Detail Cantuman

Image of Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Bidang Sosial Dan Infrastruktur Terhadap Tingkat Kemiskinan (studi pada 33 Provinsi di Indonesia tahun 2007-2011)

 

Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Bidang Sosial Dan Infrastruktur Terhadap Tingkat Kemiskinan (studi pada 33 Provinsi di Indonesia tahun 2007-2011)


Permasalahan utama dalam upaya penanggulangan kemiskinan di
Indonesia saat ini terkait dengan adanya fakta bahwa alokasi pengeluaran

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    01001130700163338.1 ira pPerpustakaan Pusat (REF.12.72)Tersedia
  • Perpustakaan
    Perpustakaan Pusat
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    338.1 ira p/R.12.72
    Penerbit Program Magister Manajemen Unpad : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    xiv, 189 hlm. Ilus ; 29 cm
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    338.1
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Permasalahan utama dalam upaya penanggulangan kemiskinan di
    Indonesia saat ini terkait dengan adanya fakta bahwa alokasi pengeluaran
    pemerintah untuk program kemiskinan belum mampu menurunkan tingkat
    kemiskinan yang maksimal. Faktanya, pencapaian tingkat kemiskinan pada tahun
    2009 adalah sebesar 14,15%, pencapaian ini masih jauh dari target yang
    diharapkan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) yaitu sebesar
    8,2%. Masih tingginya penduduk miskin di wilayah Indonesia juga disebabkan
    terbatasnya akses terhadap layanan dasar (basic need approach) atau (lack of
    capabilities) terutama akses akan kesehatan, pendidikan, perlindungan sosial dan
    infrastruktur.

    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara empirik pengaruh
    pengeluaran pemerintah bidang sosial dan infrastruktur terhadap tingkat
    kemiskinan (studi pada 33 provinsi di Indonesia tahun 2007-2011). Data yang
    digunakan merupakan data sekunder yang diperoleh dari instansi terkait seperti
    Badan Pusat Statistik dan Dijen Perimbangan Keuangan. Estimasi model
    penelitian dilakukan dengan pendekatan panel data fixed effect method dengan
    software STATA.l1.

    Hasil estimasi model penelitian studi pada 33 provinsi di Indonesia,
    menunjukkan bahwa health expenditure (HEP), education expenditure (EEP) dan
    social protection expenditure (SSEP) dan pertumbuhan ekonomi (GDP)
    berkorelasi negatif dan signifikan terhadap tingkat kemiskinan. Tingkat
    pengangguran (Unem) berkorelasi positif dan signifikan terhadap tingkat
    kemiskinan. Infrastructure expenditure (lEP) berkorelasi positif dan signifikan
    terhadap tingkat kemiskinan. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pengeluaran
    pemerintah yang pro poor khususnya terkait dengan bidang sosial dan
    infrastruktur masih harus ditingkatkan dan mendapat perhatian penuh dari
    pemerintah di masing-masing provinsi dalam rangka memenuhi kebutuhan
    masyarakat miskin khususnya sehingga bisa memperbaiki tingkat kemiskinan.
    Peran pertumbuhan ekonomi harus dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat
    secara merata serta harus mampu mendorong sektor-sektor ekonomi untuk
    menciptakan lapangan pekerjaan yang diperlukan masyarakat sehingga dapat
    mengatasi masalah pengangguran yang akan berimplikasi pada perbaikan tingkat
    kemiskinan.
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi