Detail Cantuman

Image of ANALISIS ARSITEKTUR MANAJEMEN PENGETAHUAN (STUDI KASUS PADA BPJS KESEHATAN KEDEPUTIAN WILAYAH JAWA BARAT)

Text  

ANALISIS ARSITEKTUR MANAJEMEN PENGETAHUAN (STUDI KASUS PADA BPJS KESEHATAN KEDEPUTIAN WILAYAH JAWA BARAT)


BPJS Kesehatan memiliki tanggungjawab yang'besar dalam tercapainya pemeliharaanjaminan
sosial kesehatan sesuai dengan amanat UUD 1945 Pasar ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    010030008270658.598 24 Mag aPerpustakaan Pusat (REF.12.316.1)Tersedia
  • Perpustakaan
    Perpustakaan Pusat
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    658.598 24 Mag a/R.12.316.4
    Penerbit Fakaultas Ekonomi Unpad : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    xiv, 91 hlm. ; ill. ; 29,5 cm
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    658.598 24
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    Reference
    Pernyataan Tanggungjawab
  • BPJS Kesehatan memiliki tanggungjawab yang'besar dalam tercapainya pemeliharaanjaminan
    sosial kesehatan sesuai dengan amanat UUD 1945 Pasar 34 Ayat 2 "Negara mengembangkan
    sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat yang memberdayakan masyarakat lemah dan tidak
    mampu dengan martabat kemanusiaan". BPJS Kesehatan Kedeputian Wilayah Jawa Barat
    merupakan salah satu wilayah kerja yang dimiliki BPJS Kesehatan yang berfokus pada
    peningkatan kepesertaan dan peningkatan kepuasan peserta untuk mencapai target Universal
    Health Coverage (URC) di tahun 2017 dalam membantu pencapaian URC BPJS Kesehatan
    secara keseluruhan di tahun 2021. Implementasi Manajemen Pengetahuan merupakan cara
    BPJS Kesehatan dalam mengelola sumberdaya manusianya untuk dapat mencapai tujuan
    organisasi, salah satunya dengan cara menghasilkan knowledge worker yaitu karyawan yang
    dapat bekerja secara proaktif dan memiliki solusi efektif atas permasalahan peserta. Namun,
    Besarnya tingkat keluhan peserta pada bagian administrasi kantor cabang melalui call center
    500400 pada tahun 2014 mencapai 483.215 panggilan dan tahun 2015 438.311 panggilan
    mengindikasikan arsitektur KM di BPJS Kesehatan khususnya di BPJS Kesehatan Kedeputian
    Wilayah Jawa Barat belum terimplementasi secara baik karena implementasi ini tidak
    menghasilkan knowledge worker pada organisasi dan mengancam tidak tercapainya target
    UHC di tahun 2021. Sehingga, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis arsitektur
    manajemen pengetahuan existing pada BP JS Kesehatan Kedeputian Wilayah J awa Barat dan
    hasil knowledge gap atas implementasi KM dalam mendukung pencapaian tujuan organisasi.
    Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus dengan teknik pengumpulan data yang
    digunakan adalah penyebaran kuesioner yang dilakukan dengan menggunakan teknik
    purposive sampling. Wawancara dilakukan untuk memvalidasi hasil penyebaran kuesioner.
    Hasil penelitian ini menyatakan bahwa arsitektur manajemen pengetahuan BPJS Kesehatan
    saat ini be1um terimplementasi secara ideal karena beberapa faktor, yaitu tidak terintegrasinya
    strategi KM dengan strategi perusahaan, tidak ditetapkannya peran dan nilai yang ingin dicapai
    dengan adanya implementasi KM dan tidak dipetakannya user yang memiliki dan
    membutuhkan knowledge sehingga implementasi KM tidak akan mendukung dalam
    pencapaian strategi organisasi. Berdasaran analisis k-gap diperoleh knowledge strategi KM
    memiliki nilai k-gap tertinggi yang masih harus dipenuhi kebutuhannya.
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi