Implikasi Perubahan Tata Guna Lahan Terhadap Erosi Dan Aliran Permukaan (Runoff) (Studi Kasus Sub DAS Citanduy Hulu)
Implikasi Pernbahan Tataguna Lahan Terhadap Erosi dan Debit Aliran Di
DT A Ciloseh Sub DAS Citanduy Hulu
ABSTRAK
-
Code CallNo Lokasi Ketersediaan 01001120700505 333.72 Wan i/R.25.194 Perpustakaan Pusat (REF.194) Tersedia -
Perpustakaan Judul Seri -No. Panggil 333.72 Wan i/R.25.194Penerbit Magister Ilmu Lingkungan : Bandung., 2012 Deskripsi Fisik vi,;107 hlm,;29 cmBahasa IndonesiaISBN/ISSN -Klasifikasi 333.72 Wan iTipe Isi -Tipe Media -Tipe Pembawa -Edisi -Subyek Info Detil Spesifik -Pernyataan Tanggungjawab Wanggai, Charly Bravo -
Implikasi Pernbahan Tataguna Lahan Terhadap Erosi dan Debit Aliran Di
DT A Ciloseh Sub DAS Citanduy Hulu
ABSTRAK
Daerah Aliran Sungai merupakan unit ekosistem alam yang mengatur setiap masukkan dan luaran
agar stabilitas ekosistem selalu terkendali dari waktu ke waktu. Tatkala manusia melakukan sesuatu
perobahan dalam bentuk pola tataguna lahan akan turut mempengaruhi siklus hidrologi terutama
sstem saluran penerima air dalarn DAS. Atas dasar asumsi tersebut maka tujuan utama dari penelitian
ini adalah mengkaji pola tataguna lahan yang optimal agar dapat mengendalikan erosi yang terjadi
serendah-rendahnya dan menghasilkan debit aliran sungai yang terkendali sesuai pola tataguna lahan
di Daerah Tangkapan Air (DTA) Ciloseh Sub DAS Citanduy Hulu. Penelitian ini dilakukan sejak Juni
2010 dengan mengobservasi batas area daerah tangkapan untuk tujuan pembuatan peta, pola tataguna
Iahan oleh masyarakat setempat, lokasi pengambilan contoh tanah dan contoh air untuk estimasi
sedimen dan penelitian ini berakhir pada Desember 2011.
Hasil simulasi dengan menggunakan model ANSWERS memiliki nilai keeratan sebesar 0,91 antara
parameter debit observasi terhadap debit luaran model dan 0,92 antara parameter sedimen observasi
terhadap sedimen luaran model. Sehingga model ini dapat digunakan dalam memprediksi laju aliran
pennukaan, erosi dan sedimen yang terjadi di DTA Ciloseh. Nilai erosi dengan pola tataguna lahan
saat ini, yaitu sebesar 2760 kg/ha (2,76 ton/ha) dengan laju pengendapan sebesar 16 kg/ha, masih
dibawah nilai erosi yang ditoleransikan yaitu 28,7 ton/ha/tahun dan nilai runoff dengan pola tataguna
Iahan saat ini yaitu sebesar 100,898 dengan prediksi curah hujan sebesar 137,85 mm. Berdasarkan
basil skenario yang dilakukan skenario I dan II memiliki hasil yang masih di bawah batas erosi yang
di toleransikan yaitu rata-rata erosi sebesar 3036 kg/ha (3,036 tonlha) dengan runoff sebesar 100,898
wrtuk skenario I dan rata-rata erosi sebesar 3123 kg/ha (3,123 ton/ha) dengan runoffsebesar 101,050.
wrtuk nilai erosi pada skenario III melebihi batas erosi yang di toleransikan yaitu sebesar 3450 kglha
(3,450 ton/ha) dengan runoff sebesar 101,831. Estimasi nilai ekonomi lahan berdasarkan tingkat
produksi lahan usaha untuk kebun, ladang dan sawah hingga tahun 2024 berkisar antara Rp. 111,14
milyar ltahun sampai 112,7 milyar ltahun sedangkan untuk hutan rakyat yang mengalami pemurunan
nilai berkisar antara Rp. 6 juta sampai 2 milyard Rupiah per rotasi tebang.
-
Tidak tersedia versi lain
-
Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.