Detail Cantuman

Image of Pengaruh Cryoteraphy terhadap tingkat persepasi nyeri pada insersi arteriovenosa fistula pasien hemodialisis di rumah sakit margono soekarjo purwokerto

 

Pengaruh Cryoteraphy terhadap tingkat persepasi nyeri pada insersi arteriovenosa fistula pasien hemodialisis di rumah sakit margono soekarjo purwokerto


Latar Belakang: Pasien hemodialisis akan mengalami nyeri pada saat dilakukan
insersi pada arteriovenosa fistula, hal ini disebabkan karena ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    01001130700126610.73 End p/R.22.75Perpustakaan Pusat (REF.75)Tersedia
  • Perpustakaan
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    610.73 End p/R.22.75
    Penerbit MAGISTER KEPERAWATAN UNPAD : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    xv, 70 hlm. ; il. ; 29 cm
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    610.73 End p/R.22.75
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Latar Belakang: Pasien hemodialisis akan mengalami nyeri pada saat dilakukan
    insersi pada arteriovenosa fistula, hal ini disebabkan karena kanul yang besar.
    Meskipun insersi pada arteriovenosa fistula menyebabkan nyeri, tidak
    direkomendasikan untuk dilakukan anastesi lokal karena akan menimbulkan
    vasokonstriksi, sensasi terbakar, bekas luka dan infeksi pada arteriovenosa fistula.
    Peran perawat sebagai care giver adalah dengan meminimalisasikan efek
    emosional dan fisik dari prosedur yang menyakitkan melalui pendekatan
    manajemen nyeri non farmakologis salah satunya dengan metoda cyotherapy.
    Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh cryotherapy
    terhadap tingkat persepsi nyeri saat dilakukan insersi arteriovenosa fistula pada
    pasien hemodialisis di Rumah Sakit Margono Soekarjo Purwokerto.

    Metode: Rancangan penelitian menggunakan quasy exsperimental, post test
    design only dengan pendekatan repeated measures. Teknik pengambilan sampel
    dengan purposive sampling, subjek 33 orang dengan 3 kali perlakuan: tanpa
    intervensi, placebo dan cyotherapy. Pada kelompok tanpa intervensi tidak
    diberikan perlakukan. Pada kelompok placebo dilakukan kompres kasa basah
    yang di tempel pada titik LI4 selama 5 menit yang berlanjut hingga 2 menit
    selama dilakukan inseri. Pada kelompok cryotherapy dilakukan pasien akan
    mendapat perlakuan dengan cryotherapy dengan air dingin dengan suhu 13,6oC
    selama 10 menit yang berlanjut hingga 2 me nit selama dilakukan insersi. Setelah
    insersi dilakukan pengukuran persepsi nyeri menggunakan kuisioner Numeric
    Pain Rating Scale. Selanjutnya data dianalisis menggunakan Friedman Test.

    Hasil: Hasil menunjukan skor nyeri tanpa intervensi (median =5), placebo
    (median =4) dan cryotherapy (median =2). Hasil uji Friedman test p=O,OOl.
    Dengan demikian tingkat nyeri pada tanpa intervensi berbeda dengan tingkat nyeri
    pada placebo (p=O,OO 1), tingkat nyeri pada tanpa intervensi berbeda dengan
    cryotherapy (p=O,OOl) dan tingkat nyeri pada placebo berbeda dengan
    cryotherapy (p=O,OOl).

    Kesimpulan: Cryotherapy menunjukkan tingkat persepsi nyeri lebih rendah
    dibandingkan tanpa intervensi dan placebo. Dengan demikian cryotherapy
    menurunkan tingkat persepsi nyeri pada insersi arteriovenosa fistula pada pasien
    hemodialisis, sehingga dipertimbangkan sebagai salah satu intervensi mandiri
    keperawatan dalam menurunkan nyeri pada insersi arteriovenosa fistula pasien
    hemodialisis.
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi