Detail Cantuman

No image available for this title

Text  

Politik Hukum Perlindungan Hak Atas Pekerjaan Terhadap Transeksual Berdasarkan UUD 1945


Disertasi ini berkaitan dengan kebijakan hukum tentang perlindungan hak
atas pekerjaan terhadap orang-orang transeksual berdasarkan ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    D4642D4642Perpustakaan Sekolah PascasarjanaTersedia
  • Perpustakaan
    Sekolah Pascasarjana
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    D4642
    Penerbit : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    -
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    NONE
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Disertasi ini berkaitan dengan kebijakan hukum tentang perlindungan hak
    atas pekerjaan terhadap orang-orang transeksual berdasarkan Undang-Undang
    Dasar 1945, yang mencakup analisis tentang tanggung jawab negara terhadap hak
    atas pekerjaan orang-orang transeksual. Transeksual adalah mereka yang ingin
    hidup sebagai anggota jenis kelamin yang berbeda dari jenis kelamin kelahiran
    mereka. Disertasi ini fokus pada transeksual laki-laki ke perempuan yang di
    Indonesia dikenal sebagai “waria”. Alasan utama untuk memilih topik ini karena
    transseksual mendapatkan kesulitan dalam pemenuhan hak atas pekerjaan,
    terutama di sektor formal.
    Penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif, yang menganalisa
    masalah hukum, melalui prinsip dan norma hukum. Selain itu, ia menggunakan
    doktrin hukum dan keputusan pengadilan untuk menyediakan analisis yang
    komprehensif.
    Setelah melakukan analisis yang komprehensif, disertasi ini menyimpulkan:
    Pertama, aksesibilitas hak atas pekerjaan belum terbuka bagi transseksual,
    disebabkan alasan identitas gender mereka. Kedua, perlindungan dan pemenuhan
    hak atas pekerjaan orang-orang transeksual di sektor formal belum menjadi
    prioritas baik oleh Dewan Perwakilan Rakyat, maupun Pemerintah. Terlebih lagi
    hal ini telah diperparah oleh kurangnya pemahaman mereka terkait dengan
    kondisi psikologis dari orang-orang transeksual sehingga menyebabkan kurangnya
    kesadaran hukum akan hak atas pekerjaan orang-orang transeksual. Ketiga, secara
    formal, prinsip kesetaraan belum dapat memastikan terbuka akses hak atas
    pekerjaan transeksual. Lebih lanjut, direkomendasikan: Pertama, meningkatkan
    fungsi pengawasan pada tenaga kerja, dan mencabut peraturan tentang persyaratan
    kerja yang diskriminatif dan praktiknya. Kedua, perlunya memberikan pendidikan
    tentang identitas gender dan kondisi psikologis orang-orang transeksual agar dapat
    memberikan pemahaman yang lebih baik untuk meningkatkan kesadaran hukum
    anggota DPR dan Pemerintah. Ini akan mengarah pada peningkatan kebijakan dan
    peraturan tentang hak atas pekerjaan transeksual. Ketiga, tindakan afirmatif
    terhadap orang-orang transeksual sehubungan dengan akses hak tersebut, di sektor
    formal dapat mengambil bentuk pengakuan identitas gender mereka. Selanjutnya
    perlu mengatur mekanisme dan prosedur dalam kaitannya dengan perubahan
    seksual, memberikan perlindungan terhadap orang-orang yang sedang dalam
    proses peralihan perubahan seksual.
    Kata Kunci : Hak Atas Pekerjaan, Tanggung Jawab Negara, Transeksual
    vi

    ABSTRACT

    This dissertation deals with legal policy of the right to work protection to
    transsexual people according to the amended 1945 constitution, that includes the
    analysis on state responsibility of right to work for transsexual people.
    Transsexual people are they who want to live as member of the opposite gender of
    their sexual birth. This dissertation puts focus on male to female who is in
    Indonesia are known as “waria”. The major reason for choosing this topic
    because transsexual people suffer from fulfillment of the right to work, especially
    in formal sector.
    This research uses juridical normative method, which analizes legal
    problem, through legal principles and norms. In addition, it uses legal doctrines
    and court decisions to provide the comprehensive analysis.
    After doing comprehensive analysis, this dissertation conclude: Firstly, the
    accessibility of the right to work is not yet open to transsexuals, because of their
    gender identity reason. Secondly, protection and fulfillment of rights to work of
    transsexual people in formal sector has not yet been the priority by both The
    House of Representative, as well as the Government. Moreover this has been
    worsened because of their lack of understanding in relation to psychological
    condition of transsexual people which lead to less legal awareness of rights to
    work of transsexual people. Thirdly, formally, the principle of equality has not yet
    ensure the open access of right to work of transsexual people. Further, it is
    recommended: Firstly, to enhance supervisory function on manpower, and to
    revoke regulation on discriminative working requirements and its practice.
    Secondly, it is necessary to give education about gender identity and
    psychological condition of transsexual people in order to give better
    understanding for enhancing legal awareness of member of The House of
    Representative and the Government. This would lead to improve policy and
    regulation on the right to work of transsexual people. Thirdly, the affirmative
    action toward transsexual people in regard to the access of such right, in formal
    sector could be take the form acknowledging of their gender identity. Furthermore
    it is necessary to regulate mechanism and procedure in relation to sexual
    changing, give and protection toward people who are in transitional process of
    sexual changing.

    Keywords: Right To Work, State Responsibility, Transsexual
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi