Detail Cantuman

No image available for this title

Text  

Anatomi Dan Resolusi Konflok Keagamaan Dengan Pendekatan Sosilologi


Yusuf, NPM: 170130140009. Anatomi dan Resolusi Konflik Keagamaan dengan Pendekatan Sosiologi(Studi Konflik Keagamaan Jemaat Ahmadiyah di Sukabumi). ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    D4560D4560Perpustakaan Sekolah PascasarjanaTersedia
  • Perpustakaan
    Sekolah Pascasarjana
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    D4560
    Penerbit : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    -
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    NONE
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Yusuf, NPM: 170130140009. Anatomi dan Resolusi Konflik Keagamaan dengan Pendekatan Sosiologi(Studi Konflik Keagamaan Jemaat Ahmadiyah di Sukabumi). Derstasi Konsentrasi ilmu Sosiologi. (1) Prof.H.Oekan S.Abdoellah,M.A.,Ph.D, (2) Prof. Dr. Robert M.Z. Lawang, (3) Dr.ArryBainus,M.A
    Penelitian ini di latarbelakangi oleh adanya kekerasan bernuansa agama di Kabupaten Sukabumiyang sering kali diterjemahkan oleh sebagian kelompok islam maintrean sebagai legal doctrineatas kohesivitas Jemaat Ahmadiyah yang telah menciptakan polarisasi sosial yang melahirkanketakutan, tekanan dan paksaan.
    Tujuan penelitian ini untuk menganalisis dan merumuskan anatomi serta resolusi konflik keagamaan khususnya konflik Ahmadiyah di Sukabumi melalui pendekatan sosiologi. Pelaksanaan Penelitian ini dilakukan melaui metode penelitian kualitatif (natural reseach) dengan alasa nkarena permasalahan yang ditelitisangat general, dinamis dan penuh makna sehingga tidak mungkin data padasituasisosial yang kompleks, dinamis dan belum jelas problemnya tersebut dijaring dengan metode penelitian kuantitatif. Selain itu penggunaan metode ini penelitian ini dimaksudkan untuk memahami secara mendalam permasalahan penanganan konflik serta meneliti kehidupan masyarakat yang berkonflik, sejarah, tingkahlaku dan pergerakansosial,
    Berdasarkan hasil penelitian terhadap dimensi Anatomi konflik menunjukan bahwa Penyebab terjadinya konflik adalah adanya perbedaan faham agama dan fanatisme kelompok yang berlebihan, eklusivitas, intoleransi beragama dari Jemaat Ahmadiyah, disharmoni dan inkonsistensi terhadap perjanjian. Proses terjadinya konflik terbuka mulai dari tahun 2008 sampai dengan 2016 melalui serangkaian penyerangan dan pembakaran fasilitas sarana dan prasarana ibadah Jemaah Ahmadiyah. Adapun Pihak yang berkonflik secara langsung adalah kelompok Jemaat Ahmadiyah dan masyarakat Suni di Kecamatan Parakan salak, Parungkuda, Cibadak, Jampang tengah dan Kecamatan Warungkiara, sedangan aktor tidak langsung adalah antara lain GOIB, FPI, dan GARIS. Dampak terjadinya konflik telah melahirkan ketakutan dan kecurigaan antar kelompok semakin kuat, kedua kelompok merasa saling dirugikan, hilangnya toleransi beragama dan bermasyarakat, ruksaknya persatuan dan kesatuan masyarakat, juga pembangunan wilayah terhambat. Resolusi konflik dilakukan melalui beberapa langkah diantaranya Pembentukan ”Tim Penangan JAI”oleh MUI, Kejaksaan, Kodim, dan Polres Sukabumi, Sosialisasi faham agama yang benar oleh MUI, sosialisai kerukunan dan kesatuan bangsa oleh Kodim 602 Sukabumi, silaturahmi kepada para pihak yang berkonflik oleh Babinsa sebagai mediator, mengadakan kegiatan bersama, penambahan pos Koramil setempat.
    Berdasarkan temuan penelitian ini, disampaikan beberapa rekomendasi sebagai berikut (Berkaitan dengan Anantomi konflik di sarankan kepada Unsur Muspida Sukabumi untuk melakukan reaktualisasi analisa berdasarkan proposisi dan literatur kontemporer mengenai anatomi konflik di sarankan pula untuk memahami anatomi konflik sebagai peta dasar pemetaan konflik. Berkaitan dengan Resolusi Konflik secara teorotis disarankan untuk (1) memahami Teori konflik, Teori interaksionisme dan Teori Struktural Fungsional (2) Secara konsepsi disarankan untuk Semua Unsur Muspida Daerah Kabupaten Sukabumi untuk memahami Buku panduan penilaian kebutuhan pascakonflik atau Post Conflict Need Assessment (PCNA) (3) Secara yuridis disarankan bagi Pemerintah Kabupaten Sukabumi untuk menangani konflik Ahmadiyah mengacu pada ketentuan Pasal 39 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2012 tentang Penanganan Konflik (4) Secara Praktis disarankan untuk Meningkatkan fleksibilitas dalam struktur sistem sosial, meningkatkan kemampuan beradaptasi serta dapat mendorong masyarakat untuk menyesuaikan diri terhadap kondisi kerukunan umat beragama dan harmonisasi sosial.

    Kata Kunci: Anatomi, resolusi

    ABSTRACT

    Yusuf, NPM: 170130140009. The Anatomy and Resolution of Religious Conflict with Sociology Approach (Study of Religious Conflict of Ahmadiyah in Sukabumi Area). Derstation Concentration of Sociology. (1) Prof.H.Oekan S.Abdoellah, M.A., Ph.D, (2) Prof. Dr. Ir. Dr. Robert M.Z. Lawang, (3) Dr.Arry Bainus, M.A
    This research is back grounded by violence religious nuance in Sukabumi area, which is often translated by some of Islamic maintrean groups as legal doctrine of the Ahmadiyya cohesiveness which has created a social polarization that create a fear, pressure and coercion.
    The purpose of this research is to analyze and formulate the anatomy and resolution of religious conflict especially the Ahmadiyah conflict at Sukabumi through sociology approach. The Implementation This research is conducted through qualitative research methods (natural research) be causing the problem is examined general, dynamic and full of meaning so it is impossible data on the social situation is complex, dynamic and not yet clear its problem uses quantitative research method. In addition, the use of research method is intended to understand in depth the problems of handling conflict and examine the lives of conflicting communities, history, behavior and social movements
    Based on the results of research on the dimensions of conflict Anatomy shows that the cause of the conflict is the existence of differences in religious ideology and excessive group fanaticism, exclusivity, religious intolerance of Ahmadiyah, disharmony and inconsistency of agreement. The process of the occurrence of open conflict from 2008 to 2016 through a series of attacks and burning facilities and infrastructure worship of Ahmadiyah. The directly conflicting parties are the Ahmadiyyah Community group and Sunni peoples of the Parak Salak, Parungkuda, Cibadak, Central Jampang and Warungkiara sub-districts, while the indirect actors are GOIB, FPI, and GARIS. The impact of conflicts has sparked fears and suspicions among groups is getting stronger, both groups feel mutually disadvantaged, loss of religious and community tolerance, destruction of unity and community, and Regional development is hampered. Conflict resolution is conducted through several steps including the establishment of a JAI Handling Team by MUI, Prosecutor, Army and Sukabumi Police, socialization of true religious understanding by MUI, socialization of harmony and national unity by Kodim 602 Sukabumi, hospitality to parties in conflict by Babinsa As a mediator, conduct joint activities, and the addition of local Koramil posts
    Based on the findings of this research, the following recommendations are submitted. In relation with the Anatomy of Conflict, it is suggested to the Muspida Element of Sukabumi to re-actualize the analysis based on contemporary propositions and literature on the anatomy of the conflict, it is also suggested to understand the anatomy of the conflict as the basic map of conflict mapping. In relation with Conflict Resolution, Theoretically recommended to (1) understand conflict theory, interaction theory and functional structural theory (2) Conceptually suggested for All Elements of Muspida Area of Sukabumi Regency to understand Post Conflict Need Assessment (PCNA) Guidebook (3) Juridically It is advisable for the Sukabumi District Government to handle the Ahmadiyya conflict in accordance with the provisions of Article 39 of Law Number 7 Year 2012 on Conflict Handling (4) It is practically recommended to Increase flexibility in the structure of social systems, Adapt and can encourage people to adjust to the conditions of religious harmony and social harmonization.

    Keywords: Anatomy, resolution
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi