Detail Cantuman

Image of KOMUNIKASI  BIAS GENDER DALAM LINGKUNGAN PESANTREN AL-ISHLAH BOBOS DI CIREBON (Analisis Kritis Perilaku Komunikasi  Laki-Laki dan Perempuan )

 

KOMUNIKASI BIAS GENDER DALAM LINGKUNGAN PESANTREN AL-ISHLAH BOBOS DI CIREBON (Analisis Kritis Perilaku Komunikasi Laki-Laki dan Perempuan )


Perempuan di lingkungan pesantren belum memiliki kedudukan OOn peran
yang sama dengan laki-laki. Kepemimpinan perempuan masih dianggap ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    02118Perpustakaan PusatTersedia
  • Perpustakaan
    Perpustakaan Pusat
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    302.2 Yay k/R.21.24.1
    Penerbit program doktor Ilmu komunikasi : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    xvii,;387 hlm,;29 cm
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    302.2 Yay k
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Perempuan di lingkungan pesantren belum memiliki kedudukan OOn peran
    yang sama dengan laki-laki. Kepemimpinan perempuan masih dianggap sebagai
    sumber fitnah. Pe ran perempuan masih terbatas pada peran-peran gender
    tradisional sebagai ibu, atau isteri yang selalu berkutat dengan pekerjaan-pekerjaan
    domestik. Peran publik perempuan tidak dihargai secara sama sebagaimana peran
    yang dimainkan o/eh laki-laki. Dengan demikian, kontribusi perempun dalam
    memenuhi ekonomi keluarga tidak mempengaruh posisi dan status sosial perempuan
    dalam keluarga mall pun di masyarakat. Perempuan tetap saja tidak memiliki hak
    untuk melakukan bargaining position (posisi tawar-menawar), mereka tetap
    mengalami sub-ordinasi, marginalisasi, stereotype, kekerasan OOn beban kerja
    ganda. Di pesantren sebagai lembaga dan tempat komunitas santri be/ajar
    nilai-nilai ajaran Islam, praktek-praktek bias gender ini makin kuat, karena
    memperoleh legitimasi dari teks (kitab) sebagai doktrin agama yang membentuk
    perilaku santri laki-laki OOn perempuan OOn seluruh civitas pesantren, bahkan
    bukan hanya bias gender, tetapi juga misogini. Melalui Disertasi ini penulis ingin
    mengangkat tema "Bias Gender dalam Komunikasi di Lingkungan Pesantren ".

    Tujuan penelitian ini adalah ingin mengungkap OOn membongkar serta
    memperoleh gambaran tentang: 1). Komunikasi laid-laid dan perempuan di
    Lingkungan Pesantren; 2), Sumber Jdeologi bias gender di Lingkungan Pesantren
    OOn 3) Bias Gender dalam komunikasi di Lingkungan Pesantren. Metode penelitian
    yang digunakan berupa metode kualitatif, dengan pendekatan kritis 0011
    menggunakan analisis Standpoin Theory OOn Mute Group Communication Theory.

    Hasil penelitian ini menjelaskan beberapa temuan sebagai berikut: 1)
    terdapat bias gender dalam Komunikasi Laid-laid dan Perempuan di lingkungan
    pesantren disebabkan persepsi, sikap dan perlakuan yang berbeda dari masyarakat,
    sekolah OOn pesantren terhadap laki-laki dan perempuan. 2). Pemilihan sumber
    ajaran oleh Agen ideologi di Pesantren mempengaruhi bias gender dalam
    komunikasi di Pesantren. 3). Bias gender dalam komunikasi di lingkungan pesantren
    dapat membatasi kesempatan, akses, partisispasi, kontrol perempuan terhadap
    berbagai sumber daya yang ada di lingkungan pesantren dan membatasi perempuan
    dalam menerima manfaat yang sama dengan laki-laki dari berbagai fasilitas yang
    aOO di lingkungan pesantren.

    Oleh karena itu, usaha untuk mengatasi problem bias gender dalam
    komunikasi di lingkungan pesantren dilakukan dengan: 1). Merubah persepsi 0011
    memberikan perlakuan yang setara kepada laki-laki dan perempuan; 2)
    Menciptakan komunikasi simetris diantara seluruh civitas pesantren; 3). membaca
    kembali teks kitab dalam kaca mata baru dengqn pendekatan kontekstualisasi teks,
    4). Pesantren hams merumuskan kebijakan adil gender dalam setiap program OOn
    kegiatan internal pesantren.
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi