Detail Cantuman

No image available for this title

Text  

Efek Kombinasi Doksorubisin Dan Kuersetin Terhadap Proliferasi, Rasio Ekspresi Bax/Bcl-2, Ekspresi Ccnd1 Dan Apoptosis Pada Sel Kanker Payudara Mcf-7


Terapi kanker payudara yang efektif dan aman belum adekuat hingga saat ini. Penggunaan doksorubisin sebagai kemoterapi menunjukkan hasil yang tidak ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    D4591D4591Perpustakaan Sekolah PascasarjanaTersedia
  • Perpustakaan
    Sekolah Pascasarjana
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    D4591
    Penerbit : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    -
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    NONE
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Terapi kanker payudara yang efektif dan aman belum adekuat hingga saat ini. Penggunaan doksorubisin sebagai kemoterapi menunjukkan hasil yang tidak optimal. Kombinasi doksorubisin dengan kemoterapi lain meningkatkan respon klinis tetapi efek samping yang timbul meningkat. Doksorubisin dapat dikombinasikan dengan senyawa fitokimia flavonoid yang dapat meningkatkan efek sitotoksik tetapi mengurangi efek samping. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis efek kombinasi doksorubisin dan kuersetin terhadap proliferasi, rasio ekspresi Bax/Bcl-2, ekspresi CCND1 dan apoptosis pada sel kanker payudara MCF-7.
    Penelitian ini merupakan eksperimental murni. Penelitian dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha dan Aretha Medika Utama Biomolecular Research Centre pada Mei 2016-Maret 2017. Metoda uji yang digunakan adalah perlakuan inhibitory concentration 50 (IC50) doksorubisin, IC50 kuersetin, dan IC50 kombinasi doksorubisin-kuersetin (IC50 DK) terhadap sel MCF-7. Kelompok kontrol negatif adalah sel MCF-7 yang tidak diberi perlakuan. Analisis proliferasi sel menggunakan MTS Assay dan nilai IC50 dihitung dengan analisis probit. Nilai indeks kombinasi (IK) dihitung dengan aplikasi Compusyn, dengan kriteria IK kurang dari 1 berarti sinergis, IK sama dengan 1 berarti adisi, dan IK lebih dari 1 berarti antagonis. Analisis ekspresi gen menggunakan metode real time quantitative RT-PCR. Perhitungan ekspresi relatif gen target Bax, Bcl-2, dan CCND1 menurut metode Livak dan Schmittgen dengan β-actin sebagai gen referensi. Analisis apoptosis dengan flow cytometry Annexin V. Analisis data menggunakan uji Kruskal-Wallis dan Mann-Whitney pada selang kepercayaan 95%.
    IC50 doksorubisin terhadap sel MCF-7 sebesar 1,44 μM dan IC50 kuersetin sebesar 46,59 μM. IC50 DK sebesar 5,01 μM (doksorubisin 0,15 μM + kuersetin 4,85 μM) dengan nilai indeks kombinasi 0,2 (sinergisme kuat). IC50 DK dapat meningkatkan rasio ekspresi gen Bax/Bcl-2 sebanyak 1,91 kali, menekan ekspresi gen CCND1 hingga sebesar 0,51 kali (p≤0,05), dan meningkatkan apoptosis (p≤0,05) dibandingkan kontrol.
    Kombinasi doksorubisin dan kuersetin dapat menekan proliferasi, meningkatkan rasio ekspresi Bax/Bcl-2, menekan ekspresi CCND1 dan meningkatkan apoptosis pada sel kanker payudara MCF-7.

    Kata kunci: apoptosis, CCND1, doksorubisin, kuersetin, proliferasi, rasio Bax/Bcl-2

    ABSTRACT

    An effective and safe therapy for breast cancer is still inadequate until today. Response rate to doxorubicin as first line chemotherapy is not satisfying. Combination of doxorubicin and other chemotherapy show increasing response rate but with more side effects. Phytochemical compound such as flavonoids can be combined with doxorubicin for increasing cytotoxicity but with less side effects. The objectives of this research were to analyze the effects of doxorubicin and quercetin combination on proliferation, Bax/Bcl-2 expression ratio, CCND1 expression, and apoptosis in MCF-7 breast cancer cell line.
    The research was true experimental. The research was conducted at Medical Faculty of Maranatha Christian University and Aretha Medika Utama Biomolecular Research Centre from May 2016 until March 2017. Inhibitory concentration 50 (IC50) of doxorubicin, IC50 quercetin, and IC50 doxorubicin-quercetin (IC50 DQ) were given to MCF-7 breast cancer cell line. Untreated MCF-7 breast cancer cell line were used as negative control group. Cell proliferation was analyzed by MTS Assay and IC50 values were calculated with probit analysis. Combination Index (CI) were calculated with Compusyn software. CI value less than 1 was synergistic, CI value equal 1 was additive, and CI value more than 1 was antagonistic. Gene expression were analyzed by real time quantitative RT-PCR. Relative gene expression of Bax, Bcl-2 and CCND1 were calculated with Livak and Schmittgen method, using β-actin as reference gene. Flow cytometry Annexin V method was used for measuring apoptosis. Data were analyzed statistically with Kruskal-Wallis test and Mann-Whitney test, with 95% confidence interval.
    IC50 of doxorubicin for MCF-7 was 1,44 μM and IC50 of quercetin was 46,59 μM. IC50 of DQ was 5,01 μM (0,15 μM doxorubicin + 4,85 μM quercetin) resulting a strong combination index/CI (0,2). IC50 DQ increased Bax/Bcl-2 expression ratio up to 1,91 times, decreased CCND1 expression to 0,51 times (p≤0,05), and increased apoptosis (p≤0,05) compared to control.
    Doxorubicin and quercetin combination decreases proliferation, increases Bax/Bcl-2 expression ratio, decreases CCND1 expression, and increases apoptosis in MCF-7 breast cancer cell line.

    Keywords: apoptosis, Bax/Bcl-2 ratio, CCND1, doxorubicin, proliferation, quercetin
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi