Detail Cantuman

No image available for this title

Text  

Model Sistem Dinamis Pengelolaan Sampah Terpadu Studi Kasus : Kota Bandung


Pengelolaan sampah masih menjadi persoalan kompleks di berbagai kota di Indonesia. Persoalan pengelolaan sampah tidak hanya persoalan lingkungan tapi ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    D4644D4644Perpustakaan Sekolah PascasarjanaTersedia
  • Perpustakaan
    Sekolah Pascasarjana
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    D4644
    Penerbit : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    -
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    NONE
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    -
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Pengelolaan sampah masih menjadi persoalan kompleks di berbagai kota di Indonesia. Persoalan pengelolaan sampah tidak hanya persoalan lingkungan tapi juga persoalan sosial dan ekonomi. Oleh karena itu pengelolaan sampah terpadu (PST) merupakan pilihan penting. Untuk membangun PST tersebut perlu memperhatikan faktor penting yang berfungsi sebagai penghubung (interface). Berdasarkan hasil kajian teoritis dan survey teridentifikasi 16 faktor penting dalam membangun PST di Kota Bandung. Setelah dilakukan pemodelan ke 16 faktor dikuantifikasi menjadi variabel penting yang berpengaruh dalam sistem PST terdiri dari: input tidak terkntrol (jumlah penduduk, gaya hidup masyarakat, timbulan sampah, harga sampah daur ulang); input terkontrol (anggaran penyuluhan, anggaran penanganan, anggaran pengurangan, aksesiblitas sektor informal); output dikehendaki (pengurangan di sumber, kinerja pengolahan, pendapatan sektor informal, sampah terkelola), dan output tidak dikehendaki (beban pengumpulan, mix waste, sampah dibuang, sampah tidak terkelola). Berdasarkan hasil simulasi dengan menggunakan sistem dinamis maka skenario yang direkomendasikan adalah skenario optimis, dimana pengurangan sampah di sumber rata-rata 16%, pengurangan skala kawasan rata-rata 21%, pendapatan bersih pemulung rata-rata Rp 2.405.278/ orang/ bulan, kinerja pengurangan keseluruhan 39%, kinerja penanganan 61%, dan penghematan biaya Rp 26,2 milyar/tahun.

    Kata kunci: usaha sektor informal, daur ulang, circular economy, sistem dinamis.


    ABSTRACT

    Solid waste management (SWM) in various cities around the world is still a serious and complex problem. Currently, SWM causes problems not only in an environmental context but also in social and economic contexts. Therefore, integrated waste management (IWM) is an option that needs to be explored in municipal SWM. In this regard, it is necessary to develop models of an IWM system to integrate the formal system (government) with non-formal systems (informal sector/IS and community-based activity). To integrate all actors needed 16 factors that influence of IWM. After the modeling of the 16 factors quantified into important variables affecting the IWM consisting of: uncontrolled inputs (population, community lifestyle, waste generation, recycling waste prices; controlled inputs (socialization budget, handling budget, reduction budget, accessibility the IS of SWM; output desired (reduction in sources, processing performance, informal sector revenue, managed waste), and unintended output (collection load, mix waste, discarded waste, unmanaged waste). Based on the simulation result using dynamic modeling, the recommended scenario is optimistic scenario, where the reduction of waste in the source is 16%, the reduction of the regional scale is 21%, the net income of the scavenger is Rp 2.405.278 / person / month, overall reduction performance 39%, handling performance 61%, and cost savings of Rp 26.2 billion / year.

    Key words: informal sector, waste bank, recycling, circular economy, dynamic system
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi