Detail Cantuman

Image of KAJIAN KOMPETISI GULMA DAN ALELOPATI TERHADAP PERKECAMBAHAN DAN PERTUMBUHAN SERTA HASIL TIGA KULTIVAR TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merril) BERBEDA UKURAN BENIH

 

KAJIAN KOMPETISI GULMA DAN ALELOPATI TERHADAP PERKECAMBAHAN DAN PERTUMBUHAN SERTA HASIL TIGA KULTIVAR TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merril) BERBEDA UKURAN BENIH


Tujuan dari penelitian ini dilaksanakan adalah untuk mengetahui respon pertumbuhan
dan hasil tanaman kedelai akibat alelopati, periode kritis ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    01001150100125630 Kil k/R.15.29Perpustakaan Pusat (REF.15.29)Tersedia
  • Perpustakaan
    Perpustakaan Pusat
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    630 Kil k/R.15.29
    Penerbit Program Pascasarjana Unpad : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    x,;173 hlm ,;29 cm
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    630 Kil k
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Tujuan dari penelitian ini dilaksanakan adalah untuk mengetahui respon pertumbuhan
    dan hasil tanaman kedelai akibat alelopati, periode kritis dan kompetisi gulma kaitannya
    dengan ukuran benih. Tahapan penelitian yang dilakukan pad a penelitian ini terdiri dari tiga
    tahap, yaitu penelitian laboratorium, penelitian rumah kaca dan penelitian lapangan.
    Penelitian tahapan pertama terdiri dari dua faktor yaitu konsentrasi ekstrak gulma dan ukuran
    bobot kedelai, tujuannya adalah untuk menguji daya alelopati senyawa aktif yang dihasilkan
    oleh gulma Ageratum conyzoides dan Borreria a/ala untuk mengukur tingkat viabilitas dan
    mutu kualitas benih yan!;. tumbuh berdasarkan pemberian ekstrak alelopati gulma
    A.conyzoides dan B. alata dengan konsentrasi Tanin dan Fenol berbeda. Hasil penelitian
    Tahap satu ditemukan fakta bahwa terjadinya penghambatan perkecambahan pada
    konsentrasi alelopati terhadap ketiga jenis varietas kedelai. Fakta yang serupa juga ditunjukan
    oleh berat kering kecambah, pada panjang akar (Radikula) dan berat basah kecambah,
    cenderung lebih besar akan tetapi tetap tertekan pada konsentrasi yang lebih tinggi. Penelitian
    tahap kedua (Media Pot), pada perlakuan ekstrak gulma konsentrasi EGO sebagai (kontrol)
    berbeda nyata dengan konsentrasi lainnya. Perbedaan konsentrasi ekstrak gulma yang
    mengandung alelopati mempengaruhi semua parameter komponen hasil secara signifikan dan
    berbeda nyata dengan periakuan ekstrak lainnya, namun untuk pengaruh intreraksi antara
    perlakuan ekstrak gulma dan varietas semua parameter menunjukkan pengaruh interaksi tidak
    berbeda nyata, akan tetapi untuk parameter bobot/OO biji pengaruh interaksi berbeda sangat
    nyata dengan nilai signifikasni 0,010 dirnana nilai (o < 0,05) berpengaruh nyata. Penelitian
    tahap kedua (Pot Bertingkat). Pada parameter kornponen hasil terlihat bahwa jumlah polong,
    jumlah biji pertanaman, bobot biji pertanaman pengaruh perlakuan jenis varietas berbeda
    nyata diantara sesarnanya, sedangkan untuk pengaruh jenis gulma diantara gulma
    A.conyzoides dan B. a/ata tidak berbeda nyata kecuali pada parameter bobot /00 biji,
    walaupun tidak berbeda nyata secara statistik uji lanjut Duncan 5%, namun jenis gulma
    A.conyzoides dari data yang ada menunjukkan bahwa nilai dari tiap-tiap parameter kornponen
    hasil jumlahnya lebih sedikit bila dibandingkan dengan pengaruh jenis gulma B. alata.
    Penelitian tahap ketiga (Percobaan lapangan) merupakan kelanjutan dari tahapan percobaan
    kedua. Percobaan tahapan ke tiga ini dilaksanakan pada kondisi alami lapangan. Tujuannya
    adalah untuk menguji kemampuan kompetisi varietas kedelai hasil yang diperoleh dari
    tahapan peneJitian kedua akibat kehadiran gulma dan faktor alelopati dengan frekuensi
    penyiangan terhadap pertumbuhan hasil tanaman kedelai di lapangan. Faktor pertama yaitu
    Varietas kedelai (K), Faktor kedua periode kompetisi yang dilakukan untuk mendapatkan
    waktu Periode Kritis kompetisi gulma (G). Komponen hasil kedelai pada periode bersih
    gulma 0-4 MST berbeda nyata dibandingkan komponen hasil dengan periode bersih gulma
    O-panen sebagai kontrol, sedangkan pada periode bersih gulma 0-6 MST tidak berbeda nyata
    dibandingkan dengan periode bersih gulma O-panen. Keadaan tersebut menggambarkan
    bahwa gulma harus dikendalikan sejak awal tall am hingga 6 MST sehingga hasilnya tidak
    berbeda nyata dengan kontrol (periode bersih gulma 0- panen).
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi