• Bagikan:
• 
• 
• 
• 
• 
• 
• 

Text  

Pengaruh Faktor Pendorong dan Faktor Penghambat terhadap Peran dan Orientasi Pemerintah Daerah dalam Mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah

---

• Ketersediaan
• Informasi Detil
• Deskripsi
• Versi lain/terkait
• Komentar

• Code	CallNo	Lokasi	Ketersediaan
  D969	D969	Perpustakaan Sekolah Pascasarjana	Tersedia

• Perpustakaan	Sekolah Pascasarjana
  Judul Seri	-
  No. Panggil	D969
  Penerbit	: Bandung., 2005
  Deskripsi Fisik	-
  Bahasa	Indonesia
  ISBN/ISSN	-
  Klasifikasi	NONE
  Tipe Isi	-
  Tipe Media	-
  Tipe Pembawa	-
  Edisi	-
  Subyek	Pengaruh Faktor Pendorong Orientasi Pemerintah Daerah
  Info Detil Spesifik	-
  Pernyataan Tanggungjawab	-

• Penelitian ini merupakan studi pada bidang Akuntansi Sektor Publik, yaitu mengkaji peran dan orientasi pemerintah daerah dalam merespon (sebagai reaksi terhadap) faktor pendorong dan faktor penghambat untuk mengoptimalkan pendapatan asli daerah.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1) pengaruh faktor pendorong dan faktor penghambat terhadap peran dan orientasi pemerintah daerah, 2) pengaruh faktor pendorong dan faktor penghambat terhadap pendapatan asli daerah, 3) peran pemerintah daerah dalam meningkatkan pendapatan asli daerah, dan 4) komponen yang dominan dari faktor pendorong dan faktor penghambat. Unit analisis adalah Pemerintah Daerah Propinsi Jawa Barat. Responden untuk penelitian ini adalah unsur-unsur atau elemen-elemen dari unit analisis, yaitu 31 Unit Pelayanan Pendapatan Daerah (UPPD) yang dibagi berdasarkan wilayah yang tersebar di wilayah Propinsi Jawa Barat. Sebagai pelengkap terhadap hasil penelitian kuantitatif yang dilakukan kepada 31 UPPD, dilakukan wawancara terhadap pembuat kebijakan Pemda (sesuai dengan struktur organisasinya), sebagai berikut: 1) Sekretariat Daerah, dan 2) Dinas Daerah. Selain penyebaraan kuesioner dan wawancara, juga dilakukan observasi.Terdapat dua cara dalam menganalisis data, yaitu secara kuantitatif dan kualitatif. Pertama, analisis kuantitatif, terdiri atas dua cara, yaitu analisis jalur dan analisis korelasi. Kedua, analisis kualitatif yaitu berdasarkan teori dan rasionalitas, digunakan untuk melengkapi hasil analisis secara kuantitatif. Hasil analisis kuantitatif dengan menggunakan analisis jalur dan analisis korelasi menunjukkan bahwa : 1) peran dan orientasi pemerintah daerah dipengaruhi secara positif oleh faktor pendorong (14,80%), dan secara negatif oleh faktor penghambat (8,20%); 2) pendapatan asli daerah dipengaruhi secara positif oleh faktor pendorong (0,44%) dan secara negatif oleh faktor penghambat (21,53%); 3) pendapatan asli daerah dipengaruhi secara positif oleh peran dan orientasi pemerintah daerah (2,68%); 4) komponen yang dominan dalam faktor pendorong adalah tax law and other laws yang ditunjukkan dengan koefisien korelasi dengan nilai 0,909, dan komponen yang paling dominan dalam faktor penghambat adalah collection cost yang ditunjukkan dengan koefisien korelasi dengan nilai 0,743. Hal ini menunjukkan peran dan orientasi pemerintah daerah mempunyai kontribusi dalam mengoptimalkan pendapatan asli daerah. Sedangkan berdasarkan analisis kualitatif, rasio pendapatan asli daerah terhadap produk domestik regional bruto dari tahun 1999/2000 sampai dengan 2004 berkisar antara 0,28%-0,93% menunjukkan masih terdapat potensi pendapatan asli daerah yang belum terealisir di Propinsi Jawa Barat.  This research is a study on Public Sector Accounting, i.e.(namely) examining the role and orientation of the local government in responding (as the reaction against) the encouraging and discouraging factors to optimize the region's original income.The objectives of this research are to recognize: (1) the influence of the encouraging and discouraging factors upon the role and orientation the local government, (2) the influence of encouraging and discouraging factors upon the region's original income, (3) the role of the local government in enhancing the region's original income, and (4) the dominant components of encouraging and discouraging factors.The unit of analysis is the Local Government of West Java Province. The respondents for this research are the elements of analysis units, namely 31 service units of regional income (UPPD) which are divided based on the regions spread all over West Java Province. As a complement of the results of 31 Service Unit of Regional Income, an interview is carried out with some decision makers of the regional government (according to the organizational structures), namely : (1) the Secretariat of Local Government and (2) Local Service Department. Besides the circulation of the questionnaire and interview, an observation is also conducted. There are two ways to analysing data, namely the quantitative and qualitative ways. Firstly, the quantitative way consisting of 2 techniques, namely the path and correlation analysis. Secondly, the qualitative analysis based on the theory and rationality, used to accomplish the quantitative result of the analysis.The results of quantitative analysis using path and correlation analysis shows that: (1) the role and orientation of local government are positively influenced by encouraging factors (14,80%), and negatively by discouraging factors (8,20%); (2) the local region's original income is positively influenced by encouraging factors (0,44%), and negatively influenced by discouraging factors (21,53%); (3) the local region's original income is positively influenced by the local government's role and orientation (2,68%); (4) dominant components in encouraging factors are tax law and other laws which are pointed out by correlation coefficient at the value of 0,909 and the most dominant component at the discouraging factors is collection cost which is pointed out with correlation coefficient at the value of 0,743. This shows that the local government's role and orientation have contribution in optimizing the region's original income. Whereas, based on qualitative analysis, the ratio of region's original income against bruto regional domestic product from 1999/2000 up to 2004 is around 0.28%-0.93% shows that there is still the potential of region's original income which is not realized yet by the West Java Province.  Suteki-Tech.Com | Email Us | ©2004-Present Suteki Global Informatika

• Tidak tersedia versi lain

• Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.