Detail Cantuman

Image of Kajian penerapan Good haus keeping pada industri tekstil

 

Kajian penerapan Good haus keeping pada industri tekstil


KAJlAN PENERAP AN GOOD HOUSEKEEPING
PAD A INDUSTRI TEKSTIL

(Studi Kasus di PT. Leuwijaya Utama Textile Cimahi)

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    01001120700273648 Ind k/R.25.346Perpustakaan Pusat (REF.346)Tersedia
  • Perpustakaan
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    648 Ind k/R.25.346
    Penerbit Magister Ilmu Lingkungan : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    xvii,;126 hlm,;29 cm
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    648 Ind k
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • KAJlAN PENERAP AN GOOD HOUSEKEEPING
    PAD A INDUSTRI TEKSTIL

    (Studi Kasus di PT. Leuwijaya Utama Textile Cimahi)

    ABSTRAK

    Good Housekeeping (GHK) merupakan sarana manajemen untuk
    pengelolaan biaya dan lingkungan hidup. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui
    perbedaan keuntungan ekonomi dan lingkungan sebelum dan sesudah penerapan
    GHK serta menemukan altematiftindakan perbaikan penerapan GHK.

    Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif dengan
    rancangan penelitian yang digunakan yaitu quasi experimental design.
    Keuntungan ekonomi diperoleh dari selisih biaya keluaran bukan produk dan
    keuntungan lingkungan diperoleh dari selisih penggunaan air, energi, nilai
    analisis mutu limbah cair dan jumlah limbah padat sebelum dan sesudah
    penerapan GHK.

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan keuntungan ekonomi
    dan lingkungan yang signifikan antara sebelum dan sesudah penerapan Good
    Housekeeping (GHK). Keuntungan ekonomi pada penurunan biaya non produk
    output (NPO) per yard kain sebesar Rp. 238,- atau rata-rata biaya NPO terhadap
    biaya produksi 2,58 % selama 4 bulan. Keuntungan lingkungan terlihat pada
    penghematan penggunaan air sebesar 1,92 liter/yard, energi sebesar 0,05
    kWh/yard dan perbaikan mutu air limbah untuk parameter pH, BOD, COD, dan
    TSS. Pada limbah padat, oligomer tidak ada perbedaan nilai yang signifikan
    antara sebelum dan sesudah penerapan Good Housekeeping (GHK) tetapi rata-rata
    persentase penurunan kain cacat sebesar 0,95 %. Altematif tindakan perbaikan
    yang direkomendasikan yaitu penggantian lampu mesin, modifikasi penambahan
    bak recovery untuk menampung sisa larutan resin, optimalisasi alat automatic
    setting untuk mengatur volume air pada mesin jet dyeing, dan sistem supply
    chemical otomatis pada mesinjet dyeing.
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi