KOMUNIKASI BIAS GENDER DALAM LINGKUNGAN PESANTREN AL-ISHLAH BOBOS DI CIREBON (Analisis Kritis Perilaku Komunikasi Laki-Laki dan Perempuan )
Perempuan di lingkungan pesantren belum memiliki kedudukan OOn peran
yang sama dengan laki-laki. Kepemimpinan perempuan masih dianggap ...
-
Code CallNo Lokasi Ketersediaan 02118 Perpustakaan Pusat Tersedia -
Perpustakaan Perpustakaan PusatJudul Seri -No. Panggil 302.2 Yay k/R.21.24.1Penerbit program doktor Ilmu komunikasi : Bandung., 2015 Deskripsi Fisik xvii,;387 hlm,;29 cmBahasa IndonesiaISBN/ISSN -Klasifikasi 302.2 Yay kTipe Isi -Tipe Media -Tipe Pembawa -Edisi -Subyek Info Detil Spesifik -Pernyataan Tanggungjawab NURHIDAYAH YAYAH -
Perempuan di lingkungan pesantren belum memiliki kedudukan OOn peran
yang sama dengan laki-laki. Kepemimpinan perempuan masih dianggap sebagai
sumber fitnah. Pe ran perempuan masih terbatas pada peran-peran gender
tradisional sebagai ibu, atau isteri yang selalu berkutat dengan pekerjaan-pekerjaan
domestik. Peran publik perempuan tidak dihargai secara sama sebagaimana peran
yang dimainkan o/eh laki-laki. Dengan demikian, kontribusi perempun dalam
memenuhi ekonomi keluarga tidak mempengaruh posisi dan status sosial perempuan
dalam keluarga mall pun di masyarakat. Perempuan tetap saja tidak memiliki hak
untuk melakukan bargaining position (posisi tawar-menawar), mereka tetap
mengalami sub-ordinasi, marginalisasi, stereotype, kekerasan OOn beban kerja
ganda. Di pesantren sebagai lembaga dan tempat komunitas santri be/ajar
nilai-nilai ajaran Islam, praktek-praktek bias gender ini makin kuat, karena
memperoleh legitimasi dari teks (kitab) sebagai doktrin agama yang membentuk
perilaku santri laki-laki OOn perempuan OOn seluruh civitas pesantren, bahkan
bukan hanya bias gender, tetapi juga misogini. Melalui Disertasi ini penulis ingin
mengangkat tema "Bias Gender dalam Komunikasi di Lingkungan Pesantren ".
Tujuan penelitian ini adalah ingin mengungkap OOn membongkar serta
memperoleh gambaran tentang: 1). Komunikasi laid-laid dan perempuan di
Lingkungan Pesantren; 2), Sumber Jdeologi bias gender di Lingkungan Pesantren
OOn 3) Bias Gender dalam komunikasi di Lingkungan Pesantren. Metode penelitian
yang digunakan berupa metode kualitatif, dengan pendekatan kritis 0011
menggunakan analisis Standpoin Theory OOn Mute Group Communication Theory.
Hasil penelitian ini menjelaskan beberapa temuan sebagai berikut: 1)
terdapat bias gender dalam Komunikasi Laid-laid dan Perempuan di lingkungan
pesantren disebabkan persepsi, sikap dan perlakuan yang berbeda dari masyarakat,
sekolah OOn pesantren terhadap laki-laki dan perempuan. 2). Pemilihan sumber
ajaran oleh Agen ideologi di Pesantren mempengaruhi bias gender dalam
komunikasi di Pesantren. 3). Bias gender dalam komunikasi di lingkungan pesantren
dapat membatasi kesempatan, akses, partisispasi, kontrol perempuan terhadap
berbagai sumber daya yang ada di lingkungan pesantren dan membatasi perempuan
dalam menerima manfaat yang sama dengan laki-laki dari berbagai fasilitas yang
aOO di lingkungan pesantren.
Oleh karena itu, usaha untuk mengatasi problem bias gender dalam
komunikasi di lingkungan pesantren dilakukan dengan: 1). Merubah persepsi 0011
memberikan perlakuan yang setara kepada laki-laki dan perempuan; 2)
Menciptakan komunikasi simetris diantara seluruh civitas pesantren; 3). membaca
kembali teks kitab dalam kaca mata baru dengqn pendekatan kontekstualisasi teks,
4). Pesantren hams merumuskan kebijakan adil gender dalam setiap program OOn
kegiatan internal pesantren.
-
Tidak tersedia versi lain
-
Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.