Detail Cantuman

Image of Gerakan Komunitas dalam Pengelolaan Sampah di Bantaran Sungai Cikapundung Kota Bandung

 

Gerakan Komunitas dalam Pengelolaan Sampah di Bantaran Sungai Cikapundung Kota Bandung


Penelitian ini mengkaji tentang "Gerakan Komunitas dalam Pengelolaan
Sampah di Bantaran Sungai Cikapundung Kota Bandung". Penelitian ini

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    01001140900088302,14 sek g/R.63.54Perpustakaan Pusat (REF.63.54)Tersedia
  • Perpustakaan
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    302,14 sek g/R.63.54
    Penerbit Lembaga Penelitian & Pengabdian Masyarakat(LPPM) : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    -
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    302,14 sek g
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Penelitian ini mengkaji tentang "Gerakan Komunitas dalam Pengelolaan
    Sampah di Bantaran Sungai Cikapundung Kota Bandung". Penelitian ini
    mendeskripsikan tentang komunitas yang melakukan gerakan sosial dalam
    pengelolaan sampah di sepanjang bantaran sungai Cikapundung, serta
    menganalisa pola pengorganisasian masyarakat dalam pengelolaan sampah.
    Pendekatan yang digunakan adalah metode kualitatif dengan teknik pengumpulan
    data menggunkan observasi, wawancara mendalam dan FGD.

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa gerakan komunitas yang
    berkembang di bantaran Sungai Cikapundung bersifat fungsional, karena
    memberikan dampak terhadap meningkatnya partisipasi masyarakat dalam
    Program Cikapundung Bersih. Gerakan komunitas tersebut terbentuk kedalam
    tiga pola gerakan. Pertama, gerakan yang terbentuk karena kesadaran internal dari
    dalam kelompok masyarakat itu sendiri. Komunitas dengan tipe ini dapat bertahan
    dalam waktu yang cukup lama. Kedua, komunitas yang gerakannya terbentuk
    karena mendapatkan pengaruh dari luar komunitas. Konunitas ini cenderung dapat
    bertahan karena telah melihat contoh dari komunitas yang lain. Ketiga, komunitas
    yang terbentuk karena mendapatkan dorongan eksternal dari pemerintah atau
    organisasi non pemerintah. Komunitas ini bersifat temporer karena tergerak jika
    mendapat dukungan dari pihak luar.

    Saran penelitian : (1) perlu adanya pelatihan rnanajemen orgamsasi
    komunitas guna pengembangan kapasitas komunitas, terutama dalam hal
    keberlanjutan (sustainabilityv; (2) perlu mengembangkan inovasi alternatif dalam
    mengembangkan komunitas dan penyadaran terhadap masyarakat luas melalui
    berbagai media dan propaganda-propaganda mengenai kelestarian lingkungan,
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi