Kajian Daya Dukung Lingkungan dan Sosial Ekonomi Untuk Penyusunan Strategi Pengelolaan Perikanan KJA Berkelanjutan Di Waduk Saguling
KAJIAN DAY A DUKUNG LINGKUNGAN PAN SOSIAL EKONOMI
UNTUKPENYUSUNANSTRATEGIPENGELOLAANPERIKANANKJA
BERKELANJUT AN DI W ADUK SAGULING ...
-
Code CallNo Lokasi Ketersediaan 01001150700075 333.7 Raf K/R.25.110 Perpustakaan Pusat (REF.110) Tersedia -
Perpustakaan Perpustakaan PusatJudul Seri -No. Panggil 333.7 Raf K/R.25.110Penerbit Magister Ilmu Lingkungan : Bandung., 2015 Deskripsi Fisik xvi,;139 hlm,;29 cmBahasa IndonesiaISBN/ISSN -Klasifikasi 333.7 Raf KTipe Isi -Tipe Media -Tipe Pembawa -Edisi -Subyek Info Detil Spesifik -Pernyataan Tanggungjawab Rafsanjani, Ali Anzal Hasyemi -
KAJIAN DAY A DUKUNG LINGKUNGAN PAN SOSIAL EKONOMI
UNTUKPENYUSUNANSTRATEGIPENGELOLAANPERIKANANKJA
BERKELANJUT AN DI W ADUK SAGULING
ABSTRAK
Pemanfaatan Waduk Saguling se lain menghasilkan listrik, juga dimanfaatkan untuk
budidaya perikanan karamba jaring apung (KJA). Namun, perkembangan jumlah KJA yang
tidak terkendali di Waduk Saguling mengakibatkan pengaruh yang buruk terhadap penurunan
kualitas air. Dengan demikian, penting untuk menyelidiki masalah ini lebih lanjut melalui
penelitian yang komprehensif. Penelitian ini bertujuan untuk 1) menganalisis daya dukung
lingkungan Waduk Saguling berdasarkan parameter oksigen terlarut (DO), 2) Mengetahui
kondisi sosial ekonomi masyarakat pembudidaya ikan KJA Waduk Saguling. 3) mengusulkan
strategi pengembangan KJA Waduk Saguling yang berkelanjutan. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu metode kuantitatif dan kualitatif. Data kualitas air didapatkan dari
PT. Indonesia Power yang diambil dari 11 lokasi yang berbeda, dan 70 orang pembudidaya
lOA terlibat sebagai responden penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan Daya dukung lingkungan Waduk Saguling berdasarkan
pendekatan parameter oksigen terlarut untuk kegiatan karamba jaring apung diketahui sebesar
793 unit KJA atau 3.172 petak KJA. Kondisi sosial ekonomi masyarakat pembudidaya pada
umumnya berada pada usia produktif dengan mayoritas 75,71 % usaha KJA menjadi mata
pencaharian utama. Tingkat pendidikan formal pembudidaya KJA menunjukkan 65,71%
pembudidaya hanya lulus hingga sekolah dasar/sederajat. Namun tingkat pendapatan
pembudidaya tergo long sedang (cukup baik) yakni sebesar 65,71% responden telah melebihi
upah minimum daerah Kabupaten Bandung Barat. Aspek sosial lain mengenai partisipasi
masyarakat pembudidaya diketahui bahwa kategori partisipasi terkait pemahaman mengenai
keberadaan dan fungsi waduk tergolong tinggi (71,29%), partisipasi dalam pengelolaan
Waduk Saguling tergo long sedang (36,86%), sedangkan partisipasi yang rendah terlihat
dalam hal hubungan dan koordinasi antara stakeholder terkait (26,7%). Strategi
pengembangan KJA dilakukan berdasarkan konsep SWOT. Keuntungan didominasi oleh
aspek teknis seperti varietas ikan yang beragam, dan potensi waduk. Di si si lain, lemahnya
aspek finansial seperti kurangnya permodalan yang dialokasikan serta hambatan sosial,
seperti minimnya kelembagaan yang dibentuk. Peluang besar terlihat pada permintaan produk
perikanan yang tinggi, namun tantangan kualitas air yang semakin menurun menjadi ancaman
yang perlu diperbaiki.
-
Tidak tersedia versi lain
-
Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.