Detail Cantuman

Image of PENGANGGARAN PARTISIPATIF DI KABUPATEN BENGKULU SELATAN (Studi Penyusunan APBD Tahun 2014) PARTICIPATORY BUDGETING IN SOUTH BENGKULU REGENCY (Study of Local Government Budgeting Process of 2014)

Text  

PENGANGGARAN PARTISIPATIF DI KABUPATEN BENGKULU SELATAN (Studi Penyusunan APBD Tahun 2014) PARTICIPATORY BUDGETING IN SOUTH BENGKULU REGENCY (Study of Local Government Budgeting Process of 2014)


Penganggaran partisipatif (participatory budgeting) secara konseptual
dimungkinkan untuk diterapkan dalam penyusunan anggaran pemerintah ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    010040007445351His pPerpustakaan Pusat (Reference Kls. 300)Tersedia
  • Perpustakaan
    Perpustakaan Pusat
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    351His p/R.17.308.2
    Penerbit Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Unpad : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    xiii, 252 hlm. ; il. ; 29 cm.
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    351
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    Reference
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Penganggaran partisipatif (participatory budgeting) secara konseptual
    dimungkinkan untuk diterapkan dalam penyusunan anggaran pemerintah daerah
    (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, APBD). Sebagai perwujudan good
    governance, penganggaran partisipatif dimaksudkan untuk mendukung
    transparansi dan akuntabilitas anggaran publik. Namun dalam pelaksanaannya,
    proses penganggaran partisipatif belum sepenuhnya dapat diterapkan di daerah.
    Oleh karenanya penelitian yang berjudul Penganggaran Partisipatif di Kabupaten
    Bengkulu Selatan (Studi Penyusunan APBD Tahun 2014) ini bertujuan untuk
    mempelajari mengapa participatory budgeting belum sepenuhnya dilaksanakan
    dalam proses penyusunan APBD Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun 2014.

    Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif untuk dapat
    memahami mengapa dan hal-hal apa yang menjadi penyebab penganggaran
    partisipatifbelum berjalan dalam proses penganggaran di daerah, utamanya pada
    penyusunan APBD Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun 2014. Sedangkan
    pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan studi
    dokumentasi terhadap data-data yang terkait dengan fokus penelitian yang
    dilaksanakan.

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa penganggaran partisipatif belum
    berhasil diterapkan dalam penyusunan APBD Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun
    2014, terkait faktor belum terpenuhinya prasyarat yang diperlukan bagi
    terlaksananya penganggaran partisipatif di daerah, yaitu komitmen eksekutif,
    keberadaan masyarakat sipil, komitmen legislatif, sumberdaya finansial, birokrasi
    yang kompeten serta faktor pemimpin dan kepemimpinan yang kuat mengemuka
    saat penelitian dilaksanakan.

    Penyusunan APBD belum dilakukan secara transparan dan tidak
    melibatkan segenap lapisan masyarakat, bahkan dari prosesnya cenderung
    mengabaikan prinsip partisipatif, karena yang lebih berperan dalam keputusan
    penganggaran adalah eksekutif dan legislatif secara eksklusif. Dalam proses
    penetapan anggaran, eksekutif cenderung menentukan berdasarkan anggaran yang
    telah dialokasikan pada tahun sebelumnya, namun kurang memperhatikan
    prioritas upaya mengatasi permasalahan yang sedang dihadapi masyarakat dan
    lebih bersifat situasional dalam pandangan legislatif. Kepentingan elit eksekutif
    dan legislatif lebih kuat mewarnai keputusan penganggaran APBD di Kabupaten
    Bengkulu Selatan.
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi