Marginalisasi perempuan dalam pemberitaan harian jawa pos tentang pekerja migran perempuan (analisis wacana kritis norman fairclough pada pemberitaan harian jawa pos tentang pekerja migran perempuan indonesia tahun 2009)
Penelitian ini berjudul "Marginalisasi Perempuan dalam Pemberitaan
Harian Jawa Pos ten tang Pekerja Migran Perempuan" (Analisis Wacana Kritis ...
-
Code CallNo Lokasi Ketersediaan 01001110700080 302.232 2Win m/R.21.209 Perpustakaan Pusat (REF.209) Tersedia -
Perpustakaan Judul Seri -No. Panggil 302.232 2 Win m/R.21.209Penerbit Magister Ilmu Komunikasi : Bandung., 2011 Deskripsi Fisik xvii, 248 hlm. ; ill. ; 29 cmBahasa IndonesiaISBN/ISSN -Klasifikasi 302.232 2 Win mTipe Isi -Tipe Media -Tipe Pembawa -Edisi -Subyek Info Detil Spesifik -Pernyataan Tanggungjawab Windaningsih -
Penelitian ini berjudul "Marginalisasi Perempuan dalam Pemberitaan
Harian Jawa Pos ten tang Pekerja Migran Perempuan" (Analisis Wacana Kritis
Norman Fairclough pada Pemberitaan Harian Jawa Pos tentang Pekerja Migran
Perempuan Indonesia Tahun 2009) diteliti oleh Windaningsih, NPM
210120080013. Dengan Dr. Eni Maryani M.Si. sebagai ketua tim pembimbing
dan Aceng Abdullah, M.Si. sebagai anggota Tim pembimbing.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui marginalisasi perempuan dalam berita
tentang pekerja migran perempuan di harian Jawa Pos Surabaya. Dari tujuan
pokok penelitian, dirumuskan pertanyaan penelitian tentang berita PMPI,
sistemproduksi dan sisternkonsumsi berita, konteks sosial budaya masyarakat
serta ideologi harian Jawa Pos. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode kualitatif dengan menggunakan analisis wacana kritis model
Norman Fairc1ough. Data penelitian dikumpulkan dengan observasi teks,
wawancara mendalam, dan studi pustaka. Dengan unit analisis teks berita PMPI,
sistem produksi dan sistem konsumsi teks berita Jawa Pos, serta sosiocultural
practice yang ada dalam masyarakat J awa Timur.
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian diperoleh simpulan sebagai berikut:
(1) Pemberitaan harian Jawa Pos tentang PMPI di dominasi berita yang
memarginalkan perempuan dengan penggunaan kata dihajar, penulisan status
janda, dan penggunaan kalimat pasif yang menunjukkan PMPI cenderung pasif
menerima penyiksaan dari majikan, dan tentang upaya yang dilakukan pemerintah
. untuk membangun citra publik. Marginalisasi terhadap PMPI dimulai dari
keluarga, dan terjadi antar sesama perempuan dari tingkat sosial ekonomi yang
berbeda. Perempuan direlasikan tidak setara dengan laki-Iaki karena dianggap
sebagai adik dan penulisan namanya disertai nama ayahnya. Identitas perempuan
sebagai objek yang bersifat lemah dan tidak memiliki kuasa at as dirinya. Kuasa
atas diri perempuan bisa diestafetkan kepada pihak lain yang lebih memiliki '
power. (2) Sistemproduksi berita di harian Jawa Pos dilakukan dalam lingkungan
kerja yang didominasi laki-laki dan menjadikan PMPI sebagai komoditi berita
dengan nilai jual rendah. Pembauran pihak direksi di dalam ruang redaksi
memungkinkan intervensi dalam kerja redaksi terkait kepentingan bisnis media.
Karakteristik konsumennya memiliki tingkat pendidikan yang baik, tingkat
ekonomi menengah ke atas dan memiliki budaya patriarki. (3) Budaya patriarki
masih cukup kental dalam masyarakat Jawa Timur. Dominasi laki-Iaki diterima
sebagai sesuatu yang wajar sehingga terbawa dalam berbagai bidang kehidupan
termasuk pemberitaan (4) Ideologi patriarki dan feodalisme mewarnai
pemberitaan Jawa Pos yang memiliki orientasi bisnis untuk menjadi group media
terbesar dan menjadikan perempuan sebagai komoditi media. -
Tidak tersedia versi lain
-
Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.