Detail Cantuman

Image of Kajian tindak tutur direktif dalam wacana dialog bahasa jepang

 

Kajian tindak tutur direktif dalam wacana dialog bahasa jepang


Penelitian ini mengkaji tindak tutur direktif dalam wacana dialog bahasa
Jepang yang ditandai oleh verba yarimorai VYM Dalam bahasa Indonesia ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    4380495.6 tan k/T.18.217Perpustakaan Pusat (REF.18.217)Tersedia
  • Perpustakaan
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    -
    Penerbit MAGISTER ILMU BUDAYA : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    xviii, 127 hlm. ; il. ; 29 cm
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    NONE
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab

    Lampiran Berkas

  • Penelitian ini mengkaji tindak tutur direktif dalam wacana dialog bahasa
    Jepang yang ditandai oleh verba yarimorai VYM Dalam bahasa Indonesia diartikan
    verba memberi-menerima. Data penelitian ini merupakan potongan dialog yang
    terdapat dalam novel Jepang asli. Pokok kajian penelitian ini dianalisis berdasarkan
    tiga pokok permasalahan. Pertama dari segi tindak tutur menganalisis lokusi, ilokusi
    dan perlokusi. Hasil analisis dari tindak tutur tersebut menemukan makna ilokusi
    berdasarkan tindak lokusi direktif permintaan, saran, dan mengizinkan. Selanjutnya
    berdasarkan efek dari tindak ilokusi terdapat tindak perlokusi yang mendeskripsikan
    validasi verba performatif. Kedua, dari segi mekanisme keuntungan (rieki)
    berdasarkan tindak tutur direktif yang ditandai oleh VYM diperoleh hasil analisis
    pernberi dan penerima keuntungan berdasarkan konsep shiten VYM Ketiga dari segi
    pragmatik linguistik menemukan hasil analisis yaitu apabila memberi keuntungan
    dapat dikatakan mematuhi prinsip kerja sama dan sopan santun. Sebaliknya apabila
    tidak memberi keuntungan dapat dikatakan melanggar prinsip kerja sama dan sopan
    santun.

    Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif,
    karena pengambilan data berdasarkan bentuk data verbal bukan dalam bentuk angka.
    Untuk menginterpretasikan makna menggunakan metodologi penelitian deskriptif
    yaitu metode yang semata-mata berdasarkan fakta yang ada atau fenomena yang
    memang secara empiris hidup pada penuturnya. Menurut Sudaryanto (1990) tujuan
    penelitian deskriptif adalah untuk membuat gambaran atau lukisan secara sistematis,
    faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara sesama
    fenomena yang diselidiki. Agar hasil penelitian sesuai dengan tujuan yang akan
    dicapai. Pengkajian dianalisis dari dua faktor kebahasaan. Faktor internal dan
    eksternal kebahasaan, oleh sebab itu kajian tindak tutur direktif ini menggunakan
    pendekatan pragmatik.

    Dari hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa tindak tutur direktif
    menggambarkan tindakan yang dilakukan oleh petutur untuk melakukan tindakan atas
    keinginan penutur. Dimana mekanisme tindakannya berdasarkan bentukdirektif yang
    ditandai oleh VYM
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi