Detail Cantuman

Image of Implementasi Kebijakan Sistem Administrasi Manunggal Di Bawah Satu Atap ( SAMSAT )Di Kota Madya Jakarta Selatan

 

Implementasi Kebijakan Sistem Administrasi Manunggal Di Bawah Satu Atap ( SAMSAT )Di Kota Madya Jakarta Selatan


Implementasi kebijakan tidak selalu berjalan linier sebagaimana tujuan
dalam proses pembuatan kebijakan. Implementasi kebijakan mempunyai ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    01001120100170351 Nas i/R.17.341Perpustakaan Pusat (REF.17.341)Tersedia
  • Perpustakaan
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    351 Nas i/R.17.341
    Penerbit Program Pascasarjana Unpad : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    xxi,;327 hlm,;29 cm
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    351 Nas i
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Implementasi kebijakan tidak selalu berjalan linier sebagaimana tujuan
    dalam proses pembuatan kebijakan. Implementasi kebijakan mempunyai banyak
    hambatan baik dari implementornya sendiri maupun lingkungan. Apalagi
    implementasi kebijakan dalam satu wadah dari tiga lembaga yang berbeda seperti
    Samsat Jakarta Selatan. Oleh karenanya hams dilakukan pemetaan dimana
    kendala yang menghambat implementasi kebijakan tersebut.

    Sebagai implementor Samsat Jakarta Selatan dalam komunikasi, sumber
    daya, sikap pelaksana dan struktur birokrasi masih mempunyai kelemahan yang
    belum mampu mengimplementasikan kebijakan secara baik. Dengan kelemahan
    tersebut pelayanan masyarakat di Samsat Jakarta Selatan belum sebagaimana
    tujuan dibuatnya kebijakan terssebut. Maka pertanyaannya adalah bagaimana
    implementasi kebijakan sistem administrasi manunggal di bawah satu atap
    (Samsat) Jakarta Selatan? Dalam implementasinya Samsat mempunyai
    tanggungjawab dalam meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat yang
    mencapai angka 1.806.636 unit kendaraan bermotor. Kondisi cukup menjadi
    perhatian yang dalam proses dalam komunikasi, sumber daya, sikap pelaksana
    dan struktur birokrasi dalam peningkatan kualitas pelayanan masyarakat. Di
    samping itu proses implementasi kebijakan publik di Samsat dalam proses
    ragistrasi dan identifikasi kendaraan bermotor dan pajak kendaraan bermotor
    mempunyai kecenderungan menyimpang.

    Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif,
    dengan instrumen utama adalah implementor, informan dan perilaku petugas.
    Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan data sekunder yang
    berkaitan dengan situasi dan kondisi empiris implementasi kebijakan Samsat, baik
    yang ditemukan dilapangan, maupun yang dianalisis dengan data sekunder,
    sedangkan teknik pengumpulan datanya adalah observasi, wawancara mendalam
    dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ditemukan bahwa implementasi kebijakan
    Samsat dalam mengimplementasikan belum meningkatkan kualitas pelayanan
    sebagaimana mestinya sesuai dengan tujuan kebijakan publik. Karena kebijakan
    publik yang baik pun belum tentu menghasilkan implementasi kebijakan yang
    baik dalam meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat.

  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi