Detail Cantuman

Image of Inefisiensi pengadaan tanah untuk kepentingan umum (Studi kasus pembangunan Waduk Jatigede di Kabupaten Sumedang) 
Infficency of land procurement for public interest ( A Case of Jatigede Recservoir Development in Sumedang Regency)

Text  

Inefisiensi pengadaan tanah untuk kepentingan umum (Studi kasus pembangunan Waduk Jatigede di Kabupaten Sumedang) Infficency of land procurement for public interest ( A Case of Jatigede Recservoir Development in Sumedang Regency)


INEFISIENSI DALAM PENGADAAN TANAH UNTUK KEPENTINGAN UMUM
(Studi Kasus Pembangunan Waduk Jatigede di Kabupaten Sumedang)
ABSTRAK

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    010030008472351.598 244 4 Ida iPerpustakaan Pusat (Reference kls. 300)Tersedia
  • Perpustakaan
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    351.598 244 4. Ida i
    Penerbit PASCASARJANA FISIP UNPAD : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    xiii., 178 hlm.: ill.; 29 cm
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    170720150007
    Klasifikasi
    351.598 244 4. Ida i
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    Reference
    Pernyataan Tanggungjawab
  • INEFISIENSI DALAM PENGADAAN TANAH UNTUK KEPENTINGAN UMUM
    (Studi Kasus Pembangunan Waduk Jatigede di Kabupaten Sumedang)
    ABSTRAK
    Tujuan utama kebijakan pengadaan tanah adalah penyediaan tanah yang dibutuhkan
    untuk pembangunan dalam lokasi yang tepat, pada saat yang tepat dan dengan harga yang wajar.
    Pengadaan tanah untuk pembangunan Waduk Jatigede bagi kepentingan umum terdapat
    ketidakseimbangan dalam pelaksanaannya. Berdasarkan hasil observasi peneliti melihat banyak
    sekali permasalahan yang terjadi diantaranya pengadaan tanah benyak mengeluarkan regulasi,
    pelaksaaan cukup lama, dan biaya yang dikeluarkan cukup besar. Untuk itu peneliti tertarik
    melakukan penelitian lebih lanjut, dengan fokus penelitian pada bagaimana efisiensi dan
    dampak dalam pengadaan tanah untuk pembangunan Waduk Jatigede di Kabupaten Sumedang.
    Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui efisiensi dan dampak ganti rugi dalam
    pengadaan tanah untuk kepentingan umum pada pembangunan Waduk Jatigede di Kabupaten
    Sumedang.
    Peneliti menggunakan teori E. Bardach, untuk menentukan kriteria administrative
    operability (authority, institutional commitmen, capability, organizational support), Sementara
    untuk mengetahui dampak kebijakan peneliti menggunakan teori Thomas R. Dye,
    diantaranya:The impact on the target situations or group; The impact on situations or groups
    other than the target (“spoilover effect”); Its impact on future as well as immediate conditions;
    Its direct cost, in term of resources devote to the program; Its indirect cost, including loss of
    opportunities to do other things.Metode dan pendekatan penelitian yang dilakukan dengan
    metode penelitian kualitatif dan kuantitaif dengan pendekatan deskriptif. Metode pengumpulan
    datanya melalui metode observasi, wawancara semistruktur dan dokumentasi. Teknik pemilihan
    informan menggunakan teknik purposive dan keabsahan data dengan triangulasi data.
    Hasil penelitian yang ini dengan menggunakan pendekatan kriteria administrative
    operability tidak memenuhi kriteria secara optimal sehingga berdampak pada: The impact on the
    target situations or group; The impact on situations or groups other than the target (“spoilover
    effect”); Its impact on future as well as immediate conditions; Its direct cost, in term of
    resources devote to the program; Its indirect cost, including loss of opportunities to do other
    things. Dapat disimpulkan terjadinya inefisiensi pengadaan tanah untuk pembangunan Waduk
    Jatigede dilihat dari banyaknya regulasi yang dikeluarkan dan berpengaruh pada pelaksanaan,
    pelaksanaan pengadaan tanah yang memakan waktu cukup panjang dan biaya yang dikeluarkan
    sangat besar untuk pengadaan tanah.
    Kata Kunci: Kriteria Evaluasi Kebijakan, Evaluasi Dampak Kebijakan, Inefisiensi, Pengadaan
    Tanah, Waduk Jatigede.
    INEFFICIENCY OF LAND PROCUREMENT FOR PUBLIC INTEREST
    (A Case Study of Jatigede Reservoir Development in Sumedang Regency)
    ABSTRACT
    The main objective of land procurement policy is the provision of land needed for
    development at the right location, at the right time and at a reasonable price. There is imbalance
    in land procurement implementation of Jatigede Reservoir development for public interest.
    Based on the observations, researcher found a lot of problems that occuredduring the
    procurement such as many regulations issuedduring land procurement, long time
    implementation, and high costs procurement. For that reason, researcher was interested in
    conducting further research focusing on the efficiency and impact of land procurement for the
    development of Jatigede Reservoir in Sumedang Regency. This research was conducted in order
    to know the efficiency and impact of compensation in land procurement of public interest for
    Jatigede Reservoir development in Sumedang Regency.
    The researcher used E. Bardach’s theory to determine operability criteria (authority,
    institutional commitment, capability, organizational support). In addition, Thomas R. Dye’s
    theory was applied to find out the impact of policy. The theory is: The impact on the target
    situations or group; The impact on situations or groups other than the target (“spoilover
    effect”); Its impact on future as well as immediate conditions; Its direct cost, in term of
    resources devote to the program; Its indirect cost, including loss of opportunities to do other
    things. The research was conducted using qualitative and quantitative research methodwith
    descriptive approach. Data were collected through observation, semistructured interview and
    documentation. The informants were selected using purposive sampling. The data validity was
    checked by data triangulation.
    The result of the research using administrative operabilitycriteria reveals that land
    procurement does not meet the criteria optimally. Therefore, it has impact on : The impact on the
    target situations or group;The impact on situations or groups other than the target (“spoilover
    effect”); Its impact on future as well as immediate conditions; Its direct cost, in term of
    resources devote to the program; Its indirect cost, including loss of opportunities to do other
    things.
    It can be concluded that inefficiency occured in land procurement of Jatigede Reservoir
    considering many regulations issued during land procurement and their impact on the
    implementation, long time implementation of land procurement, and high costs procurement.
    Keywords: Criteria of policy evaluation, policy impact evaluation, inefficiency, land
    procurement, Jatigede reservoir
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi