Detail Cantuman

Image of Kalimat pasif bahasa jepang: kajian sintaksis dan semantis

 

Kalimat pasif bahasa jepang: kajian sintaksis dan semantis


BSTRAK

Penelitian tentang kalimat pasif Bahasa Jepang (BJ) sudah banyak dilakukan, namun
masih banyak masalah yang belum ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    01001120100261401.4 Sut k/R.18.19Perpustakaan Pusat (REF.18.19)Tersedia
  • Perpustakaan
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    401.4 Sut k/R.18.19
    Penerbit Pascasarjana Unpad : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    xv,;319 hlm,;29 cm
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    401.4
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • BSTRAK

    Penelitian tentang kalimat pasif Bahasa Jepang (BJ) sudah banyak dilakukan, namun
    masih banyak masalah yang belum terungkap. Misalnya, adanya dua buah kalimat pasif
    yang memiliki konstruksi (fungsi dan kategori sintaksis) sama, tetapi yang satu berterima
    sementara yang lainnya tidak berterima. Hal ini terjadi karena dari subkategori sintaksis
    yang dapat mengisi subjek dan pelengkap kalimat BJ ada aturan tertentu yang belum jelas,
    di samping peran semantis setiap argumen dan tipe verba yang menjadi predikatnya juga
    mempengaruhi keberterimaan kalimat pasif BJ. Oleh karena itu, pemilahan jenis kalimat
    pasif yang ada selama ini belum mencukupi karena kajian masalah peran semantis hampir
    tidak pernah dikaitkan dengan kajian pasif.

    Penelitian ini mencoba untuk menata kembali tipe-tipe kalimat pasif BJ secara
    sintaktis dan semantis me1alui analisis deskriptif berdasarkan data aktual yang digunakan
    dalam BJ modern dari berbagai sumber. Kajian sintaktis menyangkut struktur yang
    mencakup setiap fungsi dan kategori sintaksis yang membentuk struktur pasif BJ. Kajian
    semantis menyangkut masalah peran semantis setiap slot (argumen dan verba yang menjadi
    predikat).

    Hasil analisis data diketahui ada dua be1as struktur kalimat pasif (struktur A-L) yang
    digunakan dalam BJ. Kedua be1as struknir tadi dipilah lagi ke dalam delapan belas tipe
    (tipe I-XVIII) berdasarkan peran se mantis dan rnakna verba yang menjadi predikatnya
    karena satu struktur digunakan oleh beberapa tipe. Struktur A digunakan dalam tipe I-VI,
    struktur G digunakan dalam tipe XII dan XIII, sedangkan yang lainnya masing-masing
    digunakan dalam satu tipe.

    Dalam penelitian ini, kalimat pasif BJ pertama dipilah berdasarkan asal subjeknya
    menjadi pasif murni dan pasif takmurni. Pasif murni adalah kalimat pasif yang subjeknya
    berasal dari argumen kalimat aktifnya, sedangkan pas if takmurni adalah kalimat pasif yang
    subjeknya berasal dari luar argumen. kalimat aktifnya. Pasif murni dibagi dua, yaitu (a)
    pasif yang berpredikat verba transitif dan (b) pas if yang berpredikat verba dwitransitif.
    Pasif murni transitif dipilah lagi ke dalam (i) pasif yang bersubjek nomina bernyawa (tipe I)
    dan (ii) pasif yang bersubjek nomina tidak bernyawa (tipe II-VIII). Pas if murni verba
    dwitransitif dipilah ke dalam (i) pasif yang bersubjek nomina bernyawa (tipe IX), (ii) pasif
    yang bersubjek nomina tidak bernyawa (tipe X), dan pasif yang bersubjek nomina
    (benyawa dan tidak) yang disebut pas if konten (tipe XI), sehingga pasif murni ini ada
    sebelas tipe. Ciri pasif tipe I adalah subjek dan pelengkapnya berupa nomina bernyawa, ciri
    tipe II harus diisi oleh verba yang menyatakan arti merusak (menguntungkan), ciri tipe III
    diisi dengan verba yang menyatakan arti menaikkan nilai subjek (menguntungkan), ciri tipe IV
    pelakunya harus orang terkenal, ciri tipe V pelakunya harus disamarkan, ciri tipe VI
    pelengkapnya nomina tidak bernyawa, ciri tipe VII pelakunya diikuti partikel NI YOTIE,
    ciri tipe VIII pelakunya tidak dimunculkan, dan ciri tipe IX, X, dan XI memiliki tiga buah

    argumen. \.

    Pasif takmurni dibagi ke dalam (a) pasif yang berpredikat verba transitif (termasuk
    dwitransitif) yang dipilah ke dalam (i) pasif kepemilikan (tipe XII) dan (ii) pasif non
    kepemilikan (tipe XIII), dan (b) pasif yang berpredikat verba intransitif mencakup (i) pasif
    intrasitif (tipe XIV), (ii) pasif keberadaan (tipe XV), (iii) pasif gerak perpindahan (tipe XVI),
    (iv) pasif melewati (path) (tipe XVII), dan (v) pas if perubahan (tipe XVIII), sehingga
    dihasilkan tujuh tipe pasif takmurni. Ciri tipe XIV memiliki dua argumen, ciri tipe XV diisi
    oleh verba IRU (ada), ciri tipe XVI diisi oleh verba perpindahan sepertipergi, datang, pulang.
    Ciri tipe XVII diisi oleh verba yang menyatakan arti melewati (path) seperti wataru
    (menyebrangi), aruku (berjalan). Ciri tipe XVIII hanya diisi oleh verba NARU (menjadi).

    IV

  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi