Detail Cantuman

Image of Biokonversi Jerami Jagung Dan Jerami Sorgum Sebagai Pakan Ternak Alternatif

Text  

Biokonversi Jerami Jagung Dan Jerami Sorgum Sebagai Pakan Ternak Alternatif


BIOKONVERSI JERAMI JAGUNG DAN JERAMI SORGUM OLEH Phanerochaete chrysosporium SERTA EFEKNYA TERHADAP PERFORMA DOMBA LOKAL
ABSTRAK

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    01007000118263636,08556 Abd bPerpustakaan Pusat (Koleksi Khusus Unpad Kls 600)Tersedia
    01007000118264636,08556 Abd bPerpustakaan Pusat (Koleksi Khusus Unpad Kls 600)Tersedia
    01007000118265636,08556 Abd bPerpustakaan Pusat (Koleksi Khusus Unpad Kls 600)Tersedia
    01007000118266636,08556 Abd bPerpustakaan Pusat (Koleksi Khusus UPress Kls.600)Tersedia
  • Perpustakaan
    Perpustakaan Pusat
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    636,08556 Abd b
    Penerbit Unpad Press : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    x, 162 hlm,; 21 cm.
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    9786028743273
    Klasifikasi
    636,08556 Abd b
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    Koleksi Unpad Press
    Pernyataan Tanggungjawab
  • BIOKONVERSI JERAMI JAGUNG DAN JERAMI SORGUM OLEH Phanerochaete chrysosporium SERTA EFEKNYA TERHADAP PERFORMA DOMBA LOKAL
    ABSTRAK
    Biokonversi jerami jagung dan jerami sorgum dengan menggunakan jamur Phanerochaete chrysosporium dilakukan untuk meningkatkan kualitas gizi serta pengaruhnya pada jerami jagung dan jerami sorgum terhadap perubahan komponen serat, kualitas nutrien, ekosistem rumen, dan performa domba lokal. Penelitian ini dilakukan dalam dua macam percobaan yaitu percobaan di Laboratorium dan percobaan di lapangan. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) Pola Faktorial 2 x 4 dan diulang sebanyak 3 kali. Faktor pertama adalah jenis jerami, masing¬masing jerami jagung (J) dan sorgum (S). Faktor kedua yaitu dosis inokulum jamur Phanerochaete chrysosporium, masing-masing 0% v/w (Pc,0), 2% v/w (Pei), 4% v/w
    (Pc2) dan 6% v/w (Pc3). Apabila terdapat perbedaan yang nyata, di lanjutkan dengan Uji Beda Nyata Jujur (BNJ).
    Penggunaan inokulum jamur Phanerochaete chrysosporium nyata meningkatkan kandungan ADF (2,92%), selulosa (3,59%), junilah bakteri (5,31%), jumiah protozoa rumen (6,38%), jumlah VFA cairan rumen (5,33%), pertambahan bobot badan (5,05%), konsumsi ransum (5,68%), bobot karkas (11,30%), dan bobot komponen non karkas (3,82%), protein kasar (10,34%), persentase karkas (5,71%) dan nyata menurunkan kandungan NDF (1,85%), hemiselulosa (7,48%), kandungan lignin (7,26%), serat kasar (3,68%), N-NH3 (3,65%), persentase bobot komponen non karkas (1,60%) serta tidak berpengaruh terhadap pH rumen dan efisiensi penggunaan ransum domba lokal.
    Tidak terdapat interaksi antara jenis jerami dengan dosis inokulum jamur Phanerochaete chrysosporium terhadap perubahan kandungan NDF, ADF, hemiselulosa, selulosa, lignin, protein kasar, serat kasar, pH, jumlah bakteri, jumlah protozoa, VFA, N-N143, pertambahan bobot badan, konsumsi ransum, efisiensi penggunaan ransum, bobot karkas, persentase karkas, bobot komponen non karkas dan persentase bobot komponen non karkas domba lokal.
    Jerami jagung nyata lebih tinggi kandungan ADF, selulosa, protein kasar, jumlah bakteri, jumlah VFA cairan rumen, pertambahan bobot badan, bobot karkas, persentase karkas, bobot komponen non karkas dan persentase bobot komponen non karkas domba lokal dan nyata menurunkan kandungan NDF, lignin, hemiselulosa, serat
    kasar, cairan rumen dibanding yang diberi jerami sorgum serta tidak
    berpengaruh terhadap pH rumen, konsumsi ransum dan efisiensi penggunaan ransum domba lokal.
    Berdasarkan efek fermentasi jamur Phanerochaete chrysosporium, dosis 6% v/w
    (Pc3) lebih baik sebagai inokulum jerami jagung dan jerami sorgum, yaitu mampu meningkatkan kualitas jerami sebagai pakan sehingga bernilai nutrisi cukup balk sebagai substitusi bahan pakan domba lokal. Sementara nilai kecernaan komponen serat dan komponen nutrien jerami jagung lebih baik daripada jerami sorgum setelah melalui proses biokonversi menggunakan jamur Phanerochaete chrysosporium, dan jerami biokonversi lebih balk dibanding tanpa biokonversi, serta memberikan respon yang balk pula terhadap performa pertumbuhan domba lokal.
    Kata kunci : Jerami, Phanerocaete chrysosporium, Serat kasar, Performa Domba.
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi