Detail Cantuman

No image available for this title

Text  

Strategi Kepemimpinan Adat dalam Mempertahankan Eksitensi Masyarakat


Kepemimpinan merupakan kemampuan seseorang dalam memotivasi, mengkoordinasikan dan mempengaruhi individu atau kelompok untuk melaksanakan peran dan ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    D4548D4548Perpustakaan Sekolah PascasarjanaTersedia
  • Perpustakaan
    Sekolah Pascasarjana
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    D4548
    Penerbit : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    -
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    NONE
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Kepemimpinan merupakan kemampuan seseorang dalam memotivasi, mengkoordinasikan dan mempengaruhi individu atau kelompok untuk melaksanakan peran dan fungsinya, dalam rangka mencapai tujuan bersama. Agar perwujudan pengaruh seorang pemimpin dapat berlangsung secara efektif, maka diperlukan kekuasaan, wewenang atau otoritas. Pemimpin dapat dikelompokan menjadi dua bagian yakni pemimpin formal dan pemimpin informal. Pada konteks masyarakat perdesaan yang masih tradisional, pemimpin adat memiliki posisi sentral dalam masyarakat seperti pada masyarakat adat Boti. Masyarakat Boti dihadapkan pada dualisme kepemimpinan antara pemerintahan formal (kepala desa) dan pemerintahan informal (usif). Dalam menjalankan perannya kepala desa menyelenggarakan roda pemerintahan formal sedangkan usif menjalankan dan melestarikan nilai budaya halaika. Eksisnya kepemimpinan usif merupakan hal yang menarik untuk dikaji. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji strategi usif sebagai pemimpin adat dalam mempertahankan budayanya.
    Penelitian ini secara umum menggunakan metode penelitian deskriptif-kualitatif, sesuai dengan tujuan dari penelitian yang telah ditetapkan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus, karena merupakan hal yang spesifik. Data yang dibutuhkan adalah berkaitan dengan kekuasaan, efektifitas kepemimpinan, peran, mekanisme kontrol dan strategi usif dalam mempertahankan nilai budaya. Teknik pengumpulan data yang dipakai meliputi wawancara dan observasi. Sedangkan teknik analisa data menggunakan model analisis interaktif, yang terdiri atas tiga alur yaitu reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan penarikan kesimpulan atau verifikasi (conclusion drawing / verification).
    Hasil penelitian menunjukan bahwa kekuasaan usif dalam masyarakat Boti ditentukan oleh budaya dan kepercayaan halaika. Masyarakat Boti percaya bahwa usif adalah representasi dari uis neon dan uis pah sehingga kedudukan dan kekuasaan usif sangat suci dan sakral. Berdasarkan kepercayaan halaika, masyarakat Boti taat kepada usif untuk mendapatkan keberuntungan. Efektifitas kepemimpinan usif didasarkan pada dua dimensi yakni kemampuan usif untuk mengarahkan masyarakat dan tingkat dukungan atau keterlibatan masyarakat menjalankan kewajiban sesuai dengan peran masing-masing. Kemampuan usif dalam mengarahkan masyarakatnya dengan pendekatan edukatif yakni usif menekankan pada perubahan pola berpikir dalam bentuk keteladanan, empati dan etos kerja. Partisipasi masyarakat Boti dalam bentuk gotong royong, kebersamaan, musyawarah mufakat dan toleransi, merupakan konsekoensi dari pendekatan edukatif yang diterapkan oleh usif. Strategi usif mempertahankan eksistensi masyarakat dengan memaksimalkan perannya sebagai usif, mambangun relasi dengan pemerintah formal dan menerapkan mekanisme kontrol sosial.

    Suteki-Tech.Com | Email Us | ©2004-Present Suteki Global Informatika
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi