Detail Cantuman

No image available for this title

Text  

Suatu Model tentang Perilaku Kriminal "Pengaruh Self Concept, Agresi, serta Fungsi Regulasi dan Kontrol, terhadap Perilaku Kriminal Narapidana di Lembaga Pemasyarakatn Kelas I Sukamiskin Bandung"


Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran: (1) Seberapa besarkah pengaruh self concept, agresi. serta fungsi regulasi dan kontrol terhadap ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    D985D985Perpustakaan Sekolah PascasarjanaTersedia
  • Perpustakaan
    Sekolah Pascasarjana
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    D985
    Penerbit : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    -
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    NONE
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran: (1) Seberapa besarkah pengaruh self concept, agresi. serta fungsi regulasi dan kontrol terhadap perilaku kriminal, dan (2) bagaimanakah proses dan dinamika keterkaitan antar variabel sebagai suatu model terhadap terbentuknya perilaku kriminal? Adapun untuk kepentingan analisisnya, penulis menggunakan teori self concept dari Markus (l977, l986, l990) sebagai bahan rujukan. Pelaku kriminal, sebagaimana telah dikemukakan para ahli psikologi sebelumnya menunjukkan gambaran, memiliki self concept negatif, harga diri rendah, kompetensi rendah dan kepercayaan diri rendah. Demikian pula individu dengan perilaku kriminal menunjukkan sifat-sifat agresi tinggi dan impulsivitas tinggi. Namun dari hasil-hasil penelitian tersebut belum ditemukan gambaran dinamik tentang keterkaitan antar faktor terhadap kemungkinan terjadinya perilaku kriminal. Untuk memperoleh gambaran tersebut, maka penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kausalitas komparatif, dengan mendasarkan data ex-post-facto. Subyek penelitian ditetapkan sebanyak 82 responden untuk kelompok narapidana. Sedangkan sebagai kelompok kontrol ditetapkan sebanyak 58 orang responden mahasiswa. Pengukuran tentang variabel penelitian, dilakukan menggunakan kuesioner yang dibuat oleh peneliti sendiri dengan merujuk pada definisi self concept yang dikemukakan oleh Markus (l977). Sedangkan untuk pengukuran agresi digunakan self report dengan merujuk pada konsep dari Loeber dan Schmaling (l985). Demikian pula untuk pengukuran fungsi kontrol juga digunakan self report dengan merujuk pada definisi yang dikemukakan oleh Markus dan Wurf (l987), dan untuk perilaku kriminal digunakan self report dengan merujuk pada definisi perlaku kriminal yang dikemukakan oleh Andrew dan Bonta (l993). Berdasarkan hasil penelitian diperoleh gambaran bahwa self concept, agresi, serta fungsi regulasi dan kontrol memberi kontribusi sebesar 53,72% terhadap perilaku kriminal. Adapun proses dan dinamika terjadinya perilaku kriminal berawal dari adanya konsepsi diri negatif (bad self concept), terutama ditandai oleh mudah tergugah perasaan mereka untuk memberi respons agresi terhadap stimulasi yang dipersepsikan mengancam harga diri dan identias dirinya. Ketergugahan emosional ini mengakibatkan perilakunya berada di luar kendali akal sehatnya sebagai konsekuensi dari terjadinya penyimpangan (distortion) persepsi, penyimpangan berpikir dan usaha kognitif untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya, ketika stimulasi lingkungan dipersepsi mengancam integritas selfnya.

    The objective of this study is to obtain descriptions concerning (1) the influence of self-concept, aggression, and the function of regulation and control on crimial behaviour; (2) the process and dynamics of variables as a model of criminal behaviour manifestation. The theory of self-concept from Markus (1977, 1986, 1990) is used to analyse the data. As described in many research done by psychologists, criminals have negative self-concept, low self-esteem, low competencies, and low self-confidence. They are also very aggressive and impulsive. However, those research results did not show description of the dynamic relationships between factors that draw out criminal behaviours. To be able to describe the dynamic relationships between factors that draw out criminal behaviours, the comparative causality research design is employed using ex-post-facto data. Data was gathered from 82 prisoners at the Sukamiskin penitentiary, and 58 university students as control group, using questionnaire to measure self-concept that is based on theory from Markus (1977). A self-report was administered to measure aggression that is based on theory from Loeber and Schmaling (1985). Another self-report was carried out to measure the function of regulation and control that is based on Markus and Wurf (1987) theory. To measure the criminal behaviour, a self-report was made based on the definition of criminal behaviour from Andrew and Bonta (1993). The result of this study shows that self-concept, aggression, and the function of regulation and control, contributed as much as 53.72% to the manifestation of criminal behaviour. The result also shows that the process of manifestation of a criminal behaviour starts from bad self-concept that is marked by aggressive reactions to any emotional stimulus that is perceived as a threat to their self-identity. This kind of perception distortion, along with the cognitive failure to deal with the perceived threat from the environment, lead to an uncontrolled behaviour
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi