Detail Cantuman

Image of ACCEPTANCE AND COMMITMENT THERAPY TERHADAP HEALTH-RELATED OUTCOMES (Studi Kasus Pada Penderita Stroke)

 

ACCEPTANCE AND COMMITMENT THERAPY TERHADAP HEALTH-RELATED OUTCOMES (Studi Kasus Pada Penderita Stroke)


ACCEPTANCE AND COMMITMENT THERAPY TERHADAP HEALTH­
RELATED OUTCOMES. STUD I KASUS P ADA PENDERITA STROKE

Penelitian ini ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    010030007684150 rah a/R.19.2.1Perpustakaan PusatTersedia
  • Perpustakaan
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    150 rah a/R.19.2.1
    Penerbit Magister Psikologi : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    xi,;194 hlm,;29 cm
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    150 rah a
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    2016
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    Tesis
    Pernyataan Tanggungjawab
  • ACCEPTANCE AND COMMITMENT THERAPY TERHADAP HEALTH­
    RELATED OUTCOMES. STUD I KASUS P ADA PENDERITA STROKE

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan dari Acceptance and
    Commitment Therapy (ACT) terhadap Health-Related Outcomes pada penderita
    Stroke. Stroke merupakan suatu penyakit defisit neurologis yang bersifat
    mendadak. Prevalensi stroke setiap tahunnya di Indonesia mengalami peningkatan
    dimulai pada usia dewasa. Penderita dapat mengalami penurunan pada aspek fisik,
    kognitif, bahasa, dan sosial. Penerimaan terhadap terhadap kondisi pasca stroke
    menjadi penting penyesuaian individu terhadap kondisi penyakit dan disabilitas
    yang berdampak pada health-related outcomes. ACT berperan untuk menciptakan
    psychological flexibility yang bertujuan untuk membantu individu agar memiliki
    kemampuan penerimaan psikologis yang baik terhadap pengalaman yang
    menyakitkan dan lebih berani menghadapi pengalamannya tanpa berusaha
    mengontrol ataupun menghindar, serta berkomitmen untuk bertindak secara
    konstruktif pada nilai-nilai dan tujuan hidupnya. Rancangan dalam penelitian ini
    adalah kuasi eksperimental yang melibatkan dua partisipan yang merupakan
    penderita stroke waktu rehabilitasi jangka panjang (2ltahun) yang diperoleh
    melalui teknik purposive sampling. Data diperoleh dengan menggunakan metode
    wawancara, observasi, dan kuesioner. Kuesioner yang digunakan adalah AAQ-R
    untuk mengukur psychological flexibility dan health-related outcomes untuk
    pengukuran pretest dan posttest. ACT dilakukan sebanyak enam sesi. Pengolahan
    data kuantitatif dilakukan dengan analisa deskriptif dan kualitatif dengan content
    analysis. Dari data kuantitatif terlihat peningkatan skor pada pengukuran
    psychological flexibility dan health-related outcomes (terutama dimensi general
    tasks dan coping skills) kedua partisipan. Dari data kualitatif memperlihatkan
    bahwa ACT dapat membantu menerima kondisi penyakit stroke, menyadari apa
    yang masih dapat mereka lakukan, dan berusaha untuk mencapai apa yang
    diinginkan sehingga dapat memperbaiki pengelolaan penyakitnya. Psychological
    flexibility mempengaruhi proses reframing pengalaman sakit yang dialami,
    penerimaan keterbatasan yang dihadapi, pengelolaan aktivitas sehari-hari, dan
    meningkatnya harapan Adapun sesi yang paling berpengaruh adalah sesi V
    (values) dimana partisipan menentukan pilihan sesuai dengan nilai yang dianggap
    penting baginya. Adapun sesi yang membutuhkan modifikasi adalah sesi IV (self
    as context) dimana partisipan kesulitan dalam mendeskripsikan dirinya. Dalam
    penggunaan ACT untuk penderita stroke, pemilihan dan metode penyampaian
    metafora disesuaikan dengan background factors dari penderita.
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi