Detail Cantuman

No image available for this title

Text  

Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Aparatur terhadap Kinerja Pelayanan Publik di Kota malang


Titik berat kajian ini adalah pada implementasi kebijakan pengembangan sumber daya aparatur dalam rangka peningkatan kinerja dalam pelayanan publik ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    D964D964Perpustakaan Sekolah PascasarjanaTersedia
  • Perpustakaan
    Sekolah Pascasarjana
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    D964
    Penerbit : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    -
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    NONE
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Titik berat kajian ini adalah pada implementasi kebijakan pengembangan sumber daya aparatur dalam rangka peningkatan kinerja dalam pelayanan publik melalui pemanfaatan jalinan yang sinergis antara komponen kemampuan, motivasi, budaya organisasi dan kebijakan yang mendukung. Hasil dari kajian ini diharapkan mampu menyajikan model implementasi kebijakan pengembangan sumber daya aparatur serta kekuatan hubungan antar variabel dan peran masing-masing variabel tersebut. Permaslahan utamanya adalah belum maksimalnya pemerintah kota memanfaatkan motivasi dan kemampuan aparatur serta belum sepenuhnya mengelola dengan baik lingkungan kebijakan, baik budaya organisasi maupun kebijakan yang mendukung. Pengembangan sumber daya aparatur masih berorientasi pada karier dan kurang memperhatikan prestasi kerja. Sebagai konsekuensinya profesionalisme dan produktivitas belum sepenuhnya berjalan sesuai dengan etika dan moral Pelayanan. Minimnya biaya ditambah dengan orientasi pegawai kepada status dan bukan kepada prestasi juga merupakan faktor yang menghambat implementasi kebijakan pengembangan sumber daya aparatur. Kondisi fasilitas pelayanan belum juga mampu membangkitkan motivasi karena belum ada delegasi dan kepercayaan atasan serta belum adanya sistem insentif yang memadai. Kajian ini menggunakan metode survei dengan metode sampel acak yang distratifikasi. Sampel penelitian adalah birokrat Pemerintah Kota Malang dengan jumlah 200 orang. Data dikumpulkan melalui daftar pertanyaan. Data yang digunakan adalah kuantitatif dan kualitatif sedangkan analisisnya menggunakan analisis jalur. Korelasi Pearson digunakan untuk uji validitas, sedangkan uji reliabilitas menggunakan metode belah dua. Untuk menaikkan data yang bersifat ordinal ke interval digunakan metode Succesive Interval. Hasil kajian menunjukkan bahwa variabel kemampuan aparatur, budaya organisasi dan kebijakan yang mendukung menjadi variabel utama yang mempengaruhi kinerja pelayanan publik. Sedangkan variabel motivasi menjadi faktor proaktif dan dinamisator bagi peningkatan kinerja pelayanan publik. Berdasar atas hasil temuan tersebut maka direkomendasikan agar pelaksanaan pelayanan publik mengoptimalkan kemampuan aparatur, menciptakan budaya organisasi yang kondusif dan kebijakan yang mendukung, sehingga motivasi aparatur untuk berprestasi bisa meningkat.

    The focus of this research is on the policy implementation of apparatus resource for improving public service performance through a synergy combination of motivation, apparatus capabilities, organization culture and supported policy. The result of this research be able to demonstrate a model of policy implementation apparatus and relations between variables and the role of each variables in this relations. The main problem in this research is the government of municipality has not yet utilized apparatus's motivation and competencies and did not managed fully its policy contexts (organization culture and supported policy) in a synergic way. This research used survey method with a stratified random sampling. The research samples are bureaucrats of Malang municipality with 200 peoples as samples. Questionnaire is the main tool for data gathering. This research used quantitative and qualitative data and data analysis used path analysis. The validity test used Pearson Correlation, where as reliability test used split half method. Successive Interval Method used to raise ordinal scale data to interval scale. The research findings showed that apparatus competencies variable, organization culture and supporting policy to be a major factors in improving public service performance. Where as motivation to be a proactive and dynamic factors for improving public service performance. The orientation of the development of apparatus resource still on the career system and did not orientation to the merit system. As a logic consequences there are discrepancies between professionalism and productivity in one side and the service ethic and moral in the other. The absence of financial facilitation and the orientation of apparatus to status are the factors influencing the policy implementation of the development of apparatus. The conditions of public service facilitation can not be able to motivate apparatus, since there are not delegation of power and trust from the manager, and there is not a viable incentive system. Based on this findings, this study recommended that in order to be effective in public service, the government management should optimize the apparatus competencies, creates a conducive organization culture and supporting policy, so that the apparatus motivation will be increased.
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi