia versi lain
-
Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.