Perencanaan pengembangan wilayah agropolitan berkelanjutan dalam mendukung pembangunan pendesaan(Studi kasus kecamatan poncokusumo, malang, jawa timur)
Pennasalahan pembangunan perdesaan seperti rendahnya tingkat
kesejahteran masyarakat desa, tertinggalnya pembangunan infrasruktur, tingginya ...
-
Code CallNo Lokasi Ketersediaan 01001140700130 333.72 Sar e/R.25.189 Perpustakaan Pusat (REF.189) Tersedia -
Perpustakaan Judul Seri -No. Panggil 333.72 Sar e/R.25.189Penerbit Magister Ilmu Lingkungan : Bandung., 2014 Deskripsi Fisik xiii,;136 hlm,;29 cmBahasa IndonesiaISBN/ISSN -Klasifikasi 333.72 Sar eTipe Isi -Tipe Media -Tipe Pembawa -Edisi -Subyek Info Detil Spesifik -Pernyataan Tanggungjawab Hamdani, Akhmad Faruq -
Pennasalahan pembangunan perdesaan seperti rendahnya tingkat
kesejahteran masyarakat desa, tertinggalnya pembangunan infrasruktur, tingginya
ketergantungan wilayah desa dengan kota, penggunaan pupuk kimiawi melebihi
ambang batas, serta eksploitasi sumberdaya alam masih banyak terjadi di
berbagai wilayah. Kecamatan Poncokusumo juga tidak lepas dari berbagai
masalah tersebut. Salah satu alternatif dalam mengatasi hal tersebut adalah
konsep agropolitan berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan merencanakan
pengembangan wilayah agropolitan yang memperhatikan status keberlanjutan
dimensi lingkungan, sosial, dan ekonomi di Kecamatan Poncokusumo.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan metode
campuran (quantitative less dominant qualitative), Analisis yang dilakukan yakni
analisis skalogram untuk penentuan hirarki wilayah agropolitan, analisis location
quotient untuk penentuan komoditas basis dan non basis, serta analisis multi
dimensional scalling dengan bantuan software rapfish untuk penilaian status
keberlanjutan agropolitan. Data primer yang digunakan adalah hasil wawancara
dari 96 responden masyarakat dan 9 infonnan pakar. Data sekunder yang
digunakan adalah Kecamatan Poncokusumo dalam Angka tahun 2010-2012,
Kabupaten Malang dalam Angka 2010-2013, data produktivitas tanaman di
Kecamatan Poncokusumo, peta Kecamatan Poncokusumo dan studi literatur.
Hasil analisis skalogram menunjukkan wilayah perencanaan
pengembangan agropolitan meliputi pusat pelayanan utama dan lima zonasi
komoditas unggulan. Zonasi apel dengan pusat pelayanan di Desa Poncoksumo,
zonasi jagung dengan pusat pelayanan di Desa Dawuhan, zonasi sayuran I dengan
pusat pelayanan di Desa Wonomulyo, zonasi sayuran II dengan pusat pelayanan
di Desa Karanganyar, dan zonasi tebu dengan pusat pelayanan di Desa Ngadireso.
Hasil analisis location quotient menunjukkan pada tahun 2012 sektor basis
komoditas pertanian sejumlah 16 komoditas, sektor non basis sejumlah 12
komoditas, dan produksi umum sejumlah 6 komoditas. Pada tahun 2013 sektor
basis komoditas pertanian sejumlah 19 komoditas, sektor non basis sejumlah 12,
dan produksi umum sejumlah 4 komoditas. Hasil analisis keberlanjutan
agropolitan poncokusumo secara multidimensi menunjukkan nilai 50,65 (cukup
berkelanjutan ). -
Tidak tersedia versi lain
-
Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.