Detail Cantuman

No image available for this title

Text  

Keterikatan Karyawan Sebagai Hasil Dari Proses Interaksi Gaya Kepemimpinan Transformasional Dan Budaya Organisasi Melalui Nilai-Nilai Generasi


Pesatnya peningkatan jumlah hotel berbintang tiga di Provinsi Jawa Barat mengakibatkan persaingan dalam memberikan layanan yang berkualitas. Kualitas ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    D4669D4669Perpustakaan Sekolah PascasarjanaTersedia
  • Perpustakaan
    Sekolah Pascasarjana
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    D4669
    Penerbit : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    -
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    NONE
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Pesatnya peningkatan jumlah hotel berbintang tiga di Provinsi Jawa Barat mengakibatkan persaingan dalam memberikan layanan yang berkualitas. Kualitas layanan tersebut ditentukan oleh kemampuan SDM yang merupakan ujung tombak dalam bisnis perhotelan yang saat ini memiliki karyawan yang berasal dari tiga generasi, yaitu baby boomer, gX dan gY. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan model keterikatan karyawan sebagai hasil interaksi gaya kepemimpinan transformasional dan budaya organisasi melalui nilai-nilai generasi di hotel berbintang tiga di Provinsi Jawa Barat.
    Metode yang digunakan adalah survei dengan desain sequential quantitative method yang merupakan penggabungan metode kuantitatif dan kualitatif. Jumlah responden penelitian ini adalah 400 karyawan hotel berbintang tiga di Provinsi Jawa Barat yang terdiri dari 55 orang karyawan generasi baby boomer, 144 orang karyawan generasi X dan 201 orang karyawan generasi Y. Metode analisis yang digunakan adalah uji beda Kruskall Wallis dan dilanjutkan dengan uji post hoc dengan uji Mann Whitney, serta analisis verifikatif dengan menggunakan Partial Least Square (PLS).
    Hasil penelitian ini mengungkapkan adanya perbedaan antara generasi baby boomer, X dan Y. Perbedaan generasi baby boomer dengan generasi X ditemukan pada keterikatan karyawan (dimensi pekerjaan), nilai-nilai generasi (kepatuhan), persepsi mengenai gaya kepemimpinan transformasional (inspirasi motivasional) dan budaya organisasi (keterlibatan, kemampuan adaptasi, misi, konsistensi). Perbedaan generasi baby boomer dengan generasi Y ditemukan pada persepsi mengenai budaya organisasi (keterlibatan, misi, konsistensi). Sementara pada generasi X dengan generasi Y ditemukan perbedaan pada keterikatan karyawan (pekerjaan), nilai-nilai generasi (kepatuhan, keseimbangan kehidupan kerja, pengaruh) dan persepsi mengenai gaya kepemimpinan transformasional (stimulasi intelektual), dan budaya organisasi (kemampuan adaptasi, misi, konsistensi).
    Pengolahan data dengan PLS mendapatkan hasil bahwa keterikatan karyawan generasi baby boomer dipengaruhi oleh nilai-nilai generasi secara langsung. Keterikatan karyawan gX dipengaruhi oleh budaya organisasi yang dimediasi nilai-nilai generasi. Sementara keterikatan karyawan gY dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan transformasional dan budaya organisasi secara langsung. Dengan demikian novelty dari penelitian ini adalah bahwa untuk meningkatkan keterikatan karyawan dari generasi yang berbeda diperlukan prioritas pendekatan yang sesuai dengan kecenderungan mereka pada gaya kepemimpinan transformasional, budaya organisasi dan nilai-nilai generasi di tempat kerja.
    Kata kunci: keterikatan karyawan, budaya organisasi, gaya kepemimpinan transformasional, nilai-nilai generasi


    ABSTRACT

    The rapid increase in the number of three star hotels in West Java Province resulted in competition in providing quality services. The quality of the service is determined by the HR capabilities that spearhead in the hospitality business that currently has employees from three generations, baby boomers, gX and gY. The purpose of this research is to produce employee engagement model which is evaluated from generation value, transformational leadership style and organizational culture in three star hotel in West Java Province.
    The method used is a survey with sequential quantitative method design which is a combination of quantitative and qualitative methods. The number of respondents of this research is 406 employees of three star hotel in West Java Province which consists of 55 employees of baby boomer generation, 144 employees of generation X and 207 employees of generation Y. The method of analysis used is Kruskall Wallis test and followed by post hoc test with Mann Whitney test, and verification analysis using Partial Least Square (PLS).
    The differences between the baby boomer and generation X are found in employee engagement generational values, perceptions of transformational leadership styles and organizational culture. The difference in the generation of Baby Boomer with generation Y is found in perceptions about organizational culture. While in generation X with generation Y found in generational values, perceptions about organizational culture and employee engagement.
    Data processing with PLS gets the result that the employee engagement of Baby Boomer generation influenced by the values of the generation directly. generation X employee engagement is influenced by organizational culture mediated by generational values. While employee engagement of generation Y is influenced by transformational leadership styles and organizational culture directly. It also found that transformational leadership styles and organizational culture have an influence on generation Y values. Thus, to strengthen the employee engagement of different generations requires an approach that is in accordance with the the generation values.

    Keywords: employee engagement, organizational culture, transformational leadership style, generation values
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi