Detail Cantuman

No image available for this title

Text  

Evaluasi Keberlanjutan Rumah Pangan Lestari (studi kasus di Desa Padaasih dan Desa Tugu Mukti Kecamatan Cisarua Kab. Bandung)


ABSTRAK
Ketahanan pangan sangat diperlukan agar Indonesia tidak tergantung kepada
impor dan mampu menyediakan kebutuhan pangan ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    TM574TM574Perpustakaan Sekolah PascasarjanaTersedia
  • Perpustakaan
    Sekolah Pascasarjana
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    TM574
    Penerbit : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    ix, 100hlm.; 29.5cm
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    NONE
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    -
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • ABSTRAK
    Ketahanan pangan sangat diperlukan agar Indonesia tidak tergantung kepada
    impor dan mampu menyediakan kebutuhan pangan penduduknya. Ketahanan pangan
    ini dapat diciptakan mulai dari tingkat rumah tangga, yaitu dengan mengoptimalkan
    fungsi pekarangan rumah untuk menanam sayur-sayuran, buah-buahan maupun
    tanaman obat, serta beternak untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Pekarangan dapat
    menjadi sumber potensial untuk menyediakan nutrisi dan nilai yang tinggi bila
    diorganisasi dan dikelola dengan baik. Pemerintah meluncurkan program Kawasan
    Rumah Pangan Lestari dengan tujuan untuk menggerakkan masyarakat dalam
    memanfaatkan pekarangan secara intensif. Banyak kabupaten/kota yang
    mengembangkan KRPL termasuk di Kabupaten Bandung Barat. Sampai dengan
    tahun 2015, terdapat 56 KRPL pada tingkat desa. Namun demikian, dalam
    perkembangannya, hanya sekitar 20% KRPL yang masih berlanjut. Desa Padaasih
    dan Desa Tugumukti merupakan dua desa di Kecamatan Cisarua yang melaksanakan
    program KRPL. KRPL di Desa Tugumukti berdiri tahun 2013 dan dikelola oleh
    KWT Neglasari. Sedangkan KRPL di Desa Padaasih berdiri tahun 2015 dan dikelola
    oleh KWT Bunga Lestari. KRPL di Desa Tugumukti mempunyai produktivitas tinggi
    sampai tahun ketiga dan setelah itu banyak RPL yang tidak berlanjut. Sedangkan
    KRPL di Desa Padaasih mempunyai produktivitas tinggi dan berlanjut hingga
    sekarang. Oleh karena itu, perlu diteliti faktor-faktor yang mendukung keberlanjutan
    KRPL di Desa Padaasih dan di Desa Tugumukti.
    Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode sekuensial eksploratori,
    yaitu menggunakan metode kualitatif terlebih dahulu kemudian melakukan metode
    kuantitatif berdasarkan data yang diperoleh dari metode kualitatif. Metode kualitatif
    dilakukan dengan wawancara terhadap informan yang dipilih dengan menggunakan
    teknik purposive sampling, yaitu pelaksana program KRPL, tokoh masyarakat sekitar,
    penyuluh dan perwakilan Dinas Pertanian. Metode kuantitatif dilakukan dengan
    menyebarkan kuisioner kepada responden, yaitu populasi dari Kelompok Wanita Tani
    sebagai pengelola KRPL.
    Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor internal yang paling berpengaruh
    terhadap keberlanjutan adalah motivasi anggota dalam mengikuti program KRPL.
    Sedangkan faktor eksternal yang paling berpengaruh terhadap keberlanjutan adalah
    keberadaan sumber daya air.
    Kata kunci : KRPL, keberlanjutan, faktor internal, faktor eksternal
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi