Detail Cantuman

Image of Penyusunan model resolusi konflik antar desa dan antar kampung melalui pembangunan modal sosial pada masyarakat pedesaan pantai utara Jawa Barat

 

Penyusunan model resolusi konflik antar desa dan antar kampung melalui pembangunan modal sosial pada masyarakat pedesaan pantai utara Jawa Barat


RINGKASAN

. PENYUSUNAN MODEL RESOLUSI KONFLIK ANTAR DESA DAN ANTAR
KAl'VlPUNG MELALUI PEMBANGUNAN MODAL SOSIAL PADA

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    01001030900495301 Sul p/R.62.62Perpustakaan Pusat (REF.R.62.62)Tersedia
  • Perpustakaan
    Perpustakaan Pusat
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    301 Sul p/R.62.62
    Penerbit Fakultas Peternakan Unpad : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    ix,;105 hlm,;29 cm
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    301 Sul p
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • RINGKASAN

    . PENYUSUNAN MODEL RESOLUSI KONFLIK ANTAR DESA DAN ANTAR
    KAl'VlPUNG MELALUI PEMBANGUNAN MODAL SOSIAL PADA
    MASY ARAKA T PEDESAAN PANT AI UTARA JA W A !lARA T

    (M. Munandar Sulaeman, Penelitian, tahun 2005, 102 halaman)

    1. Permasalahan penelitian: Masalah konflik dipedesaan tidak dapat dipisahkan dari
    faktor internal: kepentingan individu atau kelompok aspek kekuasaan, ekonomi dan nilai
    serta lemahnya sumberdaya manusia dan modal sosial. Aspek kepentingan kekusaan
    realitasnya tampak pada konflik pilkades dan ketersinggungan harga diri sehingga
    muncul konflik antar pemuda yang merembet ke seluruh warga. Konflik nilai terkait
    dengan budaya kesenian hiburan (selesai panen) pada hajatan sebagai rangkaian dari
    sistem kehidupan bertani. Faktor ekternal: lemahnya aparat keamanan dan organisasi
    sosial kemasyarakatan dalam mengintegrasikan masyarakat dan memelihara pola-pola
    sosial modal sosial, sehingga terjebak konflik. Permasalahan penelitiannya (tahun ke
    satu) adalah seperti berikut:

    (a).Apa dasar-dasar konflik atau akar masalah konflik yang terjadi pada masyarakat
    pedesaan sehingga menimbulkan kerusuhan sosial antar warga masyarakat, antar
    kampung atau antar desa? (2). Sejauhmana potensi nilai sosial budaya perdamaian atau
    penyelesaian konflik? (3) Sejauhmana potensi modal sosial yang dimiliki masyarakat.?
    2. Tujuan penelitian: Target khususnya adalah untuk memahami dasar-dasar penyebab
    konflik dan model resolusi konflik, nilai sosial budaya yang kondusif damai dan konflik
    serta potensi modal sosialnya sesuai dengan kondisi sosial budaya masyarakatnya, yang
    difokuskan pada kajian bagaimana membangunan modal sosial masyarakat.

    3. Metode Penelitian: Metode penelitian di pantai Utara Jawa Barat (kabupaten
    Indramayu dan Subang) ini dilakukan dengan studi kasus melalui pendekatan kualitatif,
    secara holistik dan deskripsi prosesual, mengungkap simbol atau makna dari tindakan,
    ungkapan pernyataan dan perasaan subyek. Informan atau subyek penelitian dipilih
    secara purposif dan mengembangkan informasinya secara bola salju (snow ball). Analisis
    dengan cara pemahaman mendalam (understanding, verstehen) baik secara tekstual

    .. maupun kontekstual, yang kemudian di interpretasikan. Kontrol data melalui dialogis
    antar fakta, tokoh dan teori juga metode (model triangulasi).

  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi