Detail Cantuman

Image of Model Kemitraan Klaster Agribisnis Cabai Merah Untuk Mengelola Risiko (Studi Kasus di Kabupaten Garut Jawa Barat)

 

Model Kemitraan Klaster Agribisnis Cabai Merah Untuk Mengelola Risiko (Studi Kasus di Kabupaten Garut Jawa Barat)


Kolaborasi diantara pelaku dan pendukung seharusnya dapat menunjang program
pengembangan klaster cabai merah di Kabupaten Garut, namun sampai ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    01001150100024630 And M/R.15.16Perpustakaan Pusat (Ref.15.16)Tersedia
  • Perpustakaan
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    630 And M/R.15.16
    Penerbit Program Pascasarjana Unpad : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    xix,;271 hlm,;29 cm
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    630 And M
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Kolaborasi diantara pelaku dan pendukung seharusnya dapat menunjang program
    pengembangan klaster cabai merah di Kabupaten Garut, namun sampai sejauh ini dari hasil
    kerjasama yang sudah berjalan sejak tahun 2011 belum dapat memberikan kepuasan bagi
    semua pihak yang terlibat. Dalam klaster cabai merah masih terdapat permasalahan yang
    mengindikasikan berbagai risiko. Fenomena permasalahan di atas memunculkan pertanyaan
    penelitian yaitu kolaborasi kemitraart yang bagaimana yang dapat mengelola risiko yang
    terjadi pada klaster yang dapat meningkatkan pendapatan petani cabai merah. Penelitian ini
    bertujuan untuk mengidentifikasi dari risiko yang terjadi dan keterkaitan dari risiko-risiko itu,
    selain itu penelitian ini juga menghasilkan suatu model kemitraan yang mampu mengelola
    risiko yang terjadi. Dalam upaya mencapai tujuan yang telah ditetapkan, penelitian ini
    menggunakan soft system dynamics methodology (SSDM) yang merupakan pendekatan
    pemodelan berpikir sistemik yang dapat memahami situasi yang belum terstruktur dan
    memuat berbagai komponen dan hubungan diantaranya yang menggunakan hubungan sebab
    akihat (causal) sebagai dasar dalam memahami perilaku yang dinamis dari sebuah sistem
    yang kompleks dalam mengkaji risiko yang terjadi pada klaster cabai merah.

    Berdasarkan hasil penelitian, dapat dikemukakan bahwa risiko produksi masih terjadi
    yang dapat mempengaruhi pada pasokan cabai merah ke industri yang tidak sesuai dengan
    kontrak perjanjian juga kualitas cabai merah yang belum sesuai dengan harapan. Hal ini
    memicu pada terjadinya risiko pasar dan kelembagaan karena saling terkait dalam suatu
    sistem juga akibat dengan terbatasnya sumber daya petani cabai merah dan kurangnya
    dukungan dari berbagai pihak yang terlibat dalam klaster. Dengan demikian, dapat dikatakan
    bahwa klaster cabai merah terindikasi adanya risiko produksi, risiko pasar, dan risiko
    kelembagaan yang terakumulasi dalam risiko keuangan.

    Dalam upaya pengelolaan risiko yang terjadi, penelitian ini mengajukan tiga
    kebijakanlskenario yaitu: (1) kebijakan teknologi naungan rainshelter, (2) kebijakan
    pengalihan piutang melalui perusahaan anjak piutang, dan (3) kebijakan Asuransi kerugian
    pertanian. Dalam mengelola risiko produksi yang terjadi, penggunaan teknologi naungan
    rainshelter secara efektif memberikan dampak positif dari segi kuantitas juga dapat
    meningkatkan kualitas on grade. Dengan skenario kebijakan pengalihan piutang melalui
    anjak piutang (factoring), dan menghilangkan struktur piutang, kas petani meningkat
    sehingga likuiditas petani semakin baik dalam melaksanakan usahatani cabai merah. Dengan
    skenario asuransi pertanian sebagai salah satu komponen penting dalam manajemen risiko,
    likuiditas petani cabai merah cenderung meningkat dalam jangka panjang sehingga
    keberlanjutan usahatani cabai merah terus berlangsung.

    Dalam upaya mengembangkan klaster cabai merah, model kemitraan yang dapat
    diterapkan untuk mengelola risiko adalah model inovasi teknologi dan inovasi kelembagaan
    secara efisien dan berkelanjutan. Penerapan model tersebut seyogyanya didukung dengan
    j>enguatan kelembagaan didalamnya serta kolaborasi yang lebih baik dari berbagai pihak
    yang terkait dalam klaster cabai merah.
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi