Kesediaan menerima (willingness to accept) masyarakat terhadap dampak limbah industri penyamakan kulit sukaregang kabupaten garut
KESEDIAAN MENERIMA (WILLINGNESS TO ACCEP1)
MASYARAKATTERHADAPDA~AKLIMBAHINDUSTm
PENYAMAKAN KULIT SUKAREGANG KABUPATEN GARUT
-
Code CallNo Lokasi Ketersediaan 01001110700180 628.3 Her k/R.25.296 Perpustakaan Pusat (REF.296) Tersedia -
Perpustakaan Judul Seri -No. Panggil 628.3 Her k/R.25.296Penerbit Magister Ilmu Lingkungan : Bandung., 2011 Deskripsi Fisik xv,;108 hlm,29 cmBahasa IndonesiaISBN/ISSN -Klasifikasi 628.3 Her kTipe Isi -Tipe Media -Tipe Pembawa -Edisi -Subyek Info Detil Spesifik -Pernyataan Tanggungjawab Hermanawati, Irma -
KESEDIAAN MENERIMA (WILLINGNESS TO ACCEP1)
MASYARAKATTERHADAPDA~AKLIMBAHINDUSTm
PENYAMAKAN KULIT SUKAREGANG KABUPATEN GARUT
(Studi Kasus Kelurahan Kota Wetan dan Kelurahan Sukamentri
Kecamatan Garut Kota)
ABSTRAK
Keberadaan industri penyamakan kulit SIK Sukaregang menimbulkan
pennasalahan bagi masyarakat terutama yang bertempat tinggal di bantaran Sungai
Ciwalen sebagai badan penerima air limbah. Ekstemalitas negatif y g ditimbulkan
dari buangan limbah pada dasarnya merupakan tanggung jawab ihak industri,
sehingga industri seharusnya melak:ukan suatu tindakan tertentu untuk menghindari
protes dari masyarakat yang terkena dampak limbah. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui a) persepsi masyarakat terhadap keberadaan industri
penyamakan kulit dan buangan limbahnya, b) kesediaan menerima (WT A)
masyarakat terhadap dampak negatif keberadaan industri penyamakan kulit dan
buangan limbahnya, c) faktor-faktor yang mempengaruhi nilai WT A masyarakat
terhadap dampak negatif keberadaan industri penyamakan kulit dan buangan
limbahnya, dan d) persepsi industri terhadap pengoperasian IP AL.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah contingent valuation
metlH!1tr untuk mempero. h nilai WTA masyarakat terhadap dampak negatif
keberadaan industri penyamakan kulit SIK Sukaregang dan buangan limbahnya.
~ pe~bilan sampel adalah probability sampling dengan kepala keluarga
sebagai responden yang bertempat tinggal di bantaran Sungm-Ciwalen dengan radius
2.000 m dari lokasi pembuangan limbah.
Hasil penelitian menunjukkan keberadaan SIK Sukaregang menimbulkan
ampak negatif bagi 85,91% kepala keluarga sedangkan buangan limbahnya
menimbulkan dampak negatif bagi 100% kepala keluarga. Dampak negatif tersebut
antara lain : menurunnya kualitas air dan tanah, timbulnya bau dan timbulnya
penyakit. Total nilai kesediaan menerima (WTA) masyarakat terhadap dampak
negatif keberadaan SIK Sukaregang dan buangan limbahnya sebesar
Rp 42.147.887 ,32/bulan dengan rata-rata nilai WT A tiap kepala keluarga sebesar
Rp 158.450,70. Nilai WTA sangat dipengaruhi jumlah kerugian yang dialami tiap
kepala keluarga. Seb~ besar industri di SIK Sukaregang (84,61%) memilih
untuk mengoperasikan IP AL untuk mengolah limbah yang dihasiIkan sebagai upaya
internalisasi eksternalitas dampak negatif keberadaan SIK Sukaregang dan buangan
limbahnya. -
Tidak tersedia versi lain
-
Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.