Detail Cantuman

No image available for this title

Text  

"Kebutuhan Lahan Untuk Konsumsi Beras Masa Depan Di Jawa Barat: Sudut Pandang Ecological Footprint"


Sebagai salah satu provinsi berkembang di Indonesia, Jawa Barat
menjadi provinsi dengan jumlah penduduk tertinggi di Indonesia. Tingginya

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    TM548TM548Perpustakaan Sekolah PascasarjanaTersedia
  • Perpustakaan
    Sekolah Pascasarjana
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    TM548
    Penerbit : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    -
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    NONE
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Sebagai salah satu provinsi berkembang di Indonesia, Jawa Barat
    menjadi provinsi dengan jumlah penduduk tertinggi di Indonesia. Tingginya
    jumlah populasi ini, menyebabkan tingginya kebutuhan Jawa Barat akan beras
    sebagai pangan pokoknya. Kebutuhan beras tersebut masih dapat terpenuhi
    dengan produksi beras di Jawa Barat, namun dengan meningkatnya alih fungsi
    lahan sawah menjadi tipe penggunaan lahan lainnya, ketersediaan beras di masa
    depan dikhawatirkan akan terancam. Maka, tujuan studi ini adalah untuk
    mengetahui berapa banyak konsumsi beras masa depan dan berapa kebutuhan
    lahan yang diperlukan untuk memproduksi beras tersebut berdasarkan Ecological
    Footprint (EF), serta perbandingan dengan ketersediaan lahan sawah di masa
    depan. Hasil peramalan menunjukkan bahwa nilai EF konsumsi beras Jawa Barat
    akan berpotongan dengan biocapacity (BC) yang tersedia pada tahun 2039 atau
    titik overshoot dimana nilai EF yang dihasilkan sebesar 1.016.372,95 nsha,
    sedangkan BC yang tersedia hanya sebesar 1.002.364 nsha. Lahan sawah tersedia
    diramalkan akan terus menurun setelah tahun 2039 akibat alih fungsi lahan
    pertanian, yang diasumsikan akan mengganggu ketersediaan beras di masa depan
    Berdasarkan hasil, maka untuk menjaga ketersediaan beras Jawa Barat di masa
    depan, kebutuhan lahan sawah minimal yang harus dipertahankan adalah seluas
    nilai EF yang dihasilkan pada tahun 2039 atau pada titik overshoot terjadi, yaitu
    624.860,412 ha sawah atau setara dengan 1.016.372,95 nsha biocapacity.
    Kata kunci: ketersediaan lahan sawah, Ecological Footprint, peramalan

    ABSTRACT
    As one of the developing province in Indonesia, West Java emerging as the
    most populated province. This high population number causing high demand of
    rice as its staple food. The current West Java’s rice production is still able to meet
    the demand, however, as the land used changed is spreading and threatening the
    available paddy field, the future availableness of rice is threatened. Thus, the aim
    of this study is to understand how much is the future rice consumption through a
    forecasting and how many ha of paddy field requires to support these rice
    consumption based on the Ecological Footprint (EF) calculation, and also
    comparing the land requirement with the available paddy field in the future. The
    forecasting result shows that EF value of West Java’s future rice consumption will
    meet the biocapacity (BC) by 2039 which stated as the overshoot point. The
    forecasted EF of 2039 is 1,016,372.95 nsha, while the available biocapacity is
    1,002,364 nsha. The available paddy field forecasted to continue dropping after
    2039, which assumed caused by land used change and interrupting rice
    production. Based on these result, the minimum requirement of land need to be
    protected is based on the 2039 EF value when the overshoot point is forecasted to
    be happened, which resulting in value of 1,016,372.95 nsha biocapacity or
    equivalent with 624,869.41 ha of paddy field.
    Keyword: paddy field availability, Ecological Footprint, forecasting
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi