IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN (STUDI KASUS PERTAMBANGAN TIMAH DALAM KAWASAN HUTAN DI PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG)
Masalah dalam penelitian ini adalah implementasi kebijakan Ijin Pinjam
Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) pada kasus penambangan timah skala kecil, ...
-
Code CallNo Lokasi Ketersediaan 01001130100220 351 Wah i/R.17.391 Perpustakaan Pusat (REF.17.391) Tersedia -
Perpustakaan Judul Seri -No. Panggil 351 Wah i/R.17.391Penerbit Program Pascasarjana Unpad : Bandung., 2013 Deskripsi Fisik xi,;261 hlm,;29 cmBahasa IndonesiaISBN/ISSN -Klasifikasi 351 Wah iTipe Isi -Tipe Media -Tipe Pembawa -Edisi -Subyek Info Detil Spesifik -Pernyataan Tanggungjawab WAHYONO ANDRI -
Masalah dalam penelitian ini adalah implementasi kebijakan Ijin Pinjam
Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) pada kasus penambangan timah skala kecil, skala
rakyat dan rumahan yang tidak berbadan hukum atau sering disebut TI / PETI,
yang jumlahnya sangat banyak, lebih dari 90% dari total penambang di Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung. Para penambang TIIPETI menganggap kebijakan
IPPKH sulit dipenuhi, mereka melanggamya karena banyak faktor yang
menyebabkannya. Secara historis dan sosiologis keberadaan para penambang
TIIPETI ini telah lama ada dan kegiatan penambangan timah itu sendiri telah
menjadi sejarah, karakter dan bahkan jati diri bagi sebagian masyarakat
Kepulauan Bangka Belitung, sehingga menjadikannya 'spesial', unik dan khas
saat diberlakukan implementasi kebijakan IPPKH yang sifatnya sama untuk
seluruh kawasan hutan di Indonesia.
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kualitatif dengan
metode-metode eksplorasi, deskripsi dan eksplanasi serta dengan strategi studi
kasus. Mengingat kompleksnya permasalahan penelitian, maka data dan
informasi tersebut telah diperoleh dari berbagai sumber (multiple sources of
information) dengan satuan rentang waktu yang lengkap (complex time-series),
dengan informan yang tersebar tidak hanya di Kepulauan Bangka Belitung, tetapi
juga di Jakarta.
Hasil penelitian menunjukan bahwa kegagalan implementasi kebijakan
IPPKH di Kepulauan Bangka Belitung dalam mencapai tujuan utamanya,
dikarenakan oleh dominasi ketidakefektifan dari proses interaksi ketiga kelompok
variabel implementasi kebijakan sebagaimana yang dikemukakan Mazmanian dan
Sabatier (1983) yaitu: variab el risalah tingkat kesulitan persoalan yang akan
dikendalikan terlalu besar dibandingkan dengan kebijakan yang
diimplementasikan; variabel kemampuan keputusan kebijakan dalam
menstrukturkan proses implementasi masih rendah; variabel lain di luar
kebijakan/peraturan perundangan memiliki peran yang besar dalam
mempengaruhi proses implementasi.
-
Tidak tersedia versi lain
-
Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.