Detail Cantuman

No image available for this title

Text  

Hubungan Polimorfisme rs9939609 Gen FTO, Asupan Energi, Aktivitas Fisik Dan Kebugaran Jasmani Dengan Massa Lemak Pada Remaja Awal Stunting Dan Normal


Stunting mempunyai risiko menjadi kurus dan obesitas. Massa lemak pada kurus dan obesitas dapat dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan. ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    D4643D4643Perpustakaan Sekolah PascasarjanaTersedia
  • Perpustakaan
    Sekolah Pascasarjana
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    D4643
    Penerbit : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    -
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    NONE
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    -
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Stunting mempunyai risiko menjadi kurus dan obesitas. Massa lemak pada kurus dan obesitas dapat dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan. Polimorfime rs9939609 gen FTO mengganggu keseimbangan energi dan meningkatkan massa lemak. Faktor lingkungan saling berinteraksi mempengaruhi massa lemak. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan polimorfisme rs9939609 gen FTO, asupan energi, aktivitas fisik dan kebugaran jasmani dengan massa lemak pada remaja awal stunting dan remaja awal normal.
    Rancangan penelitian observasional analitik dengan pendekatan potong lintang. Penelitian dilakukan di Kecamatan Jatinangor pada 192 subjek remaja awal stunting dan normal usia 10 sampai 14 tahun, bulan desember 2014 sampai pebruari 2015. Pengukuran massa lemak dengan Bioimpedance Analyzer. Analisis asupan energi dengan repeated 24-h food recall. Pengukuran aktivitas fisik dengan Adolescent Physical Activity and Recall Questionnare. Pengukuran kebugaran jasmani dengan Tes Kesegaran Jasmani. Pemeriksaan polimorfisme rs9939609 gen FTO dengan Restriction Fragment Length Polymorphism dengan enzim restriksi sqal. Analisis data dengan uji t tidak berpasangan, uji korelasi Person dan uji regresi linier.
    Hasil penelitian pada remaja stunting dan normal: rerata massa lemak 15,4(7,9)% dan 18,95(8,9)%; genotip AT 19 dan 14, genotip TT 77 dan 82; asupan energi 1617,07(470,9)Kkal dan 1597(530,11)Kkal; aktivitas fisik 1274(284,21)Kkal dan 1582,97(341,32)Kkal; skor kebugaran jasmani 334,18(43,19) dan 321,57(38,04). Hubungan polimorfime rs9939609 gen FTO dengan massa lemak remaja awal stunting dan normal p:0,33 dan p:0,68; korelasi asupan energi dengan massa lemak p:0,75 dan p:0,14; korelasi aktivitas fisik dengan massa lemak p:0,00 dengan r:-0,40 dan r:-0,59; korelasi kebugaran dengan massa lemak p:0,00 dengan r:-0,27 dan r:-0,28. Analisis regresi linier pada remaja awal stunting: massa lemak = 3,46 + 1,53(jenis kelamin) + 0,22(umur) – 0,45(tinggi badan) – 0,001 (aktivitas fisik ); dan remaja awal normal: massa lemak = -167,33 + 10,42(jenis kelamin) – 2,43(umur) – 18,41 (aktivitas fisik ).
    Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan polimorfisme rs9939609 gen FTO dan asupan energi dengan massa lemak, terdapat hubungan aktivitas fisik dan kebugaran jasmani dengan massa lemak. Aktivitas fisik merupakan faktor yang paling berpengaruh pada massa lemak.

    Kata kunci: remaja awal, stunting, massa lemak, polimorfisme rs9939609 gen FTO, asupan energi aktivitas fisik, kebugaran jasmani.
    vi

    ABSTRACT

    A short stature has high risk of wasting and obese. Fat mass in wasting and obese is influence with genetic and environment factors. The rs9939609 FTO gene polymorphism intrudes on energy balance and increases fat mass. Environmental factors influence fat mass. The purpose of research is analyze the association among rs9939609 FTO gene polymorphism, energy intake, physical activities and physical fitness which respect to fat mass of stunted and normal height in early adolescent.
    The research design is observational with cross sectional approach. The research location was in Jatinangor sub-district to 192 stunted and normal adolescents having the age of 10 to 14., at december 2014 until pebruary 2015. The body composition measurement used a Bioimpedance Analyzer. The energy intake analysis applied a repeated 24-h food recall method. The physical activities measurement used an Adolescent Physical Activity and Recall Questionnare. The physical fitness measurement applied a method of Physical Fitness Test. The examination of rs9939609 FTO gene polymorphism used a method of Restriction Fragment Length Polymorphism having sqal restriction enzyme. The analyzed data used student t test, Pearson correlation and a linear regression test.
    Result of the research on each stunted and normal height: mean of fat mass 15,4(7,9)% and 18,95(8,9)%; 19 and 14 AT genotype, 77 and 82 TT genotype; mean of energy intake 1617,07(470,9)Kcal and 1597(530,11)Kcal; mean of physical activity 1274(284,21)Kcal and 1582,97(341,32)Kcal; mean of physical fittness score 334,18(43,19) and 321,57(38,04). No association between rs993960 FTO gene polymorphism with fat mass in stunted and normal height (p:0,33) and (p:0,68), no correlation between energy intake with fat mass (p:0,75) and (p:0,14), there is correaltion with physical activity (p:0,00) with r:-0,40 and r:-0,59. A linear regression test which having been added gender, age and height results an equation as follows in stunted group:Fat mass== 3,46 + 1,53(gender) + 0,22(age) – 0,45(height) – 0,001 (physical activity ) with association strenght 0,67; in normal height: Fat mass= -167,33 + 10,42(gender) – 2,43(age) – 18,41 (physical activity ) with association strength 0.72.
    This research concludes that no association between rs9939609 FTO gene polymorphism and energy intake,and there is correlation with physical activity and physical fitness. Physical activity has the strongest association with fat mass.

    Key words: early adolescent, stunted, fat mass, rs9939609 FTO gene polymorphism, energy intake, physical activities, physical fitness, .
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi