Detail Cantuman

Image of Transformasi identitas ahmadi setelah keluar dari ahmadiyah (studi fenomenologis tentang perubahan konsep diri dari pola komunikasi mantan ahmadi di tenjowaringin tasikmalaya)

 

Transformasi identitas ahmadi setelah keluar dari ahmadiyah (studi fenomenologis tentang perubahan konsep diri dari pola komunikasi mantan ahmadi di tenjowaringin tasikmalaya)


Penelitian disertasi ini dilakukan untuk mengkaji proses, motif, konsep diri
dan pola komunikasi Ahmadi setelah menyatakan diri masuk dan ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    01001140100051302.2 Fat t/R.17.75Perpustakaan Pusat (REF.17.74)Tersedia
  • Perpustakaan
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    302.2 Fat t/R.17.75
    Penerbit Program Pascasarjana Unpad : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    xxii,;499 hlm,;29 cm
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    302.2 Fat t
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Penelitian disertasi ini dilakukan untuk mengkaji proses, motif, konsep diri
    dan pola komunikasi Ahmadi setelah menyatakan diri masuk dan keluar dari
    Ahmadiyah. Metode yang digunakan adalah kualitatif Penelitian kualitatif dengan
    tradisi fenomenologi ini menjadikan enam belas mantan Ahmadi di Tenjowaringin
    Tasikmalaya sebagai informan. Data diperoleh dengan menggunakan wawancara
    mendalam, pengamatan berperan serta dan studi dokumentasi. Sedangkan analisis
    data dilakukan secara deskriptifkualitatif.

    Hasil penelitian mengungkapkan: Ahmadi menyatakan diri masuk jemaat
    Ahmadiyah karena motif sebab yaitu tabligh jemaat Ahmadiyah, relasi keluarga,
    dan relasi pernikahan, serta motif tujuan meliputi keunggulan Ahmadiyah,
    kebersamaan Ahmadiyah dan janji mendapatkan bantuan. Terdapat tiga kategori
    Ahmadi ketika mereka melakukan transformasi identitas masuk Ahmadiyah di
    antaranya Ahmadi idealis, Ahmadi kompromis, dan Ahmadi pragmatis. Ketika
    mereka menyatakan diri keluar dari Ahmadiyah juga terdapat dua motif yaitu
    motif sebab yang meliputi label kesesatan ahmadiyah, konflik, dan beban berat
    membayar iuran, dan motif tujuan yaitu keinginan kembali ke jalan yang lurus,
    keinginan rukun dalam rumah tangga dan keinginan bergabung dengan komunitas
    Islam. Terdapat tiga kategori mantan Ahmadi tatkala mereka melakukan
    transformasi identitas keluar dari Ahmadiyah yaitu muslim kaffah, muslim
    progresif dan muslim pengikut. Proses perubahan identitas dari Ahmadi menjadi
    muslim turut mempengaruhi konsep diri mereka dari negatif menjadi positif
    dalam aspek diri spiritual, diri intelektual dan diri sosial. Perubahan konsep diri
    tersebut diantaranya dari diri sesat menjadi diri yang bersih, dari diri yang bodoh
    menjadi diri yang sadar, dan dari diri yang terkungkung menjadi diri yang bebas.

    Pola komunikasi mantan Ahmadi dilakukan dalam konteks komunikasi
    dengan diri sendiri dan Tuhan, komunikasi dengan keluarga dan komunikasi
    sosial dengan masyarakat. Dalam konteks komunikasi dengan diri sendiri dan
    Tuhan mantan Ahmadi melakukannya melalui muhasabah, bertaubat dan berdoa.
    Konteks komunikasi dengan keluarga dilakukan kepada keluarga yang masih
    Ahmadi dan keluarga non-Ahmadi. Dalam komunikasi dengan keluarga yang
    anggota Ahmadiyah informan mendapatkan diskriminasi yang diantisipasi melalui
    negosiasi identitas. Sedangkan komunikasi dengan keluarga yang bukan Ahmadi
    berlangsung non-diskriminatif. Komunikasi informan dalam konteks komunikasi
    sosial dilakukan dengan jemaat Ahmadiyah, dengan umat Islam dan dengan
    sesama mantan Ahmadi di Ikatan Masyarakat Korban Aliran Sesat Ahmadiyah
    (IMKSA). Komunikasi sosial informan dengan jemaat Ahmadiyah juga
    berlangsung secara diskriminatif yang diatasi dengan negosiasi menggunakan exit
    response, neglect response, loyalty response dan voice response. Konteks
    komunikasi inform an dengan sesama mantan Ahmadi di IMKASA dilakukan
    untuk memperteguh identitas mereka sehingga mereka merasa dimengerti,
    dihargai dan didukung.
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi