Detail Cantuman

No image available for this title

Text  

"Kajian Rancangan Blok Pengelolaan Taman Hutan Raya Gunung Lalang Di Kabupaten Belitung "


Tahura Gunung Lalang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI Nomor: ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    TM567TM567Perpustakaan Sekolah PascasarjanaTersedia
  • Perpustakaan
    Sekolah Pascasarjana
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    TM567
    Penerbit : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    -
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    NONE
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    -
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Tahura Gunung Lalang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri
    Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI Nomor: 579/Menlhk/Setjen/PLA.2/7/2016
    tanggal 27 Juli 2016. Namun sampai saat ini, Tahura Gunung Lalang tidak memiliki
    dokumen yang memadai terkait kondisi biofisik serta belum melakukan penataan areal
    ke dalam blok pengelolaan. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun rancangan blok
    pengelolaan Tahura Gunung Lalang dengan menggunakan metode Analisis Sensitivitas
    Kawasan dan Aktivitas Masyarakat. Metode ini menggunakan teknik overlay peta-peta
    tematik dari data biofisik serta data sosial ekonomi budaya yang dikumpulkan. Selain itu,
    penelitian ini juga akan merumuskan strategi dan arahan pengembangan pada setiap blok
    pengelolaan Tahura Gunung Lalang dengan menggunakan Analisis SWOT. Metode
    penelitian yang digunakan merupakan penggabungan kuantitatif dan kualitatif, kemudian
    dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 3 macam
    rancangan blok pengelolaan di Tahura Gunung Lalang yaitu blok perlindungan (1.249
    Ha), blok pemanfaatan (86,8 Ha), dan blok rehabilitasi (1.221,88 Ha). Strategi
    pengembangan kawasan Tahura Gunung Lalang yang menjadi prioritas utama bagi
    pengelola Tahura nantinya adalah strategi S-O, yaitu dengan menggunakan seluruh
    kekuatan yang ada untuk memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. Strategi-strategi
    tersebut yaitu mengembangkan sarana dan prasarana kepariwisataan, memberikan
    pelatihan dan pembinaan kewirausahaan kepada masyarakat, serta melakukan promosi
    wisata. Bentuk arahan pengembangan pada setiap blok pengelolaan antara lain: 1) Blok
    Perlindungan, yaitu dengan melakukan upaya restorasi ekosistem untuk memperbaiki
    kualitas tutupan lahan; 2) Blok Pemanfaatan, yaitu dengan melakukan pemulihan areal
    yang rusak akibat penambangan batu dan aktivitas perkebunan lada, melengkapi sarana
    dan prasarana kepariwisataan, serta melakukan promosi wisata, dan; 3) Blok
    Rehabilitasi, yaitu dengan melakukan reklamasi dan restorasi ekosistem terhadap seluruh

    ABSTRACT
    Gunung Lalang Forest Park (Tahura) was established based on the Decree of the
    Minister of Environment and Forestry RI Number: 579/Menlhk/Setjen/PLA.2/7/2016,
    27th July 2016. However, until now, Tahura Gunung Lalang does not have sufficient
    documents related to the biophysical condition and have not dividing the areas into the
    management block. This study aims to design management blocks of Tahura Gunung
    Lalang using the method of Sensitivity Analysis of Area and Community Activity. This
    method uses overlay techniques of thematic maps of biophysical data and socioeconomic cultural data collected. In addition, this research will also formulate strategies
    and direction of development in every management block of Tahura Gunung Lalang
    using SWOT Analysis. This Study used quantitative and qualitative methods and
    afterward the data were analyzed descriptively. The result of the research shows that
    there are 3 kinds of management block design in Tahura Gunung Lalang, that is
    Protection Block (1,249 Ha), Utilization Block (86,8 Ha), and Rehabilitation Block
    (1,221.88 Ha). The strategy to develop the Tahura Gunung Lalang area which is a top
    priority for Tahura's managers will be the S-O strategy, by using all available strengths
    to take advantage of the greatest opportunities. These strategies are developing tourism
    facilities and infrastructure, providing training and entrepreneurship development to the
    community, and promoting tourism. Forms of development directives in each
    management block include: 1) Protection Block, by making ecosystem restoration efforts
    to improve the quality of land cover; 2) Utilization Block, by restoring damaged areas
    due to stone mining and pepper plantation activities, complete the facilities and
    infrastructure of tourism, and promoting tourism, and; 3) Rehabilitation Block, by
    reclamation and restoration of ecosystem to all or part of block area.
    Keywords : Forest Park, Sensitivity Analysis of Area and Community Activitiy,
    Vegetation, Animals, Geographic Information Systems.
    atau pada sebagian areal blok.
    Kata Kunci: Taman Hutan Raya, Analisis Sensitivitas Kawasan dan Aktivitas
    Masyarakat, Vegetasi, Satwa, Sistem Informasi Geografis.

  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi