Detail Cantuman

Image of Pemberdayaan kelompok pedagang di sektor informal : (Kasus pedagang sayur krliling di Kelurahan Cipamokolan Kec, Rancasari Kota Bandung)

 

Pemberdayaan kelompok pedagang di sektor informal : (Kasus pedagang sayur krliling di Kelurahan Cipamokolan Kec, Rancasari Kota Bandung)


gus Wahyudi Riana, dkk. " Pemberdayaan Kelompok Pedagang di
Sektor Informal (Kasus Pedagang Sayur Keliling di Kelurahan Cipamokolan,

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    01001050900031301 Wah p/R.63.01Perpustakaan Pusat (REF.63.01)Tersedia
  • Perpustakaan
    Perpustakaan Pusat
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    301 Wah p/R.63.01
    Penerbit Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Unpad : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    -
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    301 Wah p
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • gus Wahyudi Riana, dkk. " Pemberdayaan Kelompok Pedagang di
    Sektor Informal (Kasus Pedagang Sayur Keliling di Kelurahan Cipamokolan,
    Kecamatan Rancasari, Kala. Bandung).

    Beberapa studi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa altematif
    penampungan pengangguran sampai saat nu sebagian besar terdapat dalam
    kegiatan sektor informal. Kegiatan sektor informal yang banyak dilakukan
    terdapat pada sektor perdagangan. Salah satu diantaranya adalah pedagang sayur
    keliling. Sektor ini, seperti halnya sektor-sektor informal lainnya, cenderung
    mempunyai permasalahan sarana dan prasarana, Sumber daya, ekonomi, dan
    masalah lainnya.

    Untuk mengatasi hal tersebut maka perlu dilakukan berbagai upaya. Salah
    satu diantaranya melalui kegiatan pemberdayaan. Pemberdayaan bagi sektor
    informal, termasuk pedagang sayur keliling, tidak semata-mata terbatas pada
    peningkatan produksi dan tidak hanya mencakup implementasi program
    peningkatan kesejahteraan sosial. Lebih dari itu adalah sebuah upaya dengan
    spektrum kegiatan yang menyentuh berbagai macam kebutuhan, sehingga segenap
    anggota masyarakat dapat mandiri, percayar diri, tidak tergantung dan dapat lepas
    dari belenggu struktural.

    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji kapasitas kelompok yang
    dimiliki pedagang sayur keliling melalui pengembangan kelompok.

    Adapun metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan teknik
    logical framework analysis (LF A).

    Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kekuatan kelompok pedagang
    sayur keliling terletak pada kemampuan pengelolanya dalam menata modal sosial
    seperti kepercayaan, jaringan, semangat kebersamaan, dan perluasan cakupan
    kegiatan, serta kemapuan mengembangkan potensi ekonomi berupa penggalangan
    dana komunitas sebagai dana mandiri.

  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi