Detail Cantuman

Image of Korelasi Imunoekspresi Bone Morphogenic Proteins-7 Dan Transforming Growth Factor Pada Ankilosis SEndi Temporomandibula Pasca Trauma Dengan Berbagai Tingkat Kerusakan Dan Lama Imobilisasi (peneliltian pada model kelinci)

 

Korelasi Imunoekspresi Bone Morphogenic Proteins-7 Dan Transforming Growth Factor Pada Ankilosis SEndi Temporomandibula Pasca Trauma Dengan Berbagai Tingkat Kerusakan Dan Lama Imobilisasi (peneliltian pada model kelinci)


ABSTRAK
Ankilosis Sendi Temporomandibula (STM) adalah suatu kelainan berupa keterbatasan pembukaan mulut akibat penyatuan kondilus dengan fosa ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    01001130100148610 Sja K/R.13.40Perpustakaan Pusat (REF.13.40)Tersedia
  • Perpustakaan
    Perpustakaan Pusat
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    610 Sja K/R.13.40
    Penerbit Program Pascasarjana Ilmu Kedokteran UNPAD : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    xxvii,;158 hlm,;29 cm
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    610
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • ABSTRAK
    Ankilosis Sendi Temporomandibula (STM) adalah suatu kelainan berupa keterbatasan pembukaan mulut akibat penyatuan kondilus dengan fosa glenoidalis oleh jaringan, yang dapat menimbulkan gangguan bicara, pengunyahan, rampan karies, oral hygiene yang buruk, gangguan pertumbuhan wajah serta gangguan psikologi. Bone Morphogenetic Proteins (BMPs) dan Transforming Growth Factore-beta (TGF--J) merupakan polipeptida faktor-faktor pertumbuhan yang berperan pada proses penyusunan dan perbaikan tulang atau kartilago, terutama berperan dalam rnendorong dan mengaktifkan osteoblas pada saat penyembuhan tulang akibat trauma. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh kerusakan STM dan lama imobilisasi terhadap ankilosis dan korelasi imunoekspresi Bone Morphogenetic Proteins-7 (BMP-7) dan Transforming Growth Factore-beta (TGF-1) pada ankilosis sendi temporomandibula pasta trauma dengan berbagai tingkat kerusakan dan lama imobilisasi.
    Penelitian eksperimental murni terhadap 27 kelinci New Zealand White yang dibagi menjadi 3 kelompok perlakuan trauma (ringan, sedang, berat) pada STM kanan dan 3 perlakuan imobilisasi rahang (0, 15, 30 hari). Penilaian ankilosis dilakukan dengan rnengukur pembukaan mulut dan pemeriksaan histopatologi (HE) dengan menilai terbentuknya jaringan yang menyatukan kondilus dengan fosa glenoidalis. Ekspresi BMP-7 dan TGF-fl dinilai dengan pemeriksaan imunohistokimia. Pengujian pengaruh lama imobilisasi dan tingkat kerusakan STM menggunakan uji statistik ANOVA , a=0,05. Pengujian korelasi imunoekspresi BMP-7 dan TGF-fl menggunakan Chi-square Contingency Test dengani; 0,05.
    Hasil penelitian memperlihatkan ankilosis STM terjadi pada semua perlakuan trauma dengan lama imobilisasi 30 hart dan jaringan yang banyak terbentuk adalah fibrokartilago. Tingkat ekspresi BMP-7 adalah lemah (14,8%), sedang (7,4%), (Inn kuat (14,8%). Tingkat ekspresi TGF-fl adalah lemah (18,5%), sedang (7,4%), dan kuat (14,8%). Ekspresi BMP-7 dan TGF-fl berkorelasi dengan lama imobilisasi tetapi tidak berkorelasi dengan tingkat kerusakan
    Kesimpulan penelitian adalah kerusakan yang berat pada struktur STM dan lama imobilisasi berpotensi terhadap timbulnya ankilosis, sedangkan eskpresi BMP-7 dan TGF-fl dapat memprediksi timbulnya ankilosis namun tidak dapat memprediksi beratnya ankilosis STM.
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi