Text
RANCANGAN INTERVENSI UNTUK MENINGKATKAN REGULASI DIRI DALAM MENCEGAH PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA LHOKSEUMAWE
Pergaulan remaja saat ini membuat kekhawatiran tersendiri bagi masyarakat, karena tidak jarang
remaja sering terjerumus dalam perbuatan yang ...
-
Code CallNo Lokasi Ketersediaan 010030008301 155.359 811 42 Rin r Perpustakaan Pusat (Reference Kls. 100 REF.19.27.2) Tersedia -
Perpustakaan Judul Seri -No. Panggil 155.359 811 42 Rin r/R.19.27.2Penerbit Fakultas Psikologi UNPAD : Jatinangor., 2018 Deskripsi Fisik xv, 191 hlm. ; ill. ; 29,5 cmBahasa IndonesiaISBN/ISSN -Klasifikasi 155.359 811 42Tipe Isi -Tipe Media -Tipe Pembawa -Edisi -Subyek Info Detil Spesifik ReferencePernyataan Tanggungjawab RINI JULISTIA -
Pergaulan remaja saat ini membuat kekhawatiran tersendiri bagi masyarakat, karena tidak jarang
remaja sering terjerumus dalam perbuatan yang dapat melanggar batas-batas nilai, moral yang
mengarah kepada kenakalan remaja yaitu perilaku seksual pranikah. Salah satu cara untuk
mencegah perilaku seksual pranikah adalah dengan regulasi diri, yang terdiri dari tiga fase yaitu
forethought (yang terdiri dari talcs analysis dan self-motivation belief), performance (yang terdiri
dari self-contro dan self-observation), self-reflection (yang terdiri dari self-judgment dan self
reaction) (Zimmerman, 2000). Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran regulasi
diri dalam mencegah perilaku seksual pranikah. Setelah mendapatkan gambaran regulasi diri
dalam mencegah perilaku seksual pranikah, maka disusun rancangan intervensi yang dapat
meningkatkan regulasi diri dalam mencegah perilaku seksual pranikah pada siswa Sekolah
Menengah Pertama di Kota Lhokseumawe.
Untuk memperoleh gambaran regulasi diri, metode penelitian yang digunakan ialah metode
kuantitatif dengan analisis deskriptif yang bertujuan untuk membuat suatu deskripsi atau
gambaran secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta yang digunakan sebagai dasar
pembuatan intervensi. Data diperoleh melalui kuisioner "Regulasi Diri Dalam Mencegah
Perilaku Seksual pranikah". Subjek dalam penelitian ini berjumlah 290 orang siswa yang
diperoleh berdasarkan metode cluster random sampling yang sesuai dengan karakeristik dan
dianggap mewakili siswa Sekolah Menengah Pertama di Kota Lhokseumawe.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagaian besar siswa Sekolah Menengah Pertama di Kota
Lhokseumawe merniliki regulasi diri yang rendah (58%), artinya sebagian siswa Sekolah
Menengah Pertama di Kota Lhokseumawe belum mampu mengatur dirinya untuk mencapai
tujuannya yaitu mencegah perilaku seksual pranikah. Hal ini dikarenakan siswa Sekolah
Menengah Pertama di Kota Lhokseumawe belum mampu menyusun tujuan dan stategi dalam
mencegah perilaku seksual pranikah, belum mampu memotivasi diri, belum mampu mengontrol
diri, belum mampu melakukan pemantauan serta belum mampu melakukan penilaian dan
evaluasi dalam mencegah perilaku seksual pranikah.
Berdasarkan hasil penelitian, rancangan program intervensi yang dapat meningkatkan regulasi
diri dalam mencegah perilaku seksual pranikah adalah berupa pelatihan (training) dengan
menerapkan prinsip experiental learning dan metode role play,diskusi. Intervensi dibagi kedalam
tiga tahap sesuai dengan konsep teori (Zirnmerrnan,2000). Tahap pertama forethought phase,
memberikan pengetahuan mengenai perilaku seksual pranikah, mampu menyusun tujuan dan
strategi serta memotivasi diri dalam mencegah perilaku seksual pranikah. Tahap kedua
performance phase, menerapakan hasil belajar pada tahap pertama dengan metode role play.
Tahap ketiga self-reflection phase, memberikan pengetahuan dan melakukan evaluasi terhadap
adegan yang dilakukan pada tahap kedua. -
Tidak tersedia versi lain
-
Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.