Detail Cantuman

Image of PEMANFAATAN REMITANSI EKONOMI DAN 
SOSIAL DI KALANGAN BURUH MIGRAN 
PEREMPUAN 

(Studi Kasus: Desa Penggalang dan Welahan Wetan, Kecamatan Adipala, 
Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah)

Text  

PEMANFAATAN REMITANSI EKONOMI DAN SOSIAL DI KALANGAN BURUH MIGRAN PEREMPUAN (Studi Kasus: Desa Penggalang dan Welahan Wetan, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah)


Penelitian ini mengkaji Pemanfaatan Remitansi Ekonomi dan Sosial Di
Kalangan BMP Setelah Kembali Ke Daerah Asal, di Desa Penggalang dan

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    010030007252331544 Lai p/R.17.112Perpustakaan PusatTersedia
  • Perpustakaan
    Perpustakaan Pusat
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    331544 Lai p/R.17.112
    Penerbit Magister Ilmu Sosial Dan Politik : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    xxi,; 138 hlm,;29 cm
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    331544
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    2016
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    Tesis
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Penelitian ini mengkaji Pemanfaatan Remitansi Ekonomi dan Sosial Di
    Kalangan BMP Setelah Kembali Ke Daerah Asal, di Desa Penggalang dan
    Welahan Wetan, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap dengan berangkat dari
    permasalahan kajian Livelihood Strategies yakni para BMP ke luar negeri suatu
    upaya bertahan, ketidakmampuan kepala keluarga dalam mencari nafkah. Namun
    konstruksi sosial tentang stereotip gender (antara laki-laki dan perempuan)
    melekat kuat di berbagai institusi, rnenjadi semacam keharusan yang tidak boleh
    berubah, dan menjadi rancu tentang pengertian kodratnya sehingga
    mempengaruhi peran mereka. Bahkan sekembalinya mereka ke daerah asal
    dipandang negatif, hanya sebagai mantan PLR T, tidak memiliki keistimewaan
    apa-apa, padahal mereka menyimpan potensi besar jika diberdayakan. Mengingat
    selain remitansi ekonomi yang diperolehnya, mereka memperoleh pula bentuk
    remitansi sosial yang dapat menjadi sarana pemberdayaan di keluarga, masyarakat
    dan lingkungannya. Maka rumusan masalahnya, yaitu 1) Bagaimana posisi para
    BMP terhadap struktur keluarga dan masyarakat setelah kembali ke daerah asal?
    2) Bagaimana pemanfaatan remitansi ekonomi dan sosial para BMP yang
    diperolehnya setelah kembali ke daerah asal? Oleh karena itu, tujuan penelitian ini
    yaitu menjelaskan posisi para BMP terhadap struktur keluarga dan masyarakat
    setelah kembali ke daerah asal dan melihat sejauhmana para BMP memanfaatkan
    remitansi ekonomi dan sosial yang diperolehnya setelah kembali ke daerah asal
    dengan menganalisa dan menerapkan teori Bourdieu, yaitu Praktik.

    Metode penelitian ini menggunakan metode (kualitatif) etnografi dengan
    teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam, observasi partisipasi dan
    studi dokumentasi kepada seluruh informan yang berhubungan dengan
    pemanfaatan rernitansi ekonomi dan sosial di Desa Penggalang dan Welahan
    Wetan, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap.

    Temuan penelitian menunjukkan bahwa po si si para BMP setelah kembali
    ke daerah asalnya sudah mengalami pergeseran dalam relasi gender, meskipun
    sifatnya masih temporal dan spatial. Posisi tawar menawar (antara perempuan dan
    laki-laki) dalam akses pengelolaan sumberdaya keluarga dan kegiatan di luar
    rumah. Pandangan masyarakat mulai bergeser, pengalaman para BMP membawa
    perubahan yaitu menjadi lebih berani dalam mengambil keputusan secara relatif
    independen dan dapat mernilih kegiatan sosial yang bermanfaat. Pemanfaatan
    remitansi ekonomi dan sosial yang diperoleh para BMP setelah kembali ke daerah
    asal, yaitu rernitansi ekonomi digunakan untuk investasi, konsumsi dan kegiatan
    sosial, tidak serta merta dapat merubah status sosial mereka dalam kehidupan
    masyarakat. Sedangkan remitansi sosial (struktur normatif, sistem praktik, dan
    kapital sosial) yang diperolehnya membuat mereka sadar dalam meningkatkan
    kapasitasnya melalui pengetahuan, pendidikan, keterampilan, dan organisasi.
    Diwujudkan dalam bentuk kemampuannya untuk memberdayakan dirinya, baik
    secara individu maupun kelompok. Salah satunya: program pemberdayaan BMP
    dan keluarganya di daerah asal dengan pembentukan FWBM.
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi